Home / Romansa / Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya / Jangan perhatian dengan pria lain!

Share

Jangan perhatian dengan pria lain!

Author: anisusanti_
last update Last Updated: 2025-12-06 20:55:45

Alana mengerjap pelan, matanya menatap ke dalam mata Arash yang penuh keyakinan.

"Film seumur hidup?" Tanyanya setengah tersenyum malu.

Arash melangkah mendekat, jarak di antara mereka kini nyaris tak ada.

"Tentu saja. Dengan satu pemeran utama wanita yang tak akan pernah kuganti." bisiknya rendah.

Alana merasakan jantungnya berdebar tak karuan.

"Arash…"

"Tunggu saja," ia menatapnya dalam, menunduk sedikit hingga napas mereka hampir bertemu.

"Aku akan pastikan setiap adegan dalam hidup kita… jadi kenangan yang kamu ingat selamanya."

Alana menunduk cepat, wajahnya merah padam.

"Berhenti ngomong hal-hal kayak gitu, nanti pegawainya denger," ujarnya pelan, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan.

Arash tertawa lirih, lalu meraih tangan Alana dan mengecup punggungnya lembut.

"Biar mereka tahu kalau aku sudah jadi budak cintamu."

---

Selesai dengan urusan gaun dan jas, Arash mengajak Alana untuk makan siang di restaurant private yang sudah di booking oleh sekretarisnya.

R
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Kissmark

    A-apa? Apa maksud Arash menyuruhnya cek sendiri? "Gimana cara ngeceknya? Aku mana bisa bedain kamu masih perjaka atau engga." Iyakan? Alana kan bukan dokter. Arash menarik tangan istrinya itu, menuntunnya membelai dada bidangnya yang masih di lapisi pakaian. Napas Alana memburu, batinnya berteriak menyuruh untuk menarik tangannya, tapi otaknya tidak sejalan dengannya. Arash semakin menjadi, ia memasukkan jemari Alana kedalam pakaiannya. Rasa hangat langsung Alana rasakan saat kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit Arash tanpa penghalang apapun. Perut kotak-kotak dan keras membuat pikiran Alana semakin gila saja. "A-Arash!" Wajahnya merah padam. "Ish! Mana boleh kayak gini! Mesum banget sih, padahal masih siang! Kamu gak lihat matahari masih tinggi?" Alana menutupi kegugupannya dengan mengomel. Arash terkekeh pelan, tapi tangannya tidak bergerak lebih jauh. Ia justru menahan Alana agar tetap dekat, seolah menikmati kegugupan itu lebih dari apa pu

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Cek sendiri

    Dua hari kemudian Arash benar-benar menepati janjinya mengajak sang istri jalan-jalan. "Labuan Bajo? Aku kira kamu bakal ngajak keliling Eropa." "Kamu maunya kesana? It's oke, kita batalin perjalanan ke Labuan Bajo, aku suruh Beni pesan tiket ke Paris. Bagaimana?" Uang bukanlah masalah bagi Arash asal istrinya senang. "E-enggak! Maksudku bukan gitu. Aku suka kok honeymoon kesini. Apalagi banyak tempat wisata yang bisa kita datengin." Alana menyela cepat. Ia sudah bilang kemanapun Arash mengajaknya, ia akan ikut. Arash menahan senyum di sudut bibirnya. Tangannya terangkat, mengusap kepala Alana lembut—kebiasaan kecil yang selalu ia lakukan tanpa sadar."Aku tahu," ucapnya pelan. "Makanya aku pilih Labuan Bajo dulu. Kamu butuh tenang setelah menghadapi kejadian akhir-akhir ini " Alana menatapnya, sedikit terkejut."Kamu kepikiran sejauh itu?"Arash mengangguk singkat. "Honeymoon itu bukan soal ke mana, tapi sama siapa."Pesawat mendarat mulus. Begitu mereka keluar dari bandara,

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Kemarahan dibalik jeruji besi

    Berita tentang pernikahan megah Arash dan Alana tayang di televisi ruang umum penjara sore itu.Suara pembawa berita terdengar jelas, menyebut nama mereka berdua sambil menampilkan foto Alana dengan gaun putih dan senyum bahagia.Di salah satu sel, Dewi menatap layar itu dengan mata membelalak, napas tersengal.Tubuhnya menegang, jemarinya mencengkeram kuat jeruji besi hingga buku jarinya memutih."Anak jalang itu…" desisnya pelan, lalu meningkat menjadi teriakan."PELACUR MURAHAN! Dia gak boleh hidup bahagia! Dia gak pantas!"Teman satu selnya memutar bola mata, bosan."Diam, Dewi! Teriakanmu gak bakal bikin kamu keluar dari sini."Dewi mendengus, rambutnya acak-acakan, matanya menatap liar."Aku akan keluar! Aku akan keluar, dan saat waktu itu datang—aku akan merebut segalanya!" Ia tertawa miring, tapi tawanya terdengar seperti orang yang hampir kehilangan akal.---Sementara itu, di sel berbeda, Suryo duduk diam di ranjang sempitnya.Ia juga mendengar berita yang sama dari televis

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Malam pertama yang tertunda

    "Arash! Jangan ngomong aneh-aneh, masih banyak tamu disini." Bisik Alana sembari menyebut pelan lengan suaminya yang terlapisi jas. "Hahaha. Oke-oke, tapi nanti malam kamu akan ku buat tidak bisa jalan, sayang." Alana memandang Arash dengan sorot ngeri, seolah-olah pria itu adalah predator yang siap memangsanya. Tak lama kemudian beberapa rekan bisnis Arash mendekat mengucapkan selamat pada keduanya. Acara berlangsung meriah dan lancar tanpa hambatan apapun, ada beberapa kamera terpasang dalam acara tersebut. Bukan Arash yang mengundang, tapi para pemburu berita sendiri yang datang."Nanti pasti jadi trending topik lagi acara nikah kita ini." Tukas Alana tepat setelah masuk kedalam kamar. Beberapa jam yang lalu persta berakhir, Arash langsung memboyong Alana ke villa pribadinya. "Biarkan saja. Malam ini jangan pikirkan apapun selain tentang kita." Ia membimbing Alana duduk di tepi ranjang. Lampu kamar temaram, tirai bergoyang pelan tertiup angin malam. Arash menunduk, mengecu

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Hari pernikahan

    Arash mencium keningnya singkat, lalu menempelkan dahinya ke dahi Alana."Aku tidak akan bangkrut hanya karena memanjakanmu.""I even want to."Lalu ia tersenyum kecil, nada suaranya berubah menggoda."Kalau perlu, kamu suruh aku beli Jakarta pun, aku akan cari cara."Alana memukul dadanya pelan."Ngaco banget! Mana ada orang bisa beli Jakarta.""Ada. Aku."Arash mengedip santai.Alana menunduk, menahan tawa dan malu."Sayang… serius. Aku cuma takut bikin kamu repot."Arash langsung menyanggah pipinya dengan kedua tangannya lagi, menatapnya tanpa kedip."Kamu mau usaha? Aku dukung. Kamu mau modal? Aku kasih.""Dan kalau uangku habis karena kamu…"Ia mengecup ujung hidung Alana lembut."Itu artinya aku menggunakan uangku dengan benar."Alana terdiam. Hatinya mencair begitu saja."Masih takut bikin aku bangkrut?"Tanya Arash sambil menyeringai kecil.Alana menggeleng pelan."Enggak… kalau kamu bangkrut pun, nanti gantian aku yang kerja." Arash tertawa, suara rendahnya memenuhi ruangan.

  • Dibuang Keluarga, Dinikahi CEO Kaya   Hadiah pernikahan

    Alana terkekeh, menampar pelan dada Arash. "Arash… kita mau menikah, bukan transaksi bisnis. Lagipula sudah banyak hadiah yang kamu kasih ke aku." Arash justru menaikkan alisnya, wajahnya serius tetapi ada godaan halus di matanya. "Aku tidak bercanda. Kamu calon istriku. Semuanya harus kamu punya, apa pun yang kamu inginkan selagi aku bisa penuhi pasti aku berikan." Alana mengusap tengkuknya, menunduk malu. "Aku gak butuh yang aneh-aneh, Arash. Kita udah punya rumah, apart, mobil. Aku cuma berharap kerjaan kamu lancar biar bisa nafkahin aku terus. Aku... cuma mau kita bahagia. Itu aja sudah cukup." Arash terdiam sejenak. Wajahnya melembut, tapi matanya memancarkan intensitas yang menusuk. Ia mengangkat dagu Alana dengan dua jarinya. "Oke. Kalau kamu mau apapun langsung bilang, atau langsung beli saja. Aku tidak ingin kamu menahan keinginan selama bersamaku. Beli apapun yang kamu mau." Ia mendekat, bibirnya hampir menyentuh bibir Alana. "Tapi aku tetap akan kas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status