Arc 1: Dunia Baru - End Dua puluh chapter untuk menggambarkan kedatangan Orion dan bagaimana dia bisa menerima keberadaannya pun akhirnya selesai. Arc 2 Akan dimulai di chapter selanjutnya.
Kereta api yang membawa Orion melaju dengan kecepatan tinggi, membelah garis perkotaan dan memasuki terowongan bawah tanah sebelum kemudian keluar dari sana. Hamparan sawah serta pegunungan tidak jauh dari sana menandakan kalau kereta api itu telah keluar dari area urban. Di atas sana senja pun pulai menyapa, burung-burung camar mulai menampakkan sosoknya dengan beterbangan beriringan, menambah keharmonisan layaknya lukisan indah di tangan pelukis jenius.Orion mengalihkan pandangannya dari pemandangan di luar jendela, pikirannya fokus pada telepon Dokter Ryan yang kini tengah tersambung dengannya.Apa yang terjadi? Mengapa nada suara sang dokter tampak tegang dan juga tergesa-gesa?Dua pertanyaan itu muncul dalam benak Orion, membuatnya sedikit khawatir.“Aku sedang berada di kereta menuju Desa Burton. Apa ada yang terjadi dengan Nenek?” Tanpa mengutarakan basa-basi seperti biasanya, Orion pun langsung bertanya dan mengutarakan maksudnya.“Orion, kondisi nenekmu berubah drastis dan sa
“Aku senang bisa melihatmu keluar dari dungeon dengan selamat,” kata Andy. Ucapannya terdengar tulus, begitu pula dengan senyuman yang terpatri di bibir tipis itu.“Kurasa itu hanya keberuntungan belaka,” sahut Orion, memberikan tanggapannya terhadap perkataan Andy.Andy menggeleng kepala. “Keberuntungan juga bagian dari kekuatan seseorang.”Pemuda berjas hitam tersebut menoleh ke arah tim penambang, kemudian matanya beralih pada mobil ambulans yang mengangkut Mark dan ketua tim penambang. Beberapa tim medis menutup pintu belakang mobil, dan tidak lama kemudian mobil ambulans itu mulai melaju meninggalkan area pembangunan gedung untuk menuju rumah sakit terdekat.Andy menghela napas pelan, senyumannya meredup.“Dari 30 tim Hunter yang masuk ke dungeon, hanya kalian bertujuh saja bisa keluar dari sana. Aku sempat mendengar dari Nona Eliza kalau monster dalam dungeon ini sangat berbahaya dan melebihi level yang NTH informasikan sebelumnya, kesalahan kecil ini menciptakan tragedi besar y
Layar hologram warna biru dimana hanya Orion yang bisa melihatnya muncul di hadapan pemuda itu. Kata ‘memproses’ yang disertai dengan angka dan garis proses pun tampak jelas tertulis di sana. Seiring dengan bertambahnya angka proses, garis warna biru pun juga mulai bergerak penuh, memperlihatkan kalau sistem yang Orion miliki tengah menganalisa cairan misterius dalam sisa-sisa kepompong milik ratu lebah.Tidak berselang lama proses analisa pun selesai, dan layar hologram di depan pemuda itu menampilkan hasil analisa yang telah selesai dilakukan.[Lelehan sisa kristal azuicot, memiliki kadar kemurnian mana sebesar 40%. Lelehan sisa kristal azuicot ini merupakan cairan nutrisi yang menyelimuti kepompong monster lebah. Memiliki sifat korosi medium, namun di dalamnya terdapat kandungan energi kehidupan sekitar 20%]Mata Orion berbinar, benda yang tengah dicarinya dan tampak sukar untuk ditemukan di mana-mana nyatanya ada di hadapannya sekarang ini. Meskipun tidak berbentuk kristal maupun
Wush….Serangan itu datang secara mendadak. Aliran energi penuh kenegatifan melesat ke arah mereka dengan kecepatan tinggi. Tidak hanya sangat cepat, bahkan kekuatannya pun tidak bisa diperkirakan karena saking kuatnya—hal ini terlihat karena saat energi itu melesat, area yang dilewatinya langsung terbelah secara paksa seperti legenda muse dalam sejarah, seolah-olah ada tekanan kuat dan tidak bisa dihindari.Kekuatan itu melesat—menyerang— ke arah mereka bertiga. Orion yang berdiri di depan Eliza dan Mark mengayunkan pedang peraknya ke samping untuk menyambut serangan dari sosok misterius di balik asap dengan energi spiritual darinya, kemudian dia membanting energi penuh kenegatifan tersebut ke samping sehingga tidak mengenai mereka bertiga.Ledakan super keras terdengar saat dua energi besar bertemu, ledakannya menghancurkan puing-puing sarang monster lebah dan membuatnya menjadi semakin tidak bersisa, lebih dari sebelumnya. Bersamaan dengan ledakan itu terjadi, sosok misterius di ba
“Tsk.”Suara decihan kecil terdengar. Orion mengayunkan pedang dengan aura perak yang menyelimuti area pedangnya. Ia kembali bergerak cepat, baik menyerang dan menghindari serangan pada saat sama. Dalam setiap langkah dan gerakan yang Orion ambil, banyak monster lebah tumbang satu per satu. Teknik berpedangnya terlihat sederhana, tidak memiliki banyak seni, namun sangat kuat dan mematikan lawannya.Teknik berpedang milik Orion merupakan teknik membunuh, bukanlah teknik berpedang untuk memperlihatkan keindahan.“Dia sangat kuat,” ungkap Eliza. Dia terperangah melihat bagaimana Orion menghadapai monster-monster berbahaya itu dengan mudah.Monster yang membunuh banyak rekan mereka terlihat sangat mudah—dan juga tampak lembah— dihadapi oleh Orion, bahkan pembantaian di depan mata itu terjadi satu sisi di mana para monster tampak tidak berdaya menghadapi sabetan pedang milik Orion. Lantai gua semakin dibanjiri oleh darah dan potongan-potongan tubuh monster, beberapa saat juga terdengar led
Bagaimana mungkin orang yang masuk dalam kategori Hunter lemah atau dalam kamus Charles sebagai orang biasa dan tidak mengalami kebangkitan dapat menghadapi monster besar dengan mudah seperti ini?Orion bergerak cepat. Gerakannya menangkis dan menyerang monster lebah mengatakan dia telah terbiasa menghadapi monster, bahkan ekspresinya sendiri tidak menampakkan rasa takut maupun kelelahan. Dia terlihat benar-benar berbeda ketika berhadapan langsung dengan monster berbahaya seperti ini.Dengan mengambil pedang silver dari ruang penyimpanan pribadinya, Orion pun mulai melakukan serangan balik. Dia bergerak cepat, menghilang dan muncul di berbagai sisi. Ayunan pedangnya mematikan, tiga monster telah tumbang karena tebasan pedang berselimut aura miliknya.Merasakan aura dominasi menguar dari sosok Orion, dua monster lebah yang tersisa terlihat gusar. Mereka terlihat ingin kabur, sosok pemuda dengan tangan memegang sebilah pedang di depan mereka tampak seperti predator, di mana kedua monste