“ Kau lihat bukan di depanmu itu?
“Mobil itu untukmu juga,”
“Bagaimana?
“Kau suka dengan kejutan yang Om berikan ini?
Om Baron berucap dan memberikan sebuah kunci mobil itu padaku. Mobil berwarna Silver yang begitu baru dan tak berkedip mataku melihatnya. Mulus sekali, baru saja dibeli oleh laki-laki bodoh itu yang memang telah masuk dalam perangkap dan permainanku.
Aku tersentak kaget dengan apa yang laki-laki telah beristri itu berikan. Seolah memang tak percaya dengan hal nekad yang semua ini dia lakukan. Ibaratkan aku sebuah cerita legenda putri cantik yang diinginkan pangeran. Laki-laki ini menyanggupi semua permintaanku. Ya, begitulah apa yang dia lakukan padaku.
“Apa…???
“Om tidak salah memberikan semua ini padaku?
Aku kembali bertanya tentang apa yang laki-laki itu lakukan semua untukku. Seolah semua yang aku dengar dan aku lihat tak bi
“Gawat….!“ Ini keadaan Gawat…..!!!!Om Baron yang baru saja tiba dengan mobilnya itu menatap serius padaku, tepat pada hari itu. Laki-laki yang memang masih berstatus sebagai suami orang itu begitu terengah-engah datang kembali ke rumah yang dia berikan padaku. Laki-laki yang memang berstatus masih beristri sah itu baru saja memarkirkan mobilnya, tepat di depan rumah dan masuk ke dalam rumah tergesa-gesa. Memarkirkan mobil tak jauh dari garasi, tempat mobil baru yang aku miliki, itu juga pemberian dari laki-laki itu.Aku yang memang hari itu sedang berada tepat di atas sofa hendak memejamkan mata, karena memang semalam Club tempat aku bekerja begitu ramai. Ku sadari kedatangan dan suara mobil miliknya di depan rumah, tetapi memang aku memncoba kembali memejamkan mata tak mengira suatu keadaan berbahaya tengah menghampiri laki-laki itu. Aku yang memang begitu kesalnya, baru saja bermimpi Indah harus tiba-tiba buyar dengan kedatang
“Om tidak bercanda bukan?“Aduuuhhh kenapa Om begitu lengah membiarkan Handphone Om tertinggal, kenapa tak membawanya ke ruang rapat?“Bukankah banyak pesan pribadi yang mawar kirimkan pada Om?Aku benar-benar kaget tentang apa yang Om Baron katakan mengenai istrinya yang telah mengetahui hubungan gelap antara aku dan laki-laki itu. Betapa bodohnya laki-laki ini yang aku pikir tak bisa menjaga rahasia dan privasi yang sebenarnya memang telah aku kataka padanya agar selalu berhati-hati mengenai hal itu.“Kenapa tak hati-hati?“Aku tak mau menanggung resiko atau melihat serta bertemu dengan Istri Om Baron!“Apalagi menghadapinya!”Aku memang seketika marah dengan keteledoran laki-laki berstatus suami orang itu yang memang tak bisa sama sekali menjaga data pribadiny.“Kalau sudah begini aku harus apa?Kata-kataku memang terasa begitu sangat mencerminkan rasa panik yang memang
“Jadi aku harus menghadapi masalah ini sendiri Om?“Andai saja Om Menceraikan Istri sah Om, Mungkin tidak akan begini ceritanya!”Aku yang memang tak sempat lagi berpikir jernih dengan masalah yang terjadi mencoba untuk berbicara pada laki-laki yang kini berdiri tepat di hadapanku.“Jadi kau mau aku menceraikan Istriku?“Lantas aku menikah denganmu Begitu!Laki-laki itu sedikit berbicara keras di depanku. Aku memang sebenarnya tak punya hak untuk mengatur hidupnya, memang semua keinginanku yang semula hanya ingin menggerogoti Harta dan Uang Om Baron sejenak berpikir tentang solusi yang aku anggap akan selesai dengan melakukan hal ini. Tetapi apakah semua akan selesai dengan melakukan hal itu?“Aaaa entahlah, aku memang berasa belum siap untuk melakukan hal ini!“Ini terlalu rumit bagiku.”Aku hanya masih ingin hidup bebas, sementara rasa trauma ku pada setiap laki-laki masih
“Barooonnn!“Baroon!”“keluar kau!“Aku tahu kau bersembunyi di dalam.”Sang perempuan istri dari Om Baron begitu kencang berteriak di depan pintu rumahku, sehingga bena-benar menimbulkan suara gaduh. Berbagai macam cacian serta makian keluar dari mulut perempuan itu yang memang terlihat marah sekali dengan Om Baron serta diriku.“Gawat itu suara istriku!“Aduh bagaimana ini?“Mau kemana aku lari dari perempuan itu!”Om Baron yang panik sekali dengan kedatangan istri yang memang tak disangka-sangkanya akan datang ke rumah itu dan juga mengetahui alamat rumah yang memang tidak aku ketahui dari mana dia mendapatkan alamat rumah ini.“Om berikan alamat rumah ini padanya?Aku seketika berbiara pada laki-laki itu untuk mencari tahu dari mana perempuan itu berhasil menemukan alamat rumah ini. Aku pun ikut merasakan kepanikan yang teramat sangat, mengetahu
“OK ini jakarta!“Aku paham aku harus bertahan walau dalam keadaan apapun serta bagaimana pun!Aku kembali tertegun mencoba untuk bertahan walau dalam keadaan yang begitu merasa tertekan dan tak tahu memang harus apa yang aku lakukan. Disatu sisi aku merasa bahwa hidup ini memang tak adil seperti apa yang aku jalani, disatu sisi juga aku harus menerima tentang semua resiko merebut suami orang yang sudah aku lakukan dengan jalan yang memang tak seharusnya aku lakukan itu.“Aaaaa…begitu peliknya masalah ini?“Kenapa semua terjadi ketika aku berada di atas puncak kejayaan?“Aku memang hanya seorang perempuan malam , aku juga berhak untuk dapat kebahagian?“Tapi mengapa? Mengapa semua harus berakhir seperti ini…!Aku memang mengutuk keadaan yang memang tak beruntung ini, terus menyalakan waktu dan takdir yang memang telah berjalan dengan seiring waktu yang memang tak bisa aku hentikan.
Belum lama aku bertengkar dengan laki-laki beristri ini, ternyata memang benar dugaan burukku seseorang datang mengetuk pintu rumah dengan begitu kerasnya. Om Baron yang memang saat itu sedang naik darah langsung panik dan khawatir sekali dengan suara khas itu. Ya, siapa lagi kalau bukan yang datang istri Om Baron.“Buka Pintunya!“Aku tahu kalian di dalam!“Buka!Teriakan perempuan yang memang benar dugaan burukku akan datang itu sudah berada di depan pintu dan sekarang berteriak dengan begitu keras. Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi, sementara saat itu aku lihat Om Baron panik sekali dengan teriakan yang memang dia kenal itu.“Gawat!“Sialan!“Dari mana istriku tahu alamat rumah ini, semua gara-gara kau….!Laki-laki itu marah dan panik sembari memakiku yang saat itu ku lihat dia sedang melangkahkan kaki ingin pergi terburu-buru mencari jalan keluar. Om Baron sepertinya memang tipe la
“Kenapa kau menyalahkan aku?“Salahkan suamimu yang dengan sendirinya datang padaku?“Aku tak pernah merayunya atau membujuknya untuk menduakan kau!Aku yang memang tak tahan lagi dengan penyiksaan yang dilakukan wanita yang berstatus sebagai istri Baron itu seketika melakukan perlawanan dengan segera menangkis serangannya menjambak rambutku dengan begitu kasarnya. Tak bisa lagi aku tahan, memang harus aku melakukan perlawanan jika tak ingin mati perlahan di tangan wanita ini yang terus saja memukuliku tanpa ampun.“Kau bilang apa?“Kau bilang kau tak pernah merayu suamiku katamu!“Dengan mata kepalaku saja kalian itu sudah kepergok berduaan di dalam rumah ini?“Aku tahu itu!“Kau mau mengelak bagaimana lagi, Ha!“Dasar wanita kotor tak tahu diri, berani sekali kau mengelak dari tuduhanku!Wanita itu kembali marah-marah di dalam rumah yang memang telah berhasil
“Sudahlah aku tahu posisimu saat ini.Kau tak perlu menyesali semua yang terjadi,”“Jika kau ingin hidupmu lebih baik, semua akan aku bantu sebisaku.”Herman yang memang berprofesi sebagai rukun warga itu pun menanyakan keadaanku yang memang telah tahu semua tentang diriku. Aku hanya bisa tertunduk malu di hadapan pria yang memang umurnya belum terlalu tua itu. Aku memang belum begitu dekatk mengenalnya, aku tak tahu siapa dia dan darimana dia berasal. Tetapi, entahlah aku pun berpikir heran kenapa laki-laki itu menaruh perhatian yang memang jika dipikirkan aku bukanlah siapa-siapa di sana, hanya pendatang yang hanya bisa buat kenyamanan warga dan tugasnya sebagai rukun warga seolah memang tak berguna.“Kenapa kau tak melapor padaku sebagai warga yang baik, kalau memang kau tinggal di sini?“Apakah kau malu?Tanya laki-laki itu yang menatapku dengan tatapan serius di saat kami sedang berada di ruang tamu rumah ini