Share

Syarat Yang Diajukan Zach

ZOLA

Boleh nggak sih marah sama Ariq?

Aku belum menjawab apa-apa tapi dia sudah memutuskan sendiri. Dia menganggap diamnya aku adalah sebagai pertanda bahwa aku memberi kesempatan padanya untuk mendekatiku.

Tapi kejadian malam minggu tersebut tidak lagi penting karena kini sudah hari senin dan aku sudah berada di kantor.

Pagi-pagi sekali aku sudah datang. Senin adalah hari tersibukku, termasuk hari ini. Ariq menyuruhku menyiapkan materi presentasi dan membalas beberapa email dari kolega.

Saat aku sedang berkutat dengan laptop, Ariq tampak sedang memeriksa daftar rating program unggulan kami.

“Pagi, Pak.” Mbak Nia masuk ke ruangan.

“Pagi,” jawab Ariq datar.

“Pak, saya mau membicarakan mengenai narasumber Gen Z.”

Sontak telingaku menajam mendengarnya. Please, jangan sampai Zach menerimanya.

“Ya, gimana?” Ariq menegakkan duduk lalu memusatkan perhatian sepenuhnya pada Mbak Nia.


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status