Share

Bab 16. Noda di kamar Irana

Jam dinding yang ada di kamar gibran sudah menunjukan pukul sepuluh lewat dua puluh. Malam semakin nyaman dengan keheningannya dan suasananya semakin kian mencekam. Disini kegelapan menjadi identitas yang nyata. Gibran yang sudah selesai membersihkan dirinya kini sedang fokus menatap layar laptop.

“Ini sudah sangat malam, pasti Irana sudah tertidur pulas.” Gibran berbicara kepada dirinya sendiri. Dia bahkan tersenyum membayangkan betapa cantiknya Irana ketika sedang tertidur.

Sebenarnya semenjak Gibran pulang dari dinasnya di rumah sakit, hatinya tidak karuan. Tidak ada ketenangan yang ia dapatkan. Sejauh ini Gibran tidak pernah memasuki kamar Irana, tentu semuanya dia lakukan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.

Bagaimanapun kejahatan bisa saja terjadi jika ada kesempatan walau sebenarnya tidak ada niat sebelumnya. Gibran menyadari dirinya manusia biasa yang tentu mudah tergoda dengan hal yang selama ini susah payah ia jaga.

“Ya Allah tapi kenapa hati ini tidak tenang? Rasany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status