Share

18

Kita hanya manusia, bintik-bintik yang bergerak dinamis dalam semesta permainan sang pencipta. Kita dilahirkan dari ketiadaan, berjuang untuk keberadaan. Kita hanya manusia yang dibekali beban, menyebutnya tujuan untuk sekedar penghiburan. Kita ditemani waktu, dimusuhi waktu. Pada akhirnya dikejar waktu. Kita tidak punya waktu.

Kita tidak lengkap. Dibuat untuk saling mencari. Kita lahir sendiri, tapi kesendirian tidak pernah membuat kita lebih berani. Untuk menjalani, apalagi mati tanpa ditemani.

Kita hanya manusia. Kita berangkat dari yang sudah ada. Kita boleh mengeluh, tapi tidak boleh berbuat banyak. Kita boleh berharap, tapi tidak boleh punya suara utuh untuk memutuskan.

Begitu, ketika Svaha ingin membantah semua keputusan Cantra, ia tidak bisa.

Cantra menginginkan istirahat. Istirahat artinya berhenti dengan tenggang waktu tertentu, sementara. Kadang pasti, seringkali sebaliknya.

Gadis itu meyakinkan Svaha kalau istirahat baik buat hubungan m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status