Share

13

Saat melihat sekotak kue dan selembar pesan di atasnya, Sondang refleks menitikkan air mata. Meski keluarga mereka sangat akrab, tapi bagi mereka, ulang tahun bukan suatu peristiwa yang perlu dirayakan secara khusus. “Cukup berdoa saja,” itu kata Ayahnya sejak dulu. Karena itu, mendapat kue ulang tahun yang khusus diberikan untuknya, ternyata menjadi pengalaman yang mengharukan.

Dia tahu, kue itu dari Idris, karena dia pernah melihat tulisannya, yang terlihat rapi dan kecil-kecil, ketika mereka sedang duduk bersebelahan di gereja. Yang membuatnya tak percaya adalah, Idris yang sejak tadi malam membuatnya kesal, karena seolah menghindarinya, ternyata malah menyiapkan kue ulang tahun buat dia.

Semalam, begitu Idris mengatakan tidak ikut dengannya ke gereja, Sondang merasa kecewa. Lalu pagi-pagi tadi, Idris tak kunjung turun, meski dia sudah sengaja berlama-lama menunggunya di bawah. Sondang tahu, bahwa ini terasa aneh dan konyol, sebab Idris kan, bukan siapa-siapa baginya. Tapi inila
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status