Share

Bab 110

“Apa sih Sayang, pikiran kamu itu ya! Kotor banget.”

“Memang kenyataannya begitu ‘kan?”

“Suamimu ini masih normal. Mana mungkin mau melakukan hubungan sesama jenis. Membayangkannya saja sangat mengerikan.”

“Ya terus kalau Reza nginep dia tidur di mana?”

“Di bawah, di sofa tempat Mas biasa tidur.”

“Memangnya dia mau.”

“Ya, harus mau. Suruh siapa numpang tidur di sini. Sudah tahu rumahnya kecil.”

Ternyata berbeda sekali perlakuannya padaku dan orang lain.

“Meskipun Mas berteman baik, Mas juga enggak naif. Dia dari awal memang keliatan enggak normal sejak kasus pelecehan itu, jadi harus pintar jaga diri.”

“Baguslah.”

“Udah enggak marah lagi?”

Aku hanya menggeleng.

“Cie ada yang cemburu.”

“Aku hanya bertanya, tolong jangan menafsirkannya sebagai cemburu.”

“Orang enggak akan bertanya jika tidak cemburu.”

Entah sejak kapan pria ini menjadi sangat narsis. Sepanjang jalan menuju rumah ia bahkan terus saja memaksaku untuk mengakui kecemburuanku padanya.

“Iya, aku cemburu sama Reza. Puas?”

Seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status