Kalea diajak makan malam bersama oleh Rigel, ya mereka dinner berdua diluar. Tentu saja Rigel tetap ijin pada calon Ayah mertuanya, karena dia paham benar membawa putri semata wayang seorang Ayah, dan bertanggung jawab untuk menjaganya.Mereka menuju ke restauran makanan khas jepang, karena menunggu akhirnya Rigel ijin ke toilet sebentar dan meminta Kalea menunggu ditempat duduk mereka."Sayang, aku ketoilet dulu ya. Aku akan segera kembali," ucapnya."Baiklah, jangan lama-lama." "Oke." Segera berlalu.Kalea memainkan ponselnya sembari menunggu makanannya, tapi tiba-tiba seseorang mendekati Kalea."Oh ini wanita yang sudah dibuang malah dipungut oleh CEO muda dan kaya, padahal tidak bisa memiliki keturunan tapi masih saja pria itu mau menajdiaknya istri." Ucap seorang wanita, dan suara itu tak asing bagi Kalea hingga dia menoleh kearahnya."Oh Nyonya, bagaimana kabar Anda? Apa Anda sedang membicarakan saya?" Menoleh kebelakang, ternyata dibelakangnya ada mantan Ibu mertuanya."Mantan
Kalea kembali lagi kerutinitas setelah melakukan acara pertunangan kemarin dengan Rigel, semua orang kantor tak menyangka jika mereka akan berjodoh. Namun tetap saja, dimana pun tempatnya pasti ada orang yang tak suka.Seperti saat ini, semua staf mengucapkan selamat pada Kalea. Kecuali beberapa orang, yang berada disatu lantai dengan tempat kerja Kalea.Mereka mencari tahu masa lalu Kalea, hingga merasa muak saat melihat Kalea yang ternyata berhasil menaklukkan hati CEO mereka yang terkenal dingin juga tak bisa didapatkan oleh wanita manapun."Dasar wanita j*****! Bukankah dia sudah jelas membuat Bos kita tergoda dengannya, entah jurus rayuan apa yang dia berikan pada Tuan Rigel." Ketusnya."Mungkin tubuhnya, bukankah menjadi janda itu kesepian? Dan membutuhkan belaian dari seorang pria, mungkin dia mengandalkan itu." Senyum sinis."Astaga, aku kira dia wanita baik-baik. Tapi ternyata busuk sekali," timpal lainnya.Ketiganya menatap Kalea dengan penuh kebencian, sedangkan Kalea tak m
Kay sampai rumah, saat pulang dia baru saja membuka pintu. Rumahnya tampak berantakan, banyak barang-barang tidak ditempatnya. Alora sedang santai menonton tv, sedangkan anak mereka tengah tidur."Alora, bisakah kamu membereskan yang bertantakan ini? Mumpung anak kita sedang tidur," pinta Kay dengan nada lembut, namun dia sebenarnya lelah karena istrinya tidak pandai mengurus rumah."Aku sangat lelah mengurus anak kita seharian, jadi biarkan saja. Besok minta ibumu untuk mencari pembantu, agar kekacauan ini cepat diberikan." Tanpa menatap suaminya."Setidaknya suamimu pulang, ambilan dia segelas air untuk minum." Ujar Kay."Semua sudah tersedia dimeja makan, kenapa harus disediakan lagi. Kamu terlalu merepotkan saja, sudahlah aku mau tidur. Kamu makan sendiri saja." Bangkit dari duduknya, dan meninggalkan Kay sendirian yang tercengang melihat sikap istrinya.Dalam hati ingin sekali mengomel pada Alora, tapi dia sudah tidak banyak energi karena kerja hingga malam. Akhirnya seperti bias
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Rigel tiba-tiba, mereka mengadakan pesta pertunangan dihotel milik Kakak Rigel yaitu Daru. Semua persiapan dilakukan dengan baik, orang tua Rigel begitu amat antusias dengan acara pertunangan putranya. Semua staf dan karyawan perusahaan Rigel juga terkejut dengan berita pertunangan kedua orang tersebut, yang terkadang seperti musuh dikantor.Tapi siapa sangka, keduanya malah berjodoh. Takdir memang tak ada yang tahu, tak ada yang bisa menebak kelanjutan nasib manusia."Ayah? Apa aku bisa?" tanya Kalea pada sang Ayah yang menemaninya diruangan rias."Tentu saja, Ayah yakin sakli kali ini Ibumu sangat merestui. Keluarga Rigel juga begitu hangat menyambutmu, terutama orang tuanya. Jika tidak setuju, mereka pasti sudah membatalkan pertunangan ini dan tidak merestui hubungan kalian." Ujar Ayah Kalea."Iya Ayah, tapi apa tidak terlalu cepat? Ini baru tiga bulan lebih aku bercerai, tapi aku sudah memulai hubungan yang baru." Ujar Kalea merasa khawatir
Kini Rigel menuju ketempat dimana dia memesan cincin pertunangan, butuh waktu satu pekan untuk menyelesaikan desain yang di inginkan oleh Rigel, karena itu sangat spesial untuk wanitanya."Tuan, cincin Anda sudah selesai. Coba Anda lihat ini, apa ada kesalahan atau tidak." Menejer toko perhiasan."Baiklah."Rigel bangkit dari duduknya bersama dengan Kalea, mereka melihat cincin yang sudah dibuat dengan cantik juga elegan."Bagaimana kamu bisa mendesainnya?" tanya Kalea."Dulu aku pernah bekerja ditoko prhiasan, aku mempelajari beberapa desain hingga aku bisa membuat desain perhiasan sendiri." Jawaban Rigel."Wow, seorang CEO pernah bekerja di toko perhiasan. Itu sangat langka," ungkap Kalea yang terpukau dengan Rigel calon suaminya."Kenapa? Aku memulai semuanya dari nol tanpa nama Ayah, atau bantuan keluarga. Jadi aku juga harus bekerja dari nol, untuk memulai hal besar. Harusnya kamu bangga bukan memiliki calon suami sepertiku." Menatap ke arah Kalea."Tentu aku sangat bangga, apa b
Kalea menengkok kearah belakang, cukup terkejut karena dia bertej dengan pria yang sama sekali tidak ingin dia temui. "Kay." Dengan lirih, tangannya mengepal namu Rigel menggenggam tangan Kalea agar tidak usah takut dengan masa lalunya."Sedang apa kamu disini? Ada perlu apa?" tanya Kay yang mendekati Kalea."Itu bukan urusanmu." Ketusnya."Ah iya, waktu itu Ayahmu menelfon. Dan bertanya tentang kita, aku tidak memberitahu dan hanya membritahu sedikit saja. Dan ...." Melihat tangan Rigel menggenggam tangan Kalea."Apa kalian memiliki hubungan? Bukankah Anda Tuan Rigel?" tanya Kay."Ada urusan apa Anda menanyakan hal itu? Bukankah kalian sudah Tidka memiliki hubungan apapun, jadi terserah Kalea mau pergi dan dekat dengan siapa." Tegas Rigel, memberikan sinyal jika dia tidak suka dengan perkataan Kay."Akh maaf Tuan Rigel, sedikit informasi. Jangan sampai kamu dekat dengannya, atau bahkan menikahinya. Mungkin menjadikan wanita ini simpanan boleh saja, karena dia tidak akan memiliki ana