Share

Pangeran 15

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-07 12:18:22

Astuti sadar mencegah Tama pun tidak ada gunanya. Pria itu pasti akan menghalalkan segala cara untuk meyakinkan adik dan ibunya.

Astuti menatap Tama seperti orang yang memiliki dendam kesumat. Tangannya sudah gatal untuk menyeret Tama keluar dari ruang rawat, tapi apalah daya Tama malah bersikap sok akrab dengan ibunya.

“Tujuan dia apa sih sebenernya pura-pura baik begitu? Aslinya aja suka ngancem. Dasar cowok gak jelas,” batin Astuti geram.

Astuti terus memperhatikan Tama dan mendengar pria itu berkata pada ibunya, “Kalau butuh sesuatu, Bu, jangan sungkan bilang sama saya. Soalnya saya benar-benar serius sama Astuti.”

Adik Astuti yang sudah terlanjur kagum dengan perhatian Tama bertanya dengan penasaran, “Tapi, kenapa Bang Tama baru muncul? Aku baru tahu loh kalau Mbak Astuti punya pacar. Kalau waktu itu nggak lihat Bang Tama keemuan sama Mbak Astuti di koridor RS, mungkin aku nggak bakalan tahu.”

Tama melirik Astuti yang terdiam seribu bahasa. Biasanya wanita itu akan langsung meny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Mira Lusia
kurang respek sama astuti
goodnovel comment avatar
Mira Lusia
sampek wpiaos ini masih kurang respek sama
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
jd penasaran reaksi dipta dan astuti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 18

    Dipta menarik napas tajam. Membayangkan Ara sudah mengetahui hal ini membuatnya gelisah sekaligus takut. Bahkan Tama sampai menuduh Astuti sebagai pihak ketiga dalam rumah tangganya. Ini sudah sangat gawat. Dipta tidak bisa membiarkan kesalahpahaman ini lebih lama lagi.“Bagaimana bisa Pangeran tahu, Tuti?” tanya Dipta mendesak.Astuti mengepalkan tangannya yang berkeringat. Tubuhnya sudah panas dingin karena reaksi Dipta. Ia terpaksa harus menceritakan kisah lengkapnya pada pria itu. “A-awalnya, Mas Tama kasih uang itu secara cuma-cuma ke aku setelah tahu ibu butuh biaya operasi. Tapi, pas uang itu sudah kupakai buat bayar, tiba-tiba Mas Tama datang ke RS dan nuduh aku pelakor. Dia punya informasi soal kita meski nggak tahu yang sebenarnya. Karena itu, Mas Tama jadi anggep pemberiannya sebagai utang. Dia nemuin aku hampir setiap hari buat mastiin aku nggak dekat-dekat lagi sama kamu.”Penjelasan Astuti membuat jantung Dipta berdegup kencang. Sialan, dia sudah lengah dan membiarkan is

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 17

    PANGERAN 17Dipta segera berdeham pelan. Jika dia terlalu terkejut seperti itu, maka Ara akan tambah mencurigainya. Sejauh ini rahasia Dipta dan Astuti masih tertutup rapat. Hanya mereka, ibu dan adik Astuti, serta Tuhan yang tahu. Dipta memutar badan menghadap Ara, membuat jarak di antara mereka semakin dekat. “Astuti itu... hanya mahasiswa biasa, Ara. Dia sama aja kayak mahasiswiku yang lain. Kenapa kamu ngomong gitu sih?”Ara tersenyum tipis, menutupi sakit hati karena Dipta masih tidak mau jujur. Berapa kali pun Ara berusaha memancing, Dipta tetap membungkam mulutnya rapat-rapat. Ara menerawang langit-langit kamar dengan kosong. “Um, nggak papa sih, Mas. Cuman tadi wajah kamu agak muram pas Pangeran bawa Dek Astuti ke rumah. Aku penasaran aja kenapa kamu kelihatan nggak suka gitu.”Dipta menarik nafas dalam. “Ara, kok aku merasa akhir-akhir ini kamu suka nyindir soal perempuan ya,” ujar Dipta akhirnya. Sejak dia pulang dari luar kota, Dipta menyadari jika ada saja yang wanita it

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 16

    Astuti membeku, tidak bergerak sedikit pun di depan pintu. Tiba-tiba Tama menggenggam tangannya seperti tidak terjadi apa-apa. Genggamannya erat, sementara tangan Astuti lembab karena berkeringat. Ia melirik Tama dengan tatapan memperingatkan. Sayangnya, Tama terlalu sibuk beramah-tamah pada kakaknya.“Jangan-jangan... wanita itu kakaknya Mas Tama...? Istrinya Mas Dipta..?” batin Astuti resah.Tama menariknya mendekati Ara dan Dipta. Astuti menunjukkan sedikit perlawanan dengan langkahnya yang kaku, tapi pria itu malah meremas tangannya semakin kuat hingga Astuti meringis. Tama benar-benar keterlaluan!“Oh ya, Mbak Ara, Mas Dipta, kenalin dia Astuti. Pacar baruku. Dan Tuti, Mbak Ara itu kakak perempuan saya dan Mas Dipta suaminya. Saya sudah sering cerita sama kamu ‘kan?” kata Tama dengan senyuman yang dibuat-buat.Astuti meneguk ludah dengan sukar. Bisa ia lihat tatapan Dipta yang tampak terkejut dengan kemunculannya yang tiba-tiba. Pria itu tampak kebingungan. Dalam hati, bertanya-t

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 15

    Astuti sadar mencegah Tama pun tidak ada gunanya. Pria itu pasti akan menghalalkan segala cara untuk meyakinkan adik dan ibunya. Astuti menatap Tama seperti orang yang memiliki dendam kesumat. Tangannya sudah gatal untuk menyeret Tama keluar dari ruang rawat, tapi apalah daya Tama malah bersikap sok akrab dengan ibunya.“Tujuan dia apa sih sebenernya pura-pura baik begitu? Aslinya aja suka ngancem. Dasar cowok gak jelas,” batin Astuti geram.Astuti terus memperhatikan Tama dan mendengar pria itu berkata pada ibunya, “Kalau butuh sesuatu, Bu, jangan sungkan bilang sama saya. Soalnya saya benar-benar serius sama Astuti.”Adik Astuti yang sudah terlanjur kagum dengan perhatian Tama bertanya dengan penasaran, “Tapi, kenapa Bang Tama baru muncul? Aku baru tahu loh kalau Mbak Astuti punya pacar. Kalau waktu itu nggak lihat Bang Tama keemuan sama Mbak Astuti di koridor RS, mungkin aku nggak bakalan tahu.”Tama melirik Astuti yang terdiam seribu bahasa. Biasanya wanita itu akan langsung meny

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 14

    Astuti langsung mengalihkan pandang ketika Dipta menatapnya dengan tajam. Gawat, seharusnya Astuti memberitahu ibu dan adiknya untuk tidak membahas hal ini di depan Dipta. Tapi, jika Astuti berkata demikian, mereka justru akan bertanya kenapa Dipta tidak boleh tahu. Posisi Astuti saat ini benar-benar serba salah. Melangkah sedikit saja, maka sikapnya akan terlihat mencurigakan. Pada akhirnya, Astuti membiarkan ibunya bercerita mengenai Dipta mengenai ‘pacar jadi-jadiannya’ kemarin. Membayangkan Tama sebagai pacarnya saja sudah membuatnya merinding.“Tenang dulu, Tuti. Nanti jelasin dulu ke Mas Dipta kalau udah di luar,” batin Astuti, menenangkan dirinya sendiri.Setelah Dipta berpamitan pulang, Astuti menawarkan diri untuk mengantarnya ke depan. Astuti tahu jika Dipta memiliki banyak pertanyaan padanya. Oleh sebab itu, Astuti tidak bisa diam saja.Begitu mereka agak jauh dari kamar rawat ibu Astuti, Dipta berhenti melangkah dan berbalik. “Tadi ibu dan adik kamu mengatakan soal pacar,

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Pangeran 13

    Dipta menatap Ara dengan tatapan yang sulit dibaca. Ada kesedihan yang tiba-tiba hinggap di wajah wanita itu. Entah mengapa, makan malam yang tenang dan damai menjadi kelam karena perkataan Ara. Mereka memang sudah lama tidak membahas masalah anak. Bagi Dipta, hidup mereka masih baik-baik saja meski belum memiliki momongan.Namun, malam ini Ara kembali meminta maaf tentang kondisi rumah tangga mereka. Dipta menghela napas panjang, meletakkan alat makannya, dan menyeka noda minyak di sudut mulutnya dengan tisu.“Kita belum rejeki aja, Ra,” ujar Dipta kalem. “Anak ‘kan pemberian yang di atas. Kita juga nggak bisa apa-apa ‘kan kalau Allah nggak berkehendak.”“Iya, aku tahu, Mas. Tapi, meski kita udah usaha selama bertahun-tahun sampai ikut program, semuanya nggak ada yang berhasil,” ucap Ara dengan suara bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca sebelum setetes air mata jatuh ke pipinya. “Aku minta maaf karena nggak bisa kasih kamu anak. Aku tahu kamu pengen banget jadi ayah, aku juga pengen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status