Share

Ke Singapura

Kesibukan di bandara sudah terlihat ramai. Meski masih menunjukkan pukul lima dini hari. Aisyah masih merasa gelisah. Pandangan matanya lurus ke depan namun kosong. Di dalam benak hatinya seakan menolak untuk pergi.

            Kerinduan pada penjara suci menghantui pikirannya. Bagaimana dia bisa tinggal di negeri orang. Tak peduli orang yang berjalan di depannya, tatapan Aisyah masih kosong.

            “Sayang…” terdengar suara Rahman memanggil.

            Aisyah hanya memalingkan padangannya saja tanpa mengukir senyuman di balik niqamnya. Mata elang Rahman seperti mengantar ketenangan. Hati Aisyah sedikit lebih tenang. Napasnya tidak sesesak tadi.

            Panggilan suara terdengar sangat jelas. Semua penumpang be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status