공유

Hari pertama jadi boss

작가: anisusanti_
last update 최신 업데이트: 2025-11-01 21:03:02

Dari sejak masuk mobil tadi, sampai pulang ke apartemen Alana masih saja bungkam. Pikirannya masih mencerna setiap kata-kata yang Arash ucapkan.

"Kenapa? Menyesal sudah meminta bantuanku? Bukankah tujuanmu sudah berhasil?"

Tegur Arash karena muak dengan sikap diamnya Alana. Lagipula apa susahnya menjadi miliknya? Toh status sudah ia berikan.

"A-aku cuma kaget aja sama syarat yang kamu kasih. Maksudku, sekarang kamu cuma penasaran aja sama aku. Entah itu penasaran sama tubuhku atau sama hal lain, tapi aku ini orangnya baperan. Kalau nanti aku benar-benar jatuh dalam pesonamu, apa kamu bakal buang aku?"

Mendengar hal tersebut Arash langsung memenjarakan tubuh Alana dengan kedua tangannya. Gadis itu tidak bisa kemana-mana, wajah mereka berdekatan.

"Mungkin iya, mungkin juga tidak. Tapi perkataan mu ada benarnya. Aku memang penasaran dengan yang ada dibalik gaun ini..."

"Arash!"

Jemari pria itu menyusuri tulang selangka Alana yang tidak tertutupi kain.

"Aku gak aka
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Alana masih ingin kabur

    Alana bangkit dari duduknya, mengambil tas diatas meja lalu berkata pelan,"Aku pulang duluan, Res. Wisuda nanti kita ketemu lagi."Arash menggenggam erat jemari kekasihnya itu dan merapatkan tubuh mereka. Sampai Alana bisa mencium parfum maskulinnya. Disepanjang perjalanan bibir Alana terus mengerucut."Kenapa? Marah aku menyusul mu?"Tanya Arash tanpa menoleh kearah gadisnya itu.Alana menghela napas panjang, menatap jendela mobil yang memantulkan wajahnya sendiri—wajah yang terlihat gelisah. "Aku cuma… kaget kamu nyamperin aku." jawabnya akhirnya, suaranya pelan hampir tak terdengar.Arash mengangkat sebelah alis, tatapannya tetap fokus ke jalan. "Kenapa kaget?" Nada suaranya datar, tapi jelas menuntut penjelasan.Alana menggigit bibir. "Ya... maksudku, kamu gak harus datang cuma buat jemput aku. Aku kan udah bilang aku sama Resta… dan aku bakal pulang."Tangan Arash yang memegang setir sedikit mengencang. Hanya sedikit, tapi cukup untuk membuat udara dalam mobil terasa menurun

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Dijemput

    Beberapa hari kemudian, setelah Arash memberikannya hukuman, ini kali pertama Alana keluar dari rumah. Kalau bukan karena pesan yang Resta kirimkan, Alana yakin Arash akan terus mengurungnya di istana megahnya itu! "Aduh, Lan... susah banget sih ngehubungin kamu akhir-akhir ini. Kamu ganti nomor apa gimana? Kalau tahu tempat tinggal mu udah ku susul kesana." Omel Resta. Sejak bertemu tadi, temannya itu tidak berhenti mengoceh. Tapi Alana justru senang, karena mendengar omelan Resta lebih baik daripada dikurung Arash. Setidaknya diluar, ia bisa merasakan udara segar dan makan apapun yang ia mau ditengah keramaian. "Sorry. Aku gak bisa jelasin ke kamu gimana kehidupanku sekarang, yang jelas aku baik-baik aja." Alana tidak ingin mengambil resiko dengan menumbalkan Resta demi kebebasannya. Tahu sendiri sifat Arash bagaimana, salah bicara sedikit nyawa Resta bisa melayang. Anyway, Alana sudah izin dengan kekasihnya itu.Tentu saja izin yang penuh drama dan negosiasi selama hampir

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Terkurung

    Alana hanya bisa menatapnya—antara takut, cemas… dan sesuatu yang lain.Mobil terus melaju, membawa mereka menuju tempat yang hanya Arash yang tahu.Perjalanan menuju tempat pribadi Arash terasa panjang bagi Alana. Pria itu tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya fokus mengemudi. Tetapi atmosfer gelap darinya menekan seperti tangan tak terlihat yang perlahan mencekiknya.Setibanya di tempat yang Arash katakan—bangunan besar, tenang, dan jauh dari keramaian—Arash turun lebih dulu tanpa menunggu Alana. Ia membuka pintu penumpang, menunduk sedikit, menatap Alana dengan tatapan yang membuat napas gadis itu terputus."Turun."Alana mengerjapkan mata. "Arash… jangan seperti ini. Kita bisa bicara baik-baik, kan?""Aku sedang sangat baik," jawab Arash datar. "Kalau aku tidak baik, sudah ku bunuh saudari angkatmu tadi." Akhirnya Alana turun, dan Arash langsung menggenggam pergelangan tangannya—bukan kasar, tapi tegas dan tidak memberi ruang untuk kabur.Ia menyeret Alana masuk ke dalam rumah, me

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Hukuman

    Bella mengangkat dagunya, berusaha tampak kuat meski kakinya bergetar. "Kamu pikir aku takut?" Tawanya sumbang, hampir putus asa. "Aku cuma mau keadilan! Hidup aku hancur! Keluarga aku hancur! Dan dia—" Bella menunjuk Alana dengan tangan gemetar, "Dia malah hidup mewah bersamamu!" Alana maju selangkah, meski Arash menahan bahunya gadis itu mengabaikan. "Semua yang terjadi pada keluargamu… itu bukan salahku. Itu karena perbuatan mereka sendiri." Bella langsung meledak. "KALAU KAMU TIDAK MELAPORKANNYA, MEREKA TIDAK AKAN MASUK PENJARA!!" Air mata mulai mengalir, tapi suaranya penuh api. "Kamu merampas segalanya dariku!" Alana menjawab dengan tenang, "Mereka merampas hidupku duluan." Bella terdiam sesaat—shock karena jawaban itu begitu jujur. "Aku gak pernah ingin semua ini terjadi. Tapi orangtuamu memang sudah keterlaluan. Aku rasa penjara tidak akan cukup menebus dosa-dosa mereka selama ini! Dan kamu... berhenti menyalahkan orang lain!" Bella mengepalkan tangan, waja

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Kebencian Bella

    Lokasi yang Bella kirimkan ternyata berada jauh dari keramaian. Sebuah gang sempit di belakang pasar tradisional, dipenuhi tembok kusam yang dicoret-coret, lantai lembab dengan genangan air sisa hujan semalam, dan aroma sampah yang menusuk. Alana menatap sekeliling dengan waspada. "Pasti dia ngerencanain sesuatu..." gumamnya pelan. Langkahnya berhenti begitu melihat sosok yang sedang duduk di atas tumpukan kardus bekas, tubuhnya membungkuk, rambutnya kusut tak terurus, dan riasan lusuh menghiasi wajahnya. Bella. Gadis yang dulu hidup mewah, kini bahkan terlihat seperti seseorang yang tidak tidur berhari-hari. Alana mendekat beberapa langkah. Sementara Bella yang mendengar suara langkah tersebut langsung mengangkat wajahnya perlahan. Matanya merah dan bengkak, entah karena menangis atau kurang tidur—mungkin keduanya. Ia menatap Alana seperti melihat musuh utamanya. "Akhirnya datang juga." Nada suaranya serak, namun penuh kebencian. Alana menelan ludah. Bukan karena taku

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Ancaman Bella

    Sementara itu, di kamar kosan yang pengap dan hanya diterangi lampu redup, Bella duduk dengan lutut tertekuk, membenamkan wajahnya di antara kedua tangan. Rambutnya berantakan, riasan luntur, dan kuku yang dulu selalu terawat kini patah tak beraturan.Hidupnya berubah dalam sekejap.Dari tas branded, hotel mewah, restoran mahal—Menjadi kamar petak yang bahkan tidak muat untuk menaruh lemari.Tidak ada lagi uang transfer setiap pagi.Tidak ada lagi belanja impulsif.Tidak ada lagi pria beristri yang siap memberinya fasilitas.Semua hilang.Sejak ibunya ditangkap dan ayah tirinya ditahan, semuanya runtuh seperti kartu domino.Para gadunnya lepas tangan, tak ada yang mau menolongnya. Padahal dulu mereka yang mengemis mengajaknya tidur bersama! Sekarang jangankan untuk tidur, menemui mereka pun sangat sulit. Sialnya lagi selama ia berhubungan dengan para gadunnya tidak ada satupun benih yang jadi. Andai saja ada, pasti Bella akan menggunakan kesempatan itu untuk mengancam agar ia tida

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status