Share

Gatel Banget, Dok!

Penulis: Sugianti Bisri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 22:13:47

Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat  mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”

Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya."

"Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya.

"Baiklah!"

Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.

Tidak ada pilihan, dia harus  kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya.

"Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuju klinik.

Tubuhnya menegang dan dia berdiri terpaku di tempatnya. Karena Fey tidak mau Hawke melihatnya, dia langsung menyembunyikan dirinya dengan menghadap  ke tembok dan menundukkan kepalanya. Dia harus pura-pura  terisak, pura-pura menjadi orang yang sedang mengalami kesedihan yang amat sangat agar teman sekolahnya itu tidak mengetahui keberadaannya.

"Kenapa dia datang ke sini?" tanya Fey dalam hati.

Semalam, Janus bilang akan menjemput gadis ini di bandara. Sekarang, bagaimana bisa dia datang ke tempat ini dengan penampilan yang begitu rupa.

Ya....

Fey hampir  tidak mengenali wanita yang sangat dicintai oleh suaminya itu.

Hawke  yang barusan saja dilihatnya itu, sangat jauh berbeda dengan Hawke  yang  dulu. Hawke yang menjadi primadona sekolah karena kecantikan dan penampilan gadis ini yang selalu modis dan memukau. Tidak heran jika kaum  pria dari kelas 10 hingga kelas 12 tergila-gila padanya. Tak terkecuali Janus.

Mungkin karena Janus berasal dari keluarga kaya raya, Hawke membalas perhatian Janus dan mereka didaulat menjadi pasangan paling keren dan paling  serasi pada masanya.

 "Dia juga ke dokter Sky? Ada apa?"

Fey terus megikuti langkah Hawke dengan gerakan matanya, sementara tubuhnya masih  dalam posisi merapat di tembok.

Setelah Hawke masuk ruangan, dia melihat sekeliling. Bergeser dengan kewaspadaan menuju parkiran. Dia pikir, Hawke datang bersama Janus. Tapi sayang, matanya melihat satu persatu barisan mobil yang parkir di sana dan dia tidak menemukan pria itu di sini. Jangankan orangnya, mobilnya juga tidak ada.

Fey juga sudah tidak melihat mobil Caelum. Sudah pasti kalau asisten suaminya itu juga sudah meninggalkan tempat ini.

Fey tidak bisa menahan rasa penasarannya. Dia mencari cara bagaimana bisa mengetahui apa yang dilakukan oleh Hawke di tempat ini tanpa harus diketahui olehnya. Setelah beberapa saat mempelajari situasi, dia langsung melihat kalau ruang  praktek dokter Sky ada di samping  taman.

Alih-alih sedang menunggu giliran, dia langsung duduk di teras, di dekat jendela yang terbuka lebar dan memasang telinganya baik-baik.

"Kenapa tidak segera di periksakan kalau sudah merasa tidak nyaman?" terdengar suara dokter Sky yang terdengar cukup jelas oleh Fey.

"Sudah ditangani oleh dokter hanya saja saya cuma di kasih obat yang diminum dan juga salep. Tapi sepertinya tidak bisa mengatasi karena semakin ke sini, kok makin gatel, Dok,"

"Iya, luka cukup serius. Kulitnya sudah menebal jadi  wajar kalau gatel,"

"Apa saya kena PMS, Dok?"

"Kita lakukan pemeriksaan mikroskopis dulu, ya,"

"Hah!"

Fey tercengang. Untung dia buru-buru menutup mulutnya jadi tidak menimbulkan suara apapun.

Yang membuat Fey tak kalah kaget, dia mendengar suara Hawke yang begitu familiar menceritakan nasibnya dengan sang dokter.

Fey tercengang-cengang mendengarnya. Hawke bilang kalau selama dalam tahanan, dia mendapatkan perilaku yang tidak baik dari napi. Dia terpaksa melakukan itu karena tidak mau tinggal di dalam sel yang sempit dengan banyak penghuni.

Demi hidup yang sedikit lebih enak, dia harus menjadi budak nafsu dan melayani siapapun yang ingin melepaskan hasratnya dengan upah yang cukup membuatnya bisa makan enak dan tidur di kasur yang empuk.

"Ya, saya bisa faham bagaimana kerasnya di dalam sana. Tapi kenapa tidak pakai pengaman?"

"Pakai, Dok. Sarung pengaman, cincin vagina dan pil anti hamil sudah jadi kebutuhan pokok saya. Kalau tidak hamil berapa kali saya,"

Dokter muda itu tersenyum hambar. "Bisa jadi inveksi karena ganti-ganti pasangan dan kebersihannya juga tidak terjamin,"

“Awalnya gatel-gatel, Dok. Makin lama makin ga ketulungan, saya ga bisa tahan untuk tidak menggaruknya. Akhirnya luka. Awalnya kecil tapi kok lama-lama menyebar. Hah…..sial banget nasib say aini,”

Terdengar suara helaan nafas panjang Hawke sebelum akhirnya dia memohon pada sang dokter.

"Apa bisa sembuh dan bisa kembali seperti perawan, Dok? Setelah bebas, saya harus melanjutkan hidup. Saya mau menikah dengan pria yang sangat mencintai saya. Saya tidak mau dia kecewa karena keadaaan saya yang begini ini,"

"Saya tidak bisa janji, tapi akan saya usahakan,"

"Ya, saya percaya dengan kemampuan dokter. Sebelum ke sini, saya browsing dan membaca testimoni. Banyak yang puas dengan pelayanan klinik ini,"

Fey masih ingin mendengar lebih banyak lagi tapi dia melihat petugas kebersihan datang ke arahnya.

Sebelum pria itu curiga, Fey lebih dulu menjelaskan.

"Saya pasien dokter, Sky. Di dalam masi ada pasien, jadi saya nunggu di sini. Tidak apa kan, Pak?"

"Iya, Mbak. Tapi biar lebih nyaman, tunggu di depan ruangannya saja. Saya mau nyiram kembang,"

Akhirnya, dengan terpaksa, Fey beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke kantin.

Melihat ibu kantin yang melihat dia datang lagi tapi belum mengambil belanjaannya, Fey menjelaskan "Saya belum mengambil tas, masih ada pasien yang konsultasi. Tidak enak jika saya memaksa masuk,"

Untungnya lagi buat Fey. Saat dia bilang begitu, ada perawat yang lewat. Dia menawarkan diri untuk membantunya mengambil tas Fey di ruang dokter Sky.

Fey tidak menolak. Dengan begitu, dia tidak ketahuan oleh Hawke tapi bisa tahu, apa yang terjadi dengan wanita itu selama tiga tahun menghilang tanpa kabar.

"Dia di penjara?"

"Kasus apa?"

"Trus ...apa Janus tahu tentang ini?"

Fey terus berpikir.

"Tapi.....aku rasa Janus tidak tahu menahu soal Hawke yang ditahan. Semalam dia begitu bahagia ketika menerima telpon wanita itu,"

Melihat bagaimana ekpresi Janus tadi malam, mustahil sekali kalau dia tahu hal yang sebenarnya dan dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Janus pria yang perfeksionis. Dia selalu menginginkan hal yang sempurna. Sesuatu yang menjadi incaran bayak orang, sudah pasti akan menjadi targetnya di masa depan.

"Jadi kalau Hawke mantan napi dan di dalam sana di menjadi penghangat banyak pria,apa mungkin Janus masih mau bersama Hawke?"

"Tidak ....ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus menyelamatkan Janus. Kalau sampai Hawke benar-benar kena PMS dan menulari Janus, bagaimana dengan keluarga J? Mereka akan kehilangan satu-satunya generasi yang  punya hubungan darah.

Fey masih kecewa dengan sikap Janus yang menarik senjata pusakanya dari dirinya hanya karena telpon dari Hawke. Ini sangat jelas kalau keberadaan Fey, kehangatan yang dia berikan untuk laki-laki ini selama hampir tiga tahun ini tidak membekas sama sekali.

Jangankan berharap pria itu bisa mencintainya,dia tidak ingin cerai saja, Janus tidak mengabulkannya.

Tapi pada dasarnya Fey adalah gadis yang baik dan apa adanya.

Batinnya berontak  jika dia harus menyembunyikan apa yang dia dengar dari balik tembok tadi

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gara-Gara Si Otak Mesum

    Fey tidak ingin membahas kehamilannya sekarang. Dia belum siap dengan tanggapan Janus dan dia juga belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya karena ada perasaan yang mengganjal dihatinya tapi dia sendiri tidak bisa menerka.“Tidak usah. Aku cukup nyaman kok mengenakannya.Tidak usah dilonggarkan lagi,”“Oke,"Nahlah langsung mengangguk. Janus pun merasa lega. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto mereka di cermin. Fey kaget, ini untuk pertama kalinya Janus melakukan selfi dengannya. Janus memperlihatkan hasilnya pada Fey, "Serasi, kan?”Dalam foto itu, Fey meletakkan tangannya di punggung karena dia ingin membuka gaunnya sedangkan Janus tersenyum melihat ke arah kamera. Fey hanya tersenyum. Pada saat itu mereka punya pikiran sendiri-sendiri tentang itu.*****Setelah mencoba gaun pengantin, Janus mengantar Fey kembali ke rumah. Fey tidak ada kegiatan apapun selain melakukan revisi skripsi Janus yang sudah dia selesaikan semalam.Perbaikannya sudah dia kirim dan men

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menjawab Keraguanmu

    Keduanya segera membantu Fey mengenakan gaun. Janus tersenyum dan menundukkan kepalanya. Dia mencium punggung Fey dengan penuh cinta. “Jangan kau pikirkan apa yang dikatakan Terra. Yang paling penting saat ini, aku sedang mencoba gaun pengantin bersama orang yang paling aku cintai,”Fey tersenyum. Meskipun dia tahu kalau Janus hanya menghiburnya, dia merasa bahagia. Setidaknya Janus menunjukkan pada kedua staf itu kalau tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan saat ini.Fey sudah melepas bluesnya, ketika dia minta staf yang memegang gaun pengantin untuk membantunya, Janus menghentikannya. Tubuhnya yang tinggi dia gunakan untuk mengurung Fey hingga tak tersentuh oleh siapapun. “Aku sudah bilang kalau aku yang akan membantu kau mencoba gaun ini, kau tidak membutuhkan orang lain,”Janus sangat tidak berdaya melihat punggung Fey yang terbuka. Dari pantulan kaca, dia juga melihat dada Fey yang membusung. Dia sering melihat pemandangan seperti ini, bahkan dia juga kerap melihat F

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Fitting

    Gaun pengantin itu sangat cantik, model terbaru yang baru saja dikerjakan oleh perancang terkenal di negeri ini. Ini serasa mimpi, Fey hanya bisa memandanginya, seakan itu adalah barang berharga yang takut untuk di sentuhnya.Gaun itu berlengan pendek yang mengikuti bordir bunga pada ujungnya hingga membentuk lengan yang cantik pada manakin itu. Leher yang berbentuk V dikelilingi berlian yang berkilau, “Cantik sekali,” Fey tidak tahan untuk tidak memujinya.Pada bagian pinggangnya dirancang sangat ketat dan pasti akan menampilkan sosok yang bagus bagi siapapun yang memakainya. Rok panjang yang menjuntai hingga ke lantai dibuat mengembang seperti payung.Saat dikenakan, pasti akan bergoyang-goyang karena bahannya yang halus dan lembut.Bagian ujung gaun itu tertutup payet dan memantulkan kemilau yang indah di bawah cahaya ruang yang sangat terang pada saat itu. “Ini pasti sangat mahal,” Fey menafsir harganya ketika seorang staf datang mengagetkannya.“Gaun ini dipesan oleh Pak Janus d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanyakan Dulu

    “Nenek ada apa?” tanyanya begitu mengangkat panggilan. Suara Janus terdengar sedikit tidak ramah.“Ada apa?” balas Nenek dengan suara yang terheran-heran. “Janus… Bisa-bisanya kau bilang begitu pada Nenekmu?” sergahnya. Suaranya dipenuhi amarah. Bagaimana tidak, ini sudah malam. Dia dan anak mantunya sudah berkumpul di rumah, berharap Janus datang untuk menjelaskan ini semua tapi pikirannya itu salah.Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Janus malah tidak pulang. Tidak memberi kabar apapun tentang rencana besarnya itu. Siapa yang tidak emosi kalau punya cucu yang kelewatan begini.“Apa kau merasa terganggu kalau nenek menelponmu? Apa kau sangat sibuk hingga….,”“Iya, Nek. Ada apa? Apa nenek tidak salah bertanya begitu? Bukan sekarang saja Nenek menelpon aku dan tidak pernah mau tahu aku sedang apa, kan?”“Apa kau masih menganggap wanita tua ini sebagai nenekmu?”“Heh…ada apa lagi ini?” Janus sudah bisa menebak apa yang ingin ditanyakan Neneknya makanya tiba-tiba menelpon, marah-marah

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ingin Kunikmati Perasaan ini

    Suaranya terdengar sangat menyenangkan, seperti seorang bapak yang tengah membujuk anaknya untuk makan. Magnetis dan dalam. Membuat Fey terhipnotis.Tanpa diminta lagi, Fey membuka mulutnya, Janus menyuapkan makanan itu dengan sangat hati-hati. Perasaan yang tidak bisa Fey gambarkan segera merayap dalam pikirannya. Andai Janus semanis ini memperlakukannya, dia pasti akan mencintai pria ini lebih dalam lagi. "Tapi apakah dia melakukan ini hanya karena aku sedang kesal dengannya. Apa karena dia ingin menebus rasa bersalahnya?” tanya Fey pada dirinya sendiri.Apapun yang Janus pikirkan sampai dia mau melakukan ini, Fey ingin menutup mata dan telinganya. Dia ingin menikmati perhatian Janus yang mungkin akan dia lakukan sekali ini saja. Dia ingin bahagia, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Menikmati bagaimana rasanya dimanjakan oleh orang yang dicintai walaupun dia tidak yakin kalau Janus melakukannya dengan hati.Saat dia memikirkan itu, tanpa terasa air mata jatuh dari sudut

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sindiran Halus

    Karena Janus sudah berjanji tidak akan menyentuhnya, dia cukup tahu apa maksud dari ucapan Fey itu. Dia menahan langkahnya, sampai Fey benar-benar masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya, barulah Janus berbalik. Dia tidak meninggalkan kamar itu tapi memilih duduk di sisi tempat tidur dan mengeluarkan ponselnya. Janus memesan makan malam untuk mereka berdua.Dia hanya tersenyum getir ketika mendengar suara gemercik air. Dia tahu kalau Fey sudah membohonginya. Dia sebenarnya tidak ingin buang air besar tapi mandi.Ya, wajar dia melakukan itu. Selama mereka menikah, Janus tidak pernah sepeduli ini padanya. Dia datang ke kamar ini ketika dia membutuhkan tubuhnya, dia akan pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.Dia tidak pernah bertanya, apakah Fey capek atau tidak karena banyak tugas-tugas dari dosen yang harus diselesaikan, bukan hanya tugasnya sendiri tapi harus menyelesaikan semua tugasnya.“Apa pernah dia memperhatikan apa yang Fey lakukan setelah mereka bercinta. Berdiam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status