Share

4

Penulis: LILYAN JULIANI
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-16 16:39:21

Diana pun keluar dengan ekspresi wajah yang terlihat lelah, ia sudah merasa jika diri nya tidak akan lolos dalam interview kali ini. ia pun keluar dari dalam tempat tersebut dan melihat jika orang yang tadi mengobrol dengan nya di ruang tunggu tengah menunggu diri nya. Ia menawar kan diri untuk mengantarkan Diana sampai ke stasiun dengan motor nya, walaupun ia juga kurang tahu dimana letak stasiun kereta terdekat berada tapi setidak nya jika menaiki motor mereka tidak akan kesulitan dalam mencari tujuan nya.

“ nama kakak siapa kak ? aku Diana kak “ Tanya Diana sambil tersenyum ramah.

“ Dini … kamu udah dapet rute nya belum? Coba cari stasiun terdekat  “

Diana pun langsung mencari rute stasiun terdekat dan memang ada beberapa yang muncul di layar dan langsung di klik oleh Diana, karena tidak mau berlama-lama lagi mereka pun akhir nya pergi dan menuju ke arah stasiun terdekat tapi sayang mereka malah berjalan menjauh dari rute. Rute yang ada di handphone Diana rupa nya membawa mereka mengelilingi daerah  itu itu saja sampai akhir nya mereka tiba di sebuah stasiun yang Nampak nya sangat asing bagi Diana, karena tidak ingin membuat Dini kerepotan maka Diana pun turun di stasiun tersebut. Ia pun menaiki tangga dan bertanya pada petugas dan ternyata stasiun tersebut bukan lah stasiun kereta biasa melaikan stasiun MRT yang belum beroprasi. Diana pun turun dan bergegas pergi dari sana, ia tidak tahu ia harus pergi ke arah mana dan satu-satu nya yang bisa ia harap kan adalah manggunakan maps di handphone nya lagi untuk menujuk jalan.

Panas nya matahari siang yang sangat terik membuat Diana menanggal kan jaket yang ia pakai tadi saat berangkat, ia menggunakan jaket tersebut untuk menutupi handphone nya agar tidak menarik perhatian orang sekitar, karena kita tidak akan tahu kapan bahaya akan mengintai kita. Gedung gedung besar pencakar langit pun berjajar di pinggir jalan, para pedakang kopi dan pedagang kaki lima pun terlihat berjejeran di pinggir jalan menyajikan kopi dan makanan pada ojol dan pejalan kaki yang melintas. Diana masih berpikir positif dengan jalan yang ia lalui, ia rasa ia tidak pernah melalui jalan ini tadi saat bersama Melisa maupun Dini dan seperti nya Diana semakin tersasar lebih dalam di kota Jakarta utara itu.

“ ini maps kenapa sih pas di butuhin aja kayak gak mau di ajak kerja sama “ gerutu Diana.

Saat ini jelas jelas diri nya boleh panik, karena dirinya malah sampai di sebuah jalanan yang sangat sepi dan kosong seperti sebuah jalanan yang buntu atau mungkin belum selesai di kerjakan. Dengan perasaan yang sangat kesal Diana pun memutar kembali ke arah jalan besar dan kembali menyusuri jalan besar dengan kendaraan yang melalu lalang, mau tidak mau iya harus duduk sebentar karena kaki nya mulai terasa pegal dan sakit. Ia pun melihat baterai handphone nya sudah mulai melemah sedang kan perjalan nya masih sangat panjang, akhir nya ia pun memesan ojol untuk mengantar kan nya ke stasiun namun sang ojol pun cukup lama datang ke lokasi dimana Diana duduk beristirahat. Saat sampai ke tujuan tempat lokasi Diana berada sang ojol malah memarahi Diana dan mengatakan kalau Diana tidak memperbarui aplikasi maps nya, sepanjang jalan ia pun terdiam dan hanya melihat ke arah jalan  sampai akhir nya ia pun sampai di tempat yang sangat ia harap kan, yaitu stasiun kereta. Diana pun membayar ojol tersebut dengan uang yang ia jadikan sebagai pegangan nya untuk makan besok pagi dan sore, namun dengan terpaksa ia harus melakukan nya untuk bisa sampai ke stasiun dan pulang ke kost untuk merebahkan tubuh nya.

Ia pun langsung menaiki kereta arah Jakarta kota dan trasit di stasiun manggarai guna pindah rute,salama di dalam kereta ia sama sekali tidak mendapat kan kursi, sangat kejam bagi nya karena rasa nya kaki nya sudah mulai mati rasa. Karena uang nya sudah mulai menipis maka dengan sangat terpaksa ia harus melanjut kan perjalanan nya ke arah kost dengan berjalan kaki.

Bukan hanya merasa lelah, tapi  rasa lapar pun serasa meminta minta di dalam jiwa Diana yang menuntut untuk segera di isi. Ia pun membeli sebuah mie cup di salah satu toko modern  yang ada di pertigaan ke arah kampus, teman satu kelas nya di dalam perkuliahan akan segera menemui nya di depan toko dan menawarkan nya untuk beristirahat di dalam kost nya. Jarak nya unntuk sampai ke arah kost an nya pun lumaya dekat, dan ia makan malam dengan mie cup di dalam kamar kost teman nya. Ia bahkan sempat tertidur pulas dengan waktu yang mungkin sangat memepet karena dirinya pun harus menyetrika pakaian nya serta jas almamater yang besok harus ia gunakan saat perkenalan lingkungan kampus. Sambil menunggu mie nya larut dengan bumbu di dalam cup ia pun mengobrol sebentar dengan teman nya itu, ia bahkan menyuruh Diana jika diri nya tidak merasa nyaman maka sebaik nya ia pergi dan mencari tempat yang baru karena hal itu hanya akan mengganggu Diana dan terlihat seakan Diana lah sang pembantu di kamar nya tersebut.

“ rasa nya nagntuk banget, tapi laper juga “ sahut Diana yang bergurau dengan teman nya tersebut.

Mengenai pindah mungkin ia akan melakukan nya saat sudah mendekati pembayaran yang sesuai tanpa teman satu kamar akan ia cari dan ia beri tahu orang tua nya nanti saat sudah mendektai waktu habis, jadi selagi ia menunggu hal tesebut maka diri nya terus menerus menginap di satu teman ke satu  nya lagi guna menunggu tempat kost nya yang saat ini menagih uang pembayaran. Mungkin teman satu kamar nya yang bernama Hani itu merasa sangat kesal dan marah pada  Diana karena jarang tidur di kamar kost an yang sudah ia bayar malah sibuk dan senang menginap dengan teman nya. Diana tidak melukan apa pesan ibu Hani kepada diri nya, namun mau tidak mau diri nya memang tidak memiliki pilihan lain, diri nya semakin hari malah semakin memburuk dan tidak nyaman atas kost tersebut yang hanya terus mementingkan token dan deposit tanpa mau berpikir bagaiamana jika ruang memasak ? tentu saja tidak ada, jadi saat Diana ingin makan mie instan ia akan mencoba meminta air panas pada satpam yang bertugas saat itu dan itu pun ia meminta nya dengan sangat diam diam. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Diana Born In 2001   29

    Dengan mata yang masih memperhati kan mereka, aku melihat bagaimana rasa takut mereka terlihat di depan mata ku sendiri. Aku berdiri tepat di samping Radit sambil berbincang dengan nya tentang apa yang sebenar nya terjadi di antara aku dan mereka teman-teman ku, Radit hanya tersenyum dan mendukung apa yang membuat diri ku bisa tersenyum, tapi sangat di sayang kan Radit tidak mengerti apa maksud ku dan ia masih belum bisa melihat seperti apa diri ku yang sebenar nya ini. Seseorang akan menunjuk kan siapa diri nya di kala mereka tengah marah, dan emosi yang sudah lama aku pendam selama ini akhir nya aku lepas kan juga.Di saat aku memainkan emosi ku terhadap mereka, aku pun tidak melupakan bagaimana tugas ku di sana. setiap kali pelanggan sudah selesai makan aku akan langsung membereskan meja tesebut dan kembali berdiri di dekat kasir untuk melihat bagaimana teman-teman ku, apakah mereka bisa memakan makanan mereka dengan tenang tanpa ada nya rasa bersalah dengan ap

  • Diana Born In 2001   28

    Dengan semangat baru ku, aku merasa jika semua yang aku kerjakan sangat lah ringan dan terasa sangat mudah. Aku seperti telah kembali menemukan siapa diri ku sendiri di dalam masa yang sudah sangat berbeda ini, saat semua nya seudah selesai mbak Arni pun membuka Restaurant dan kembali ke tempat nya, sedang kan aku pun berdiri sebentar di depan pintu dapur untuk menunggu para pelanggan yang akan datang nanti nya. kini aku perlahan bisa mengatasi semua rasa yang selalu saja mengganggu ku setiap hari nya, perasan down yang hanya akan muncul kembali di saat diri ini merasa tidak lagi berguna dan terabai kan, tapi hari ini aku malah bersikap masa bodo akan semua hal itu, seperti apa yang aku rasakan kemarin di saat aku melihat teman ku mengabaikan diri ku, seharus nya aku saat ini tengah down dan itu yang mereka semua ingin kan bukan? tapi sekarang aku adalah Ratu di dalam hidup ku sendiri, aku lah peran utama di dalam hidup ku, dan tidak akan aku biarkan seseorang mengendali kan diri ku

  • Diana Born In 2001   27

    Untung saja Aku dan Radit pulang pada pukul sembilan malam atau pun pukul sepuluh malam, karena saat ini saja Aku dan Radit sampai pada Kost tepat pukul sebelas malam. Suasana di sekitaran kost pasti nya sudah sangat sunyi, tidak sengaja Aku dan Radit berpapasan dengan beberapa penghuni kost yang lain nya di depan gerbang dengan pakaian yang sangat minim,mereka baru saja keluar dari kost dan akan pergi ke club malam. Suasana seperti ini seperti hal yang sudah biasa kami lihat dan seperti menjadi sebuah hal yang biasa bagi yang lain nya." Radit, terima kasih ya udah anterin aku sampai di kost an."" Iya sama-sama. Yaudah langsung masuk aja, langsung istirahat besok harus pergi kerja kan."" emm..Iya"Radit pun memutar kan motor nya dan perlahan pergi dari pandangan ku, dengan perlahan aku membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam kost, Aku berjalan mengambil langkah yang kecil, saat aku akan berbelok menuju kamar ku tiba-tiba aku mendengar sua

  • Diana Born In 2001   26

    " Din, kamu baik-baik aja? "" Aku baik-baik aja, lebih baik gak usah bahas masalah aku ya."" emmm..ok "Aku pun tersenyum di depan Radit, menyembunyikan rasa tidak nyaman akan pertanyaan yang tadi di lontar kan oleh diri nya tadi, tapi aku tidak mau terbawa suasana karena Radit tidak tahu apa-apa tentang masalah ku di masa lalu. Aku dan Radit pun akhir nya melanjutkan langkah kami berdua dan kembali menikmati angin malam, di saat seperti ini entah kenapa aku merasa mulai lapar,seharus nya sebelum pergi aku makan terlebih dahulu kalau pun aku makan bakso sekarang pasti nya tetap akan merasa kan lapar lagi beberapa menit kemudian.Jika seperti ini rasa nya aku ingin selalu berjalan-jalan di malam hari untuk menyegar kan pikiran ku, tapi apa daya aku ada perkuliahan pada malam hari dan itu juga mungkin bisa di katakan sebagai jalan-jalan walaupun hanya melihat pemandangan berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. semua usaha pasti nya aka

  • Diana Born In 2001   25

    Radit mengajak ku untuk berjalan-jalan di sekitaran taman yang ada di Monumen nasional atau yang lebih di kenal sebagai Monas, mungkin adalah ini pertama kali nya aku pergi di saat matahari sudah tenggelam oleh malam yang kini di penuhi bintang-bintang yang menghiasi langi yang gelap. Aku sangat dengan hanya menikmati angin malam di luar, entah kenapa membuat pikiran ku sedikit lebih rileks dari sebelum nya, walau pun aku sempat mengingat hal ynag terjadi sore tadi tapi sekarang aku tidak mau mengambil pusing." Suasana nya Ramai ya--" bisik ku pada Radit." Ya nama nya juga tempat wisata, kalau mau sepi ya di hutan."" hutan rame juga sih.."" Jangan ngomong hal yang gak berbobot deh Din."" Ya kan nama nya juga nanya, kalau gak mau jawab juga kan bisa tinggal bilang aja."Radit yang berjalan di depan ku itu pun langsung menghenti kan langkah nya, yang membuat diriku menabrak diri nya." kamu itu orang nya emang suka ngaj

  • Diana Born In 2001   24

    Hari demi hari terus berjalan, tugas kuliah ku pun semakin menumpuk dan membuat aku kembali sulit untuk tidur cepat. Sikap Radit pada ku pun perlahan berubah menjadi lebih baik, entah ini berkaitan dengan gaya rambut yang aku pilih waktu itu atau bukan tapi aku rasa itu lebih baik dari pada saling sindir saat berbicara di dalam satu ruang lingkup. Ia sering membelikan ku sebuah buku satra dan novel dan sesekali mengirimkan makanan untuk ku saat malam, membuat aku sedikit merasa lega karena ada yang masih perhatian terhadap diri ku.Sejak aku bekerja, aku menjadi tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan teman-teman kost ku lagi, bahkan di saat waktu libur ku pun aku malah di sibuk kan dengan tugas kuliah, mencuci pakaian, dan menyetrika pakaian. Mungkin itu adalah alasan mengapa teman-teman ku perlahan terasa jauh dari ku, yang bisa aku lakukan saat ini adalah menyibuk kan diri ku sendiri agar aku tidak merasa kan kesepian di dalam hati ku lagi. Aku bisa menjadi diri ku yan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status