Share

Bab.4 Tamparan

Penulis: Armelia Melmel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 15:48:49

"Apa katamu?"

Alex menatap tajam ke arah Alona yang langsung gemetar ketakutan.

Dia sama sekali tidak menyadari bahwa ada CCTV di dalam kamar. Seandainya dia tahu, mungkin dia tidak akan berkata macam-macam seenaknya!

Alona yang menunduk membuat Alex mendengus sinis. "Kenapa pria tua itu rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli gadis bodoh?"

Lagi-lagi, Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alona yang mendengar itu mulai merasa gerah dan mengepalkan tangannya erat.

Alex yang menyadari kemarahan gadis itu hanya tersenyum kecil, tapi senyumnya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu.

“Jack! Bawa dia!”

Dari belakang Alex, pria paruh baya yang tadi membawa Alona muncul dan membawa Alona pergi.

Alona baru tersadar begitu melihat meja besar yang dipenuhi banyak hidangan lezat. Hal itu semakin membuat perutnya keroncongan.

"Siapkan makananku. Itu tugasmu."

Lagi-lagi, suara pria menyebalkan itu membuat Alona menggeram.

Tadinya, dia sudah berharap akan diberi makan, tapi ternyata, dia mengharapkan sesuatu yang mustahil.

Alona menghela napas kasar sambil memegangi perutnya yang sudah tidak tertahankan.

Alex yang melihat hal itu justru semakin menikmatinya. Sepertinya, dia memiliki mainan baru karena dia suka ketika gadis itu kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.

"Apa kamu lapar?"

Alex menghentikan tangannya dan meletakkan sendoknya. Pria itu menatap ke arah Alona yang mulai terlihat pucat.

"Jika tahu, kenapa bertanya? Jika Tuan tidak ingin memberikannya, maka tidak perlu bertanya." Jawab Alona dengan kesal.

Plak!

Alona memegangi pipinya yang terasa perih begitu Alex melayangkan tamparan keras ke wajahnya. Terlihat jelas betapa terkejutnya Alona.

"Jangan bersikap kurang ajar! Kamu itu seorang pelayan, jadi jangan banyak tingkah!"

Alex menarik rambut panjang Alona hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Ampun, Tuan. Maafkan aku." Buliran air mata membasahi wajah cantik Alona.

Alex yang melihat hal itu langsung melepaskan genggamannya hingga tubuh Alona terjatuh ke lantai.

Alona melihat sekeliling, tetapi semua orang hanya diam dan menundukkan pandangan mereka.

Tidak ada yang berani menolongnya.

Reaksi ini membuatnya merasa familiar. Rasanya seperti di rumah, karena ini sama sekali bukan hal itu bukan hal baru baginya.

Dari dulu dia sering mendapatkan perlakuan yang sama dari ayahnya karena hasutan ibu tiri dan saudara tirinya. Oleh karena itu, dia sudah terbiasa.

"Habiskan sisa makananku dan jangan sampai ada yang tersisa. Jika ada yang tersisa, maka kamu tidak boleh makan lagi!"

Alex melangkah keluar setelah mengatakan itu, meninggalkan Alona yang terdiam. 

Gadis itu hanya menunduk dan melihat kepergian Alex dari meja makan. Beberapa menit kemudian, Louis juga menyusul kepergian tuannya.

Setelah itu, Alona menyadari kehadiran seseorang tapi dia tetap menunduk tanpa mau mengangkat wajahnya.

"Alona, sebaiknya lakukan apa yang diperintahkan Tuan Alex. Beliau tidak akan senang jika perintahnya tidak dilakukan. Nona sudah tahu bukan, dia seperti apa?"

Sebenarnya, Jack merasa kasihan melihat Alona diperlakukan seperti itu, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Jika itu berkaitan dengan Alex, tidak ada yang bisa ikut campur.

"Aku tahu, Paman. Dia pria yang tidak berperasaan—sama seperti Ayahku."

Alona duduk di meja makan dan mulai menyantap makanan itu satu per satu.

"Ingat, kamu harus menghabiskannya. Jangan sampai Tuan Alex kembali menyakitimu." Ucap Jack sebelum meninggalkan Alona.

Alona berhenti menyantap makanan di hadapannya begitu melihat kepergian pelayan itu.

Gadis itu menatap makanan yang cukup banyak di meja tersebut. Meskipun sangat lapar, dia tidak bisa makan sebanyak itu.

Namun, lagi-lagi dia tidak punya pilihan lain.

"Aku kira aku akan terbebas dari penderitaan. Ternyata, aku malah masuk ke sarang harimau."

Di ruang kerjanya, Alex terlihat fokus pada pekerjaannya, sedangkan Louis masih berdiri di hadapannya seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan." Alex menghentikan pekerjaannya dan menatap orang kepercayaannya  yang sudah mengikutinya selama bertahun-tahun.

"Tuan, apa Anda tidak terlalu kasar dengan Alona?"

Seketika, raut wajah Alex berubah. "Sudah berapa lama kamu bersamaku, Louis? Apa aku pernah bersikap baik kepada gadis mana pun?”

Louis terdiam setelah mendengar ucapan Alex, karena apa yang dikatakan oleh pria itu memang benar. Tetapi entah kenapa, Louis tidak tega melihat Alona diperlakukan kasar seperti itu.

"Jangan terlalu berharap, Louis. Gadis itu milikku. Jadi, aku berhak melakukan apa pun kepadanya. Mengerti?"

Alex melempar dokumen ke depan Louis. "Urus itu saja tugasmu daripada mengurus gadis yang tidak penting itu."

"Baik, Tuan." Louis meninggalkan ruangan Alex dengan helaan napas yang tertahan.

Sementara itu, Alona masih berada di meja makan dan baru saja menghabiskan makanan dengan kekenyangan. 

Saat Alona bangkit dan mulai membereskan piring kotor, suara Jack menghentikannya. "Sudah selesai?" 

"Sudah, Paman. Aku ingin membersihkannya, tetapi aku tidak tahu di mana dapurnya."

"Tidak perlu. Setelah ini akan ada pelayan akan datang membereskannya." jawab Jack.

"Tapi, aku juga seorang pelayan, Paman. Seharusnya ini menjadi tugasku." Alona membalas dengan heran.

"Tidak, Alona. Jangan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Tuan Alex. Hal itu bisa membuatnya marah."

"Tapi, Paman..." Alona bimbang karena dia sama sekali tidak mengerti apa yang akan terjadi padanya.

"Mari. Aku akan membawa Anda berkeliling mansion."

Alona pun mengikuti Jack karena sepertinya mengikuti pria paruh baya itu adalah hal paling aman yang bisa dia lakukan saat ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.191 Momen yang begitu mengharukan

    Lima belas menit setelah kedatangan mempelai laki-laki,mempelai wanita pun memasuki aula pernikahan. Semua tamu undangan menatap kagum ke arah pasangan pengantin itu.Mempelai laki-laki yang terlihat begitu tampan dan mempelai wanita yang terlihat begitu cantik. "Mereka benar benar serasi sekali bu."Ucap Alona menggandeng tangan ibunya. "Kamu benar nak.Dia terlihat begitu bahagia." Angelina terlihat begitu terharu. Dia tidak menyangka jika dia masih di beri kesempatan untuk menyaksikan momen paling membahagiakan di dalam hidupnya. Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan air matanya.Dia memeluk putrinya dengan tatapan yang tidak pernah beralih dari sang putra. Dari kejauhan tuan Jhon juga menatap haru ke arah putranya. Mereka berdua tidak memiliki kenangan bersama. Tapi setidaknya dia begitu bersyukur ketika melihat momen paling membahagiakan untuk putranya. "Hiduplah dengan bahagia nak.Jangan menjalani kehidupan seperti kami."Batin tuan Jhon kemudian beralih memandan

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.190 pernikahan Louis dan Lily

    Tuan Jhon dan Lily terus saja mengobrol dengan santai.Mereka berdua mengabaikan Louis dan tetap mengobrol. "Apa kamu tidak ingin kembali sayang?"Louis bertanya kepada kekasihnya yang terlihat begitu serius mengobrol. "Kenapa begitu buru buru nak?" "Kami belum kembali sejak tadi."Jawab Louis beranjak dari tempat duduknya. "Berhati-hatilah nak."Tuan Jhon tersenyum kecil menatap ke arah putranya dan juga calon menantunya. Pria paruh baya itu mengantar kepergian putranya dan calon menantunya sampai ke depan pintu. Tentu saja pria paruh baya itu bahagia ketika putranya mau mengunjunginya di Kediamannya. "Ada apa denganmu sayang?Kamu terlihat tidak bisa berkata apa apa ketika kita berhadapan dengan ayah mu." "Aku tahu tapi tetap saja aku merasa tidak nyaman. Mungkin seiring berjalannya waktu,semuanya akan baik-baik saja. "Louis tersenyum kecil ke arah kekasihnya. "Kamu benar sekali. Semuanya akan baik-baik saja seiring berjalannya dengan waktu. "Lily mengenggam tangan keka

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.189 Fitting baju pengantin

    Kini Angelina seorang diri di dalam kamarnya ketika putra dan putrinya pergi dan kembali ke kamar mereka masing-masing. "Semoga kalian bahagia dengan pasangan kalian nak.Jangan seperti ibumu ini yang begitu menyedihkan. "Gumam Angelina dengan tatapan sendu. Satu minggu berlalu... Louis dan Lily kini sudah menentukan tanggal pernikahan mereka berdua.Kini mereka sedang berada di dalam sebuah toko pakaian. Lily dan Louis ingin melakukan fitting baju pengantin di sebuah toko ternama di kota itu.Lily sebagai seorang wanita terlihat begitu antusias.Berbeda dengan Louis yang menyerahkan semuanya kepada Lily. Louis sama sekali tidak mengerti tentang hal seperti ini. Dia memilih untuk mengikuti apa pun yang dipilih oleh sang kekasih. Dua jam berlalu,Louis dan Lily meninggalkan tokoh.Keduaanya kembali menuju ke sebuah restoran. "Apa kamu suka dengan restoran ini?"Louis bertanya kepada Lily. "Terserah kamu saja,yang penting perut ku kenyang.Aku sudah lapar sejak tadi."Lily ters

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.188 percakapan antara ibu dan anak

    Louis terdiam sejenak dan hanya menatap wajah ibunya.Tidak beda jauh dengan sang ibu,wanita paruh baya itu juga menatap ke arah dirinya. "Apa ibu mengingat ini?"Louis meletakkan syal yang di berikan oleh Lily tadi. Angelina mengambil syal tersebut dan tersenyum kecil. Dia jelas masih mengingat dengan jelas syal miliknya. "Ini adalah syal yang kupakai saat terakhir kalinya kita bertemu.Aku tidak sadar telah menjatuhkannya."Ucap Angelina menatap sendu ke arah putranya. Dia tidak pernah melupakan pertemuan terakhirnya dengan putranya di taman.Dia tidak menyangka jika dia akan berpisah dengan putranya dengan waktu yang cukup lama. "Aku menemukannya saat mencari kalian.Aku menunggu cukup lama di taman dengan membawa syal ini. Aku menunggu sampai sore tapi kalian tidak kunjung datang. Hingga tuan Mahendra datang dan berbicara kepada ku.Kami mengobrol dengan waktu yang cukup lama di taman dan tuan Mahendra membawa ku ke mansion miliknya. " Louis masih ingat dengan jelas hal itu

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.187 Menikahlah dengan ku

    Di tempat lain tepatnya di restoran,Louis dan Lily masih saja berada di tempat itu. Keduanya mengobrol dengan santai dan terlihat begitu serius. pasangan itu terlihat begitu betah berada di tempat itu.Keduanya mengobrol dengan begitu santainya "Aku tahu ini bukan momen yang pas tapi ini adalah tempat yang memberiku banyak kenangan. Menikah lah dengan ku Lily. " Louis mengeluarkan sebuah cincin yang berada di saku Jasnya. Sedangkan wanita yang dia lamar hanya menatap dirinya dengan penuh keheranan. Lily sedikit terkejut sekaligus heran dengan pengungkapan Louis yang secara tiba-tiba kepada dirinya. Pria itu bahkan tidak mengatakan hal hal yang romantis tapi dia langsung melamar dirinya dengan sebuah cincin berlian yang tampak begitu mewah. "Kenapa bengong sayang?"Louis kembali bertanya setelah melihat wanita yang dia cintai hanya terdiam dan menatap ke arah cincin di hadapannya itu. "Ini Sangat tiba tiba. Aku bahkan tidak menyangka jika kamu akan melamar ku secepat ini. "

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.186 pertemuan tidak terduga

    "Ada apa sayang?"Alex bertanya ketika melihat istrinya melamun kan sesuatu . "Tidak ada apa-apa. Ayo kita turun."Ajak Alona yang segera turun bersama dengan putranya dan suaminya. Kelvin menggandeng tangan mommynya turun dari mobil.Bocah laki-laki itu terlihat begitu antusias begitu turun dari mobil. Kelvin menggandeng tangan Mommy dan daddy memasuki restoran. Bersamaan dengan Alex membuka pintu.Kelvin berteriak memanggil neneknya. "Nenek. "Panggil Kelvin yang langsung mengalihkan perhatian kedua orang tuanya. Seketika Alona dan Alex menoleh ke belakang. Alex tersenyum tipis ketika melihat ibu mertuanya bersama dengan tuan Jhon. Sedangkan Alona tampak bingung melihat ibunya bersama dengan seorang pria. Sedangkan Angelina yang melihat putrinya terlihat begitu malu.Dia sudah setua itu tapi masih berharap bisa bersama dengan orang yang dia cintai. Angelina belum mengerti sepenuhnya tentang sifat putrinya. Alona bukanlah orang yang berpikiran sempit.Dia tidak mungkin menen

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.185 Takdir

    Deg... Lily merasakan detak jantungnya berpacu dengan begitu cepatnya.Lily bahkan menggosok matanya untuk memastikan jika dirinya tidak salah lihat tapi nyatanya pria yang baru masuk itu adalah orang yang begitu penting di dalam hidupnya. Lily terus menatap ke arah pria yang sama sekali tidak melihat ke arah dirinya.Detak jantungnya tidak bisa beraturan saat ini. Wanita itu tampak begitu syok melihat ke arah Pria yang berjalan ke arah meja yang selalu di tempati oleh orang yang begitu ia kagumi. Lily sudah lama tidak melihat pria itu,dia bahkan sudah tidak ingat dengan wajahnya tapi dia yakin jika dia melihat pria itu lagi,Lily yakin jika dia bisa mengenalinya tapi nyatanya tidak. "Apa itu dia?Apa mereka adalah orang yang sama?Tapi kenapa aku tidak mengenalinya?Pantas saja aku merasa familiar dengan mu,rupanya kalian adalah orang yang sama."Batin Lily terus memandangi pria di hadapannya itu. Pria itu pun menoleh ke arahnya dirinya ketika dia menyadari jika hanya ada dua

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.184 Mengunjungi makam kedua orang tuanya

    Tok...tok... Lily segera menghapus air matanya begitu mendengar suara ketukan pintu kamarnya.Wanita itu melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. "Paman Jack."Lily tersenyum kecil memandang ke arah pria paruh baya itu. "Boleh Paman masuk nak?"Tanya Paman Jack kepada keponakannya. "Silahkan masuk Paman." Lily melangkah masuk ke dalam kamar miliknya,di susul oleh Paman Jack. Keduanya duduk di sofa dan tentu saja Paman Jack membuka pembicaraan terlebih dahulu. "Bagaimana keadaan mu nak?" "Aku sudah membaik Paman." "Bagaimana kalau kita ke mengunjungi makam kedua orang tuan mu besok nak?Paman sudah meminta izin kepada tuan Alex dan tuan Alex mengizinkan kita untuk pergi."Ucap Paman Jack memberi tahu keponakannya. "Terserah Paman saja.Lily ikut saja dengan keputusan paman." Obrolan Keduanya tidak berlangsung lama. Paman Jack meminta keponakannya untuk beristirahat.Paman Jack meninggalkan kamar keponakannya setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan. Ke esokan...

  • Dibeli Mafia Kejam   Bab.183 Bersedia menerimanya

    "Apa kamu Bersedia untuk menerima ku?"Louis kembali bertanya setelah Lily terdiam. Louis kembali melirik ke arah wanita di sampingnya. Wanita itu masih saja terdiam setelah mendengar ucapan Louis. "Baiklah. Mari kita jalani hubungan ini.Kita tidak tahu sejauh mana kita bisa bersama tapi aku berharap jika kita bisa hidup bersama sepanjang masa."Ucap Lily tersenyum tipis. "Jika itu harapan mu maka aku juga berharap demikian. "Ucap Louis tersenyum tipis. "Aku selalu mengharapkan sesuatu yang baik untuk kita.Aku selalu memimpikan sesuatu yang baik dan selalu memiliki harapan yang tinggi." Keduanya tersenyum setelah percakapan singkat mereka berdua.Mereka berdua memiliki harapan yang sama yaitu saling berbahagia. Louis mengeluarkan sebuah cincin beberapa menit setelah Lily bersedia menerima dirinya. Pria itu memasangkan cincin itu di jari manis wanita yang di cintainya itu. "Terima kasih. Ini Sangat cantik. "Ucap Lily tersenyum kecil memandang cincin pemberian Louis. L

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status