Share

bertemu ibu tiri

Begitu sampai di rumah ibu tirinya dia disambut dengan suka cita.

“Mari masuk, Nak.” Wanita itu mengajak Silvia duduk di ruang tengah. Tidak lupa dia menyuguhkan secangkir teh hangat.

“Sayang, kenapa kamu datang dengan membawa koper? Ada apa? Pernikahanmu dengan nak Pazel baik-baik saja kan?” Pertanyaan itu diutarakan ibu tirinya yang bernama Bu Iyes, saat mereka sedang duduk di ruang tamu.

Rumahnya hanya mempunyai dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ibu tirinya tinggal berdua dengan adik tirinya satu ayah lain ibu. Adik tirinya bernama Tiara, baru berumur lima belas tahun. Mereka hidup sangat sederhana.

Ayah kandung Silvia pergi dari rumah semenjak adiknya berumur lima tahun.

Semenjak ayahnya tidak pulang, dari sepuluh tahun yang lalu, dialah yang menjadi tulang punggung keluarganya.

Sampai setelah dia menikah, dia masih membiayai ibu dan adik tirinya dengan uang belanja bulanan yang dia terima dari Pazel.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status