Share

3

last update Last Updated: 2021-06-16 15:26:32

Kendaran sangat ramai berlalu lalang di jalan raya, Diana pun menoleh ke kanan dan kiri nya untuk menyebrangi jembatan penyebrangan saat dirinya keluar dari stasiun. Ia pun melihat handphone nya dan melihat jam saat ini, dengan cepat ia pun berlari ke arah persimpangan jalan yang ada di dekat sebuah toko klontong yang ada di dekat lampu merah. Di sana sudah ada Melisa teman nya yang seharus nya ia temui saat akan masuk memulai perkuliahan namun karena ia pernah bercerita akan menjalani interview di salah satu perusahaan yang satu arah dengan tempat Melisa Bekerja, maka dengan senang hati ia pun menawari Diana untuk pergi dengan nya ke tempat tersebut.  Dengan di bantu oleh maps yang ada di handphone nya dan arah petujuk yang ia tanyakan kepada orang-orang sekitar Diana dan Melisa pun akhirnya menemukan tempat interview tersebut. Sangat di sayang kan tempat nya terletak cukup jauh dari stasiun kereta dan terminal busway, sehingga pasti nya akan memakan ongkos yang cukup untuk kendaraan menuju ke sana. Tempat nya ternyata terletak di sekitaran gedung Ruko yang Nampak nya cukup tua dan sedikit tidak terawat, Diana sama sekali belum pernah memiliki pengalaman untuk hal seperti ini dan hari ini adalah pertama kali nya di dalam hidup nya ia mengikuti interview kerja. Semula mereka berdua tidak bisa menemukan dimana tempat Interview berada, sampai akhir nya mereka pun melihat ada orang-orang yang berpakaian rapi dengan menggunakan pakaian kemeja putih dan bawahan hitam seperti layak nya orang melamar kerja, mereka berdua pun menghampiri tempat tersebut. Melisa pun memastikan bahwa tempat nya memang benar dan sama dengan yang tertera di website, setelah benar adanya ia pun meninggalkan Diana di sana dan segera pergi ke tempet kerja nya.

“ Nanti pulang bisa sendiri kan? Pake busway aja ada kok halte yang deket “ sahut Melisa sebelum pergi.

“ belum pernah naik Busway, terus juga gak tau arah turun nya dimana, coba nanti liat di maps jalan yang cepet ke stasiun “

“ yaudah gue tinggal ya, hati-hati “

“ Iya hati-hati juga kak, terima kasih ya .. “ sahut Diana sambil melihat Melisa pergi dengan motor nya.

Suasana pun semakin terasa berbeda bagi Diana saat ia memasuki ruang tunggu dan mengisi formulir, ia pun menoleh ke arah kanan dan kiri nya dimana yang lain Nampak sangat memperhatikan penampilan nya sangat jauh berbeda dengan Diana yang Nampak sudah terlihat kucel oleh matahari. Ia pun mengambil sebuah bedak dan lipstick yang ia bawa di tas nya dan segera mengaplikasi kan nya ke wajah nya sebelum ia di panggil oleh kepala HRD yang akan menginterview nya nanti. Ada sedikit rasa minder dalam diri nya saat melihat pelamar yang lain Nampak terlihat menarik dengan tinggi badan yang cukup lumayan, berbeda dengan nya yang memiliki badan kecil dan tidak terlalu mementingkan penampilan. Saat dirinya tengah membaca apa yang menyangkut tentang perusahaan yang akan ia lamar  hari ini entah datang dari arah mana, salah satu dari pelamar tersebut duduk mendekati Diana dan mengajak nya untuk mengobrol tentang apa yang harus di ketahui saat melamar pekerjaan dan apa saja yang biasa nya di bahas saat interview. Mungkin dirinya melihat Diana tidak terlalu banyak bicara seperti para pelamar lain nya, dirinya juga mungkin melihat bahwa Diana sama sekali belum pernah memiliki pengalaman dalam interview kerja maka dari itu ia mendekati nya walau hanya sekedar mengajak nya mengobrol.

“ nanti kalau masuk dan di Tanya jangan gugup ya “ sahut orang tersebut.

“ iya kak, kakak udah interview? “ Tanya Diana

“ belum, kayak nya sih habis ini. nanti jangan lupa do’a dulu, jangan liat kemana-mana cukupliat ke arah HRD nya aja. Tapi kalau ada keterangan Good looking yaa…mau seburuk apapun jawaban nya asal kan good looking pasti maju “

Diana pun terdiam sejenak, ia pun tertengun mendengarkan kata-kata itu. Ternyata benar ada nya, zaman sekarang kegigihan dan kejujuran akan kalah saing dengan good looking dan berduit. Seperti terdengar cukup keras saat menjalan kan nya di sebuah kota besar nan Metropolitan dimana kemacetan sering terjadi setiap hari dan hal-hal yang aneh yang tidak biasa di temui bagi orang desa seperti Diana, namun di balik itu semua banyak orang perkotaan yang sangat menginginkan tinggal dan menetap di desa dan sebalik nya orang desa sangat ingin tinggal di daerah perkotaan, Karena saat ini kehidupan di dalam desa berubah menjadi sangat keras  ketika kamu mendapat kan tempat yang salah.

Waktu pun semakin berjalan dan tiba giliran Diana masuk ke ruang interview bersama dengan seseorang yang terlihat cukup bagus di lihat, dan mungkin sangat memenuhi kriteria perusahaan. Suasana pun samakin berbeda dan atmosfer terasa sangat berbeda kala Diana tiba dan duduk di depan meja sang HRD yang akan menginterview diri nya itu.

“ baik, selamat siang silahkan perkenalkan nama kalian “ sahut HRD yang memulai percakapan.

“ selamat siang, nama saya Diana Juliani Putri dan saya saat ini tinggal di Jakarta selatan “ sahut Diana perkenalkan diri yang kemudian di lanjutkan oleh wanita yang ada di samping nya.

“ kalian coba cerita kan bagaimana background kalian dan apa pernah kalian mengikuti organisasi? Kalau iya silahkan sebutkan organisasi apa dan sebagai apa, coba di mulai dari kamu Diana “

“ Saya memiliki keluarga yang lengkap, disana ada Ibu, ayah dan kakak laki-laki saya. Ayah saya seorang karyawan swasta dan ibu saya adalah ibu rumah tangga sedang kan kakak saya dia mahasiswa. Saya suka kerja paruh waktu seperti jaga toko pakaian dan toko klontong, saat sekolah saya suka ikut di organisasi tapi bukan osis, organisasi tersebut adalah club seni dan saya adalah ketua untuk periode dua tahun kedepan saat itu. Saya baru lulus SMA bulan april 2019, terima kasih “ sahut Diana tanpa rasa gugup sedikit pun.

Sang HRD pun melanjutkan nya dengan mengajukan pertanyaan tentang beberapa hal mengenai perusahaan dan produk nya serta bagaimana cara mereka berdua memajukan perusahaan. Diana yang sebelum nya sudah membaca mengenai perusahaan tersebut pun dengan tanpa ragu menjawab bagimana prospek dan cara menawarkan barang terhadap orang lain dan bagaimana cara nya untuk membuat orang lain berminat untuk membeli produk tersebut, tapi seperti yang di bilang oleh orang yang mengajak Diana mengobrol tadi di ruang tunggu, jika perusahaan yang membutuh kan SPG tidak akan terlalu memperhatikan seberapa pintar calon karyawan itu menjawab tapi yang paling di perhatikan adalah bagaimana calon karyawan itu bepenampilan. Mungkin bagi Diana  si anak desa yang baru tahu akan hal tersebut sangat lah aneh dan sangat asing, tapi bagi mereka yang sudah memiliki pengalaman dalam lamaran kerja tentu saja itu sangat wajar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Diana Born In 2001   29

    Dengan mata yang masih memperhati kan mereka, aku melihat bagaimana rasa takut mereka terlihat di depan mata ku sendiri. Aku berdiri tepat di samping Radit sambil berbincang dengan nya tentang apa yang sebenar nya terjadi di antara aku dan mereka teman-teman ku, Radit hanya tersenyum dan mendukung apa yang membuat diri ku bisa tersenyum, tapi sangat di sayang kan Radit tidak mengerti apa maksud ku dan ia masih belum bisa melihat seperti apa diri ku yang sebenar nya ini. Seseorang akan menunjuk kan siapa diri nya di kala mereka tengah marah, dan emosi yang sudah lama aku pendam selama ini akhir nya aku lepas kan juga.Di saat aku memainkan emosi ku terhadap mereka, aku pun tidak melupakan bagaimana tugas ku di sana. setiap kali pelanggan sudah selesai makan aku akan langsung membereskan meja tesebut dan kembali berdiri di dekat kasir untuk melihat bagaimana teman-teman ku, apakah mereka bisa memakan makanan mereka dengan tenang tanpa ada nya rasa bersalah dengan ap

  • Diana Born In 2001   28

    Dengan semangat baru ku, aku merasa jika semua yang aku kerjakan sangat lah ringan dan terasa sangat mudah. Aku seperti telah kembali menemukan siapa diri ku sendiri di dalam masa yang sudah sangat berbeda ini, saat semua nya seudah selesai mbak Arni pun membuka Restaurant dan kembali ke tempat nya, sedang kan aku pun berdiri sebentar di depan pintu dapur untuk menunggu para pelanggan yang akan datang nanti nya. kini aku perlahan bisa mengatasi semua rasa yang selalu saja mengganggu ku setiap hari nya, perasan down yang hanya akan muncul kembali di saat diri ini merasa tidak lagi berguna dan terabai kan, tapi hari ini aku malah bersikap masa bodo akan semua hal itu, seperti apa yang aku rasakan kemarin di saat aku melihat teman ku mengabaikan diri ku, seharus nya aku saat ini tengah down dan itu yang mereka semua ingin kan bukan? tapi sekarang aku adalah Ratu di dalam hidup ku sendiri, aku lah peran utama di dalam hidup ku, dan tidak akan aku biarkan seseorang mengendali kan diri ku

  • Diana Born In 2001   27

    Untung saja Aku dan Radit pulang pada pukul sembilan malam atau pun pukul sepuluh malam, karena saat ini saja Aku dan Radit sampai pada Kost tepat pukul sebelas malam. Suasana di sekitaran kost pasti nya sudah sangat sunyi, tidak sengaja Aku dan Radit berpapasan dengan beberapa penghuni kost yang lain nya di depan gerbang dengan pakaian yang sangat minim,mereka baru saja keluar dari kost dan akan pergi ke club malam. Suasana seperti ini seperti hal yang sudah biasa kami lihat dan seperti menjadi sebuah hal yang biasa bagi yang lain nya." Radit, terima kasih ya udah anterin aku sampai di kost an."" Iya sama-sama. Yaudah langsung masuk aja, langsung istirahat besok harus pergi kerja kan."" emm..Iya"Radit pun memutar kan motor nya dan perlahan pergi dari pandangan ku, dengan perlahan aku membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam kost, Aku berjalan mengambil langkah yang kecil, saat aku akan berbelok menuju kamar ku tiba-tiba aku mendengar sua

  • Diana Born In 2001   26

    " Din, kamu baik-baik aja? "" Aku baik-baik aja, lebih baik gak usah bahas masalah aku ya."" emmm..ok "Aku pun tersenyum di depan Radit, menyembunyikan rasa tidak nyaman akan pertanyaan yang tadi di lontar kan oleh diri nya tadi, tapi aku tidak mau terbawa suasana karena Radit tidak tahu apa-apa tentang masalah ku di masa lalu. Aku dan Radit pun akhir nya melanjutkan langkah kami berdua dan kembali menikmati angin malam, di saat seperti ini entah kenapa aku merasa mulai lapar,seharus nya sebelum pergi aku makan terlebih dahulu kalau pun aku makan bakso sekarang pasti nya tetap akan merasa kan lapar lagi beberapa menit kemudian.Jika seperti ini rasa nya aku ingin selalu berjalan-jalan di malam hari untuk menyegar kan pikiran ku, tapi apa daya aku ada perkuliahan pada malam hari dan itu juga mungkin bisa di katakan sebagai jalan-jalan walaupun hanya melihat pemandangan berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. semua usaha pasti nya aka

  • Diana Born In 2001   25

    Radit mengajak ku untuk berjalan-jalan di sekitaran taman yang ada di Monumen nasional atau yang lebih di kenal sebagai Monas, mungkin adalah ini pertama kali nya aku pergi di saat matahari sudah tenggelam oleh malam yang kini di penuhi bintang-bintang yang menghiasi langi yang gelap. Aku sangat dengan hanya menikmati angin malam di luar, entah kenapa membuat pikiran ku sedikit lebih rileks dari sebelum nya, walau pun aku sempat mengingat hal ynag terjadi sore tadi tapi sekarang aku tidak mau mengambil pusing." Suasana nya Ramai ya--" bisik ku pada Radit." Ya nama nya juga tempat wisata, kalau mau sepi ya di hutan."" hutan rame juga sih.."" Jangan ngomong hal yang gak berbobot deh Din."" Ya kan nama nya juga nanya, kalau gak mau jawab juga kan bisa tinggal bilang aja."Radit yang berjalan di depan ku itu pun langsung menghenti kan langkah nya, yang membuat diriku menabrak diri nya." kamu itu orang nya emang suka ngaj

  • Diana Born In 2001   24

    Hari demi hari terus berjalan, tugas kuliah ku pun semakin menumpuk dan membuat aku kembali sulit untuk tidur cepat. Sikap Radit pada ku pun perlahan berubah menjadi lebih baik, entah ini berkaitan dengan gaya rambut yang aku pilih waktu itu atau bukan tapi aku rasa itu lebih baik dari pada saling sindir saat berbicara di dalam satu ruang lingkup. Ia sering membelikan ku sebuah buku satra dan novel dan sesekali mengirimkan makanan untuk ku saat malam, membuat aku sedikit merasa lega karena ada yang masih perhatian terhadap diri ku.Sejak aku bekerja, aku menjadi tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan teman-teman kost ku lagi, bahkan di saat waktu libur ku pun aku malah di sibuk kan dengan tugas kuliah, mencuci pakaian, dan menyetrika pakaian. Mungkin itu adalah alasan mengapa teman-teman ku perlahan terasa jauh dari ku, yang bisa aku lakukan saat ini adalah menyibuk kan diri ku sendiri agar aku tidak merasa kan kesepian di dalam hati ku lagi. Aku bisa menjadi diri ku yan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status