Share

Diary Yang Basah
Diary Yang Basah
Penulis: yosephwuwur0584

1

“Apa? Susah!Terpapar Covid-19! Ya, Tuhan! Susan ada di Rumah Sakit? Susan karantina di sana?” tanya Tante Tina kepada Anre yang kini sedang menelponnya.

“Apakah Ranny dan Juan udah tahu?" tanya Ranny kepada Anre.

“Sudah, Anre sudah menelpon Ranny dan Juan,” suara Anre terdengar dari balik ponsel.

Kakek Rinto yang sedang duduk di samping Tante Tina bertanya kepada Tante Tina, “Ada apa dengan Susan?”

“Tadi, Anre Telpon, Anre menyampaikan tentang  Susan terpapar Covid–19,” jawab Tante Tina.

“Iya, Kakek, mengerti. Nanti kita semua di dalam rumah ini juga akan diperiksa, sebab Susan merupakan anggota rumah ini,” kata Kakek Rinto.

 “Ranny dan Juan ada di mana?” tanya Kakek Rinto.

“Ranny dan Juan ada keluar rumah. mereka berdua lari pagi,” Jawab Tante Tina.

“Semoga saja, Anre menelpon, Ranny atau Juan,” kata Kakek Rinto, “itu pun, jika ponsel mereka, mereka bawa serta.”

“Tadi, Anre menelpon Tante Tina menyampaikan bahwa Anre sudah menyampaikan hal ini kepada Ranny dan Juan, Kakek,” Jawan tante Tina.

Berita tentang Susan yang terpapar Covid–19, langsung tersebar di lingkungan tempat tinggal Ranny. masayarakat di sarankan untuk menjalani karantina wilaya.

***

Juan dan Ranny pagi ini lari pagi. Sampai di daerah persawahan, Ranny menikmati panorama pagi ini dengan senyum indah di bibirnya. Ranny menikmati alam pedesaan. Sekelompok burung terbang rendah, berkicau indah seolah sedang berkopetisi dalam paduan suara. Pepohonan yang tumbuh hijau, gemericik air sungai menggenapi kebahagiaan Ranny. Pagi yang  basah dengan rejeki yang masih perawan. Di balik bukit tampak hamparan padi menguning. Membentang luas menyaksikan petualangan anak manusia.

Mentari menyingsing di ufuk timur, Ranny dan Juan – adiknya, pulang rumah setelah lari pagi. Rumahnya sepih, seperti tak ada penghuni. Rumah Ranny sunyi karena Susan – Ibu mereka, terpapar virus corona, begitu isu yang berkembang di lingkungan Ranny. Ranny dan saudara-saudaranya harus menjalani masa karantina mandiri. Mereka harus berpisah dengan Susan – Ibu mereka. Sementara Anre – Ayah mereka, sibuk dengan urusan kantor, sehingga jarang pulang rumah.

Ranny sebagai anak tertua di rumah harus dapat mengerjakan pekerjaan di dapur. Untuk itu, Ranny sangat mahir dalam hal memasak. Meski begitu masakan Susan – Ibu mereka lebih lesat. Hal itu yang membuat Juan dan Ranny merindukan menu masakan Ibu Susan.

Pagi ini Juan membantu Ranny di dapur.

“Menu masakan Kak Ranny lesat,” kata Juan, “Tetapi menu masakan Ibu lebih nikmat.”

“Iya, Juan, masakan Ibu lebih nikmat, dan Ranny tahu Juan  rindu masakan Ibu seperti Ranny juga,” kata Ranny, “Tetapi sekarang ini Ibu sedang sakit, semoga Ibu cepat sembuh agar kita dapat menikati masakan Ibu lagi.”

Selesai membantu Ranny di dapur, Juan keluar dari dapur,  menuju kamar kosong. Kamar  yang telah alihfungsikan sebagai gudang. Sambil mengusap peluh dan mengusap-usap dada, Juan mencoba membuka lembaran koran bekas yang masih bisa terbaca. Koran yang dibundel dengan baik meski sangat berdebu dan lembar-lembar koran pun sebagian sudah di makan tikus dan rayap. Koran yang sudah lama tersimpan dan tidak terawat, bagaikan catatan tua dan usang. Banyak bagian koran yang tidak bisa terbaca.

Bundelan koran  ini ditemukan Juan di gudang, ketika Juan mencari mainan yang sudah lama tidak pernah ia maninkan. Ketika selesai bermain Ibu selalu menyarankan kepada Juan agar Juan menyimpan mainan Juan di gudang. Juan terus mencari mainannya itu. Namun, Juan belum menemukannya.

                                                                                                  ***

Juan yang hendak mencari mainnannya, ternyata yang Juan dapat di dalam gudang adalah bundelan koran bekas. Juam membaca lembar demi lembar koran bebas. Juan membaca di dalam ruangan itu.

Senin, Desember,  2019

Wabah Covid 19, pertama kali terdetaksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Penyakit ini disebabkan oleh corona virus jenis baru yang diberi nama SARS CoV-2.

Rabu,31 Januari 2020

Covid 19, penyakit menular baru yang disebabkan oleh SARS CoV-2 pertama kali dipastikan menyebar ke Italy. Pada 31 Januari Pemerintah Italia menutup semua penerbangan ke dan dari Cina.

Jumad, 6 Maret, 2020

Virus corona masuk Indonesia, WHO akhirnya memasukan Indonesia ke dalam daftar negara yang terpapar virus corona.

Senin, 10 Maret, 2020

Media sosial, dan media elektronik ramai memberitakan tentang virus corona, Warga Indonesia di minta jaga jarak fisik, dan selalu pakai masker.

Selasa, 7 April, 2020

Kapal Motor Lambelu milik PT. Pelni sempat dilarang bersandar di pelabuhan Lorens Say Maumere – NTT. Kapal sempat menunggu sembilan belas jam di laut sebelum akhirnya merapat ke dermaga. Ada kepanikan saat menunggu, ketika lego jangkar di perairan, lantas mendorong beberapa orang terjun ke laut. Setelah merapat ternyata penumpang tidak lantas langsung turun. Mereka harus di periksa satu per satu konsisi kesehatannya.  Pemerintah Kabupaten Sikka menyiapkan gedung Sikka Convention Centre (SCC) di Kota Maumere sebagai tempat karantina mandiri bagi 233 penumpang kapal tersebut.

Kamis, 9 April, 2020

Terdapat kasus baru sebanyak 337,  pasien positif Covid – 19, sehingga terakumulasi menjadi 3.293 kasus dan tersebar di 33 Provinsi. Provinsi baru yang terkonfirmasi  kasus corona adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur.  Selain itu, jumlah kasus meninggal sebanyak 40 kasus, sehingga total kasus meninggal mencapai 280 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah 30 pasien sehingga total kasus sembuh menjadi 525 kasus.

“Juan...,” panggil Kakek Rinto.

“Iya, Kakek,” jawab Juan.

“Juan, apa yang sedang kamu lakukan  di gudang?” tanya Kakek  Rinto.

“Iya, Kakek, Juan sedang mencari mainan di gudang,” agak gugup Juan menjawab.

Ranny sendiri di dapur. Tante Tina pergi ke pasar tradisional membelanjakan keperluan dapur. Untuk itu, Ranny pagi ini bertugas menyiapkan menu sarapan pagi.

“Waktunya sarapan,” kata Ranny, “Ranny sudah menghidangkan semuanya di meja makan, ayo, merapat.”

Juan, Ranny dan Kakek Rinto, sarapan bersama. Di meja makan, sambil tersenyum lembut jari-jemari keriput Kakek  Rinto memegang tangan mungil Juan.

“Untung tadi sebelum Kakek Rinto datang, Juan sudah menyelipkan bundelan koran di celana bagian belakang, bisa kacau kalau Kakek Rinto tahu,” gumam Juan,“Juan masih penasaran membaca bundelan koran bekas itu. Bundelan koran bekas tersimpan di gudang, tentu merupakan bundelan koran yang sangat penting. Untuk itu, Juan harus membacanya agar tahu apa isinya ”

Selesai sarapan, Juan ke kamar menyimpan bundelan koran bekas di atas meja belajar. Setelah menyimpan bundelan koran bekas, Juan keluar dari kamarnya, tidak lupah dia menutup puntu kamar sebelum pergi meninggalkan kamarnya. Juan menuju teras depan. Juan duduk di teras depan sambil mendengar musik yang diputar dari smartphone miliknya.

Duduk di teras depan, Juan dapat memperhatikan setiap orang yang lewat di lorong depan rumah, Juan menyapa mereka, bersendagurau dengan mereka sebelum orang-orang itu melanjutkan perjalanan mereka. Namun, pikiran Juan masih terganggu dengan berita yang Juan baca dari bundelan koran bekas mengenai pandemi Covid-19. Juan memikirkan, seperti apa virus korona itu? Seperti cerita kartun di sini ada sombie atau seperti apa? Pertanyaan-pertanyaan tentang virus korona terus berputar di kepala Juan.

                                                                    ***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status