Share

Bab 22. Itu anakku

"Jadi seperti itu ceritanya? Nona kau begitu kuat bisa bertahan sejauh ini," ujar lelaki itu dengan kagum.

Irana meringis dalam diam. Dia tersenyum getir seraya menetralkan napasnya.

"Kita ke rumah sakit dahulu Nona. Kau butuh penanganan medis!" ujarnya.

Irana tidak menggubris ucapan lelaki itu. Entahlah di pikirannya hanya ada satu. Ia ingin mengetahui kabar Gibran.

Di rumah sakit.

Irana mendapat penanganan dengan baik. Orang yang mengenal Irana dengan cepat membersihkan luka dan mengobati Irana. Sedangkan lelaki itu menunggu di luar ruangan sembari sibuk dengan telpon genggamnya.

"Nona istirahatlah. Jika anda perlu sesuatu panggil kami," ujar perawat itu dengan bijak.

Irana mengangguk.

"Terima kasih," ujarnya dengan lemah.

Perawat itupun tersenyum manis, beberapa detik kemudian ia pergi meninggalkan Irana di dalam ruangan yang paling terbaik ini.

****

"Di mana? Di mana Dia Johan!" teriak seseorang yang berada di ruangan Irana itu.

Lelaki misterius yang dipanggil Johan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status