Share

Bab delapan puluh dua

"Maafkan aku, Bu. Ini semua salahku. Jika saja aku tidak terobsesi dengan Rima, tentu kita tidak akan kehilangan Silvia. Dan jika saja aku tidak berusaha untuk menjebak Silvia, pasti aku tidak akan di penjara. Semua ini salahku, Ibu." Suaranya dan tangisnya saling berebut untuk mengambil Kendari.

"Tidak, Nak. Semua ini salah Ibu. Jika saja Ibu tidak menghasut kamu terus menerus, pasti semua ini tidak akan terjadi." Tangisnya tak kalah pilu dibanding anaknya. Setelah terisak beberapa saat, dia melanjutkan kata-katanya lagi.

"Sebaiknya kita lanjutkan hidup kita tanpa melihat ke belakang, Nak. Jadikan semua yang telah terjadi sebagai pelajaran berharga, agar tidak terjadi lagi dikemudian hari," ucapnya membujuk anaknya.

Pazel terdiam mendengar kata-kata ibunya. Dia melihat ada ketulusan dari kata-kata ibunya. Dia bersyukur ibunya sekarang sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak lagi culas dan penuh dengan tipu daya seperti biasanya. Tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status