Share

Part 9A. Kaget

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-06 09:41:02

Part 9

Setelah menunggu beberapa saat panggilan terjwab. "Hallo, Anggun ..."

Suara Berlian terdengar dari seberang telepon. Tapi Anggun belum sempat bicara, tiba-tiba terdengar suara ketus yang menegurnya.

“Mbak, cepetan dong! Saya buru-buru nih!”

Anggun tersentak. Ia memandang pelanggan di depannya yang menatap tak sabar, tangan berkacak pinggang.

“Maaf, sebentar ya, Kak,” ujarnya sambil menahan kegugupan.

Di telinga masih terdengar suara Berlian memanggil pelan, “Anggun? Ada apa?”

Dengan buru-buru, Anggun menggesek barang-barang belanjaan ke alat pemindai sambil menahan ponselnya dengan bahu.

“Li, aku nggak bisa ngomong sekarang. Tapi ini penting. Banget. Nanti aku kabarin lagi ya.”

Ia langsung mengakhiri panggilannya dan meletakkan ponselnya di laci meja. I tak mungkin bisa menghubungi Berlian saat ini, karena banyak pelanggan yang mengantre.

Sementara itu di tempat lain, Berlian mengerutkan keningnya sambil menatap layar ponsel yang baru saja menampilkan nama Anggun.

"Anggun kenap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 10B. Siapa Yang Mencari?

    Berlian mengangguk. “Silakan, Pak.”Belum sempat pertanyaan itu meluncur dari bibirnya, suara dering ponsel memecah keheningan. Nada dering khas milik Kaivan menggema di kamar itu. Ia melirik layar sekilas. Nama "Pak Surya" terpampang di sana. Ekspresinya langsung berubah serius.“Maaf, saya angkat dulu,” ujarnya cepat, lalu menjauh sedikit dari ranjang.Berlian menunduk, menatap Alif yang masih terlelap di dadanya.Kaivan mengangkat panggilan itu."Halo, Pak Surya. Ada apa?"Dari seberang telepon, suara pria itu terdengar cemas, “Maaf Pak Kaivan, saya tahu ini di luar jam kerja, tapi ini darurat. Ada dokumen penting yang hilang dari sistem, dan klien dari Jepang sudah meminta salinan kontraknya. Kami sudah cari di semua server tapi file itu lenyap.”Kaivan mengerutkan kening. “Apa nggak ada backup?”“Backup terakhir pun rusak, entah kenapa filenya korup. Ini bisa jadi masalah besar, Pak. Mereka akan menilai kita ceroboh.”Kaivan menarik napas panjang, menatap sejenak ke arah Berlian

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 10A. Kedatangan Mantan

    Part 10Berlian ...?" desis Leo pelan. "Kenapa… kau ada di sini?"Berlian menahan napas, tatapan mereka bertemu sekilas. Namun belum sempat ia menjawab, dari dalam terdengar suara berat seorang pria. "Ada siapa?"Kaivan muncul dari dalam, mengenakan kaus abu-abu dan celana santai. Tatapannya langsung jatuh pada tamu di depan pintu dan pada Berlian yang berdiri mematung di ambang pintu.Berlian buru-buru menoleh ke belakang dan menunduk dalam-dalam. "Permisi," bisiknya cepat, lalu melangkah pergi, masuk ke dalam rumah tanpa berkata sepatah kata pun.Kaivan menatap punggung Berlian, lalu kembali menatap Leo. Alisnya bertaut, curiga."Pak Leo kenal dengan dia?" tanyanya datar namun menyelidik.Leo langsung terkesiap. “Eh… siapa? Oh, perempuan tadi?” Ia tertawa kecil canggung. “Nggak. Nggak kenal.”Kaivan tak langsung menanggapi, juga tak secepat itu percaya.Clara ikut menimpali dengan senyum tipis."Kayaknya saya pernah lihat dia deh di pasar. Jualan sayur, atau gorengan ya? Saya agak

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 9B. Shock

    Sebuah kafe mewah di pusat kota menjadi tempat pertemuan Leo dan Clara sore itu. Suasana remang-remang, musik lembut mengalun dari sudut ruangan, aroma kopi mahal dan lilin wangi memenuhi udara. Di atas meja, berserakan contoh desain undangan pernikahan.“Kamu suka yang model gold emboss ini?” tanya Clara sambil menyodorkan selembar undangan dengan detail elegan.Leo menyesap kopinya, lalu mengangguk. “Lumayan. Tapi font-nya harus diganti. Aku mau nama kita terlihat tegas dan jelas. Biar semua orang tahu, Leo dan Clara akan menikah.”"Gini aja juga bagus kok!""Ya udah."Clara tersenyum manja, lalu menyandarkan dagunya di pundak Leo. “Akhirnya, ya. Setelah semua yang kita lewati …”Leo menoleh dan mencium kening perempuan itu. “Kamu yang setia nemenin aku saat semua orang ninggalin. Termasuk dia.”Mata Clara menyipit. Meski tak diucap langsung, nada sinis Leo sudah cukup menyiratkan rasa puasnya bisa membolak-balikkan fakta.Clara membereskan undangan, memasukkannya ke dalam map, lalu

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 9A. Kaget

    Part 9Setelah menunggu beberapa saat panggilan terjwab. "Hallo, Anggun ..."Suara Berlian terdengar dari seberang telepon. Tapi Anggun belum sempat bicara, tiba-tiba terdengar suara ketus yang menegurnya.“Mbak, cepetan dong! Saya buru-buru nih!”Anggun tersentak. Ia memandang pelanggan di depannya yang menatap tak sabar, tangan berkacak pinggang.“Maaf, sebentar ya, Kak,” ujarnya sambil menahan kegugupan.Di telinga masih terdengar suara Berlian memanggil pelan, “Anggun? Ada apa?”Dengan buru-buru, Anggun menggesek barang-barang belanjaan ke alat pemindai sambil menahan ponselnya dengan bahu.“Li, aku nggak bisa ngomong sekarang. Tapi ini penting. Banget. Nanti aku kabarin lagi ya.”Ia langsung mengakhiri panggilannya dan meletakkan ponselnya di laci meja. I tak mungkin bisa menghubungi Berlian saat ini, karena banyak pelanggan yang mengantre.Sementara itu di tempat lain, Berlian mengerutkan keningnya sambil menatap layar ponsel yang baru saja menampilkan nama Anggun."Anggun kenap

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 8. Gosip

    Part 8Pagi itu, setelah sarapan bareng Kaivan ...Berlian berjalan pelan ke dapur, berniat mengambil segelas air putih. Sarapan bareng majikan barusan masih terasa seperti mimpi. Ia bahkan belum sepenuhnya paham kenapa Kaivan mengajaknya duduk dan sarapan bersama. “Ck. Ngeselin banget itu si pembantu baru! Baru juga kerja sehari hari, udah sok akrab sama Tuan Kaivan.”“Enak banget ya, baru dateng udah sarapan sama majikan, duduk satu meja, kamar sendiri, makanannya beda, gaji gede. Kerjaannya cuma nyusin doang. Duh!"“Jangan-jangan itu memang niat awalnya. Jaga anak, bonusnya deketin bapaknya.""Yaa, pasti ujung-ujungnya begitu sih, jual diri. Dih gak tau diri banget!""Yun, hati-hati nanti kamu kalah saing!""Itu yang aku pikitin dari tadi!""Hahaha, tenang. Nanti kita bantuin kamu dekat sama Tuan lagi. Tapi gak gratis, ya nggak? Ya nggak? Ya nggak?"Langkah Berlian langsung berhenti saat mendengar obrolan tiga pelayan muda sedang duduk di sudut ruangan. Mereka tertawa pelan sambil

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 7. Sarapan Bersama

    Part 7Berlian masih terduduk di samping boks, menatap wajah mungil yang kini mulai terlelap dalam pelukannya setelah kenyang menyusu. Lalu segera meletakkan kembali baby Alif ke dalam boks. Ia sempat menatap wajah mungil itu sekali lagi.Sang pelayan yang sejak tadi mendampingi mendekat perlahan, membawa handuk kecil dan air hangat.“Silakan, Mbak, kalau sudah, mungkin bisa bersihkan diri dulu. Mbak pasti lelah. Kami sudah siapkan kamar untuk beristirahat,” ucapnya lembut, memberi isyarat bahwa waktu menyusui sudah cukup untuk sementara.Berlian menunduk pelan. “Baik, Bu. Terima kasih.”“Saya antar ke kamar, Mbak Berlian, kamarnya ada di sebelah sini, berdampingan langsung dengan kamar bayi, hanya dibatasi pintu geser tapi hanya bisa dibuka dari kamar Mbak. Agar kalau sewaktu-waktu bayi menangis, Mbak bisa langsung datang,” jelas Bik Tarmi dengan nada sopan dan tenang. Kaivan yang berdiri di dekat pintu, mengamati semuanya dengan ekspresi tenang. “Terima kasih, Berlian. Istirahatlah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status