Share

Bab 15. Penyulikan Irana

Wajah datar Rio begitu terlihat nyata. Darah lelaki itu seketika mendidih dan bergejolak. Rio memperhatikan istrinya yang sudah berlalu pergi. Setelah Tania mengatakan hal itu hatinya semakin menggebu gebu untuk balas dendam kepada Irana dan Gibran.

Sebenarnya sudah lama Tania menghasut Rio. Semenjak kejadian di hari itu Tania selalu menyuruh Rio untuk berbuat kasar namun sejauh ini lelaki ini masih bisa bertahan, mungkin kecuali untuk saat ini.

Rio membiarkan Tania pergi dan ia memilih duduk kembali di kursi kebanggaannya itu.

"Jika aku berhasil membunuh Irana mungkin Tania akan memberikan hak perusahaannya untukku. Tania pasti akan percaya kepadaku dan memberikan hal itu secara mudah, bukan?" ucapnya kepada dirinya sendiri.

Rio pun tertawa tipis. Dia mengusap wajahnya lalu mengeluarkan handphone dari saku celananya.

"Siapkan penerbangan ke Indonesia. Detik ini saya dan Tania akan kembali," ujar Rio sambil mendekatkan handphone ke telinga kanannya.

****

"Irana? Irana?" panggil Gib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status