Share

Bab 44. Lamaran Faisal

Faisal baru saja keluar dari kamarnya. Hari Minggu merupakan hari libur mengajarnya, jadi dia merasa nyaman untuk tidur lebih lama. Sementara Nur yang melihatnya langsung protes, “Jam segini kenapa baru bangun, sih?”

Faisal tersenyum kecil, “Libur kan cuma sehari dalam seminggu, Bu. Aku pengen santai-santai.”

Nur menggeleng, “Harusnya kamu bantuin beres-beres. Adik-adik kamu pada gak ada di rumah, tapi piring kotor numpuk di belakang. Ibu udah risi liatnya. Tolong kamu cuciin ya.”

Faisal menghela napas. “Iya, Bu,” katanya sambil bergerak menuju dapur.

Faisal melihat begitu banyak tumpukan piring dan juga perabot lain yang ada di wastafel dapur. Meski enggan, Faisal tetap mencucinya.

Nur menghampiri Faisal yang sibuk mencuci piring. “Maaf ya, ibu cuma bisa mengandalin anak-anak ibu sekarang. Ibu kan ada darah tinggi, ibu pusing kalo terlalu capek.”

Faisal menoleh dengan wajah penuh pengertian, “Gapapa, Bu. Ibu istirahat aja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status