Share

BAB 39

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karier (39)

Isyarat (2)

"Lho, Bu Fatma kok belum pulang?" tanyaku sekembalinya dari ruang istirahat di belakang. Kulihat Bu Fatma duduk sendirian di tempat yang tadi di pesannya. Semua rekannya sudah tak ada yang duduk di sana. Setelah menunaikan sholat ashar aku memutuskan untuk merebahkan diri sebentar. Suasana yang gerimis membuatku nyaman meluruskan pinggang di ruangan kecil itu.

"Iya Mbak. Kuminta Rafli menjemputku. Tadi saya nggak bawa mobil. Sebentar lagi sampai," terangnya. Suasana yang sepi membuatku duduk di sampingnya. Tak kecanggungan karena selama ini Bu Fatma juga bersikap sangat baik padaku.

"Mbak Vinda nggak ada niatan menikah lagi?" tanyanya kemudian. Aku sedikit terlonjak mendapatinya bertanya demikian. Jujur, aku belum berpikiran sampai sana.

"Belum, Bu. Saya masih fokus dengan anak-anak," jawabku jujur. Memang anak-anak menjadi fokusku kali ini.

"Anak-anak juga perlu sosok ayah, Mbak. Apalagi mereka masih kecil-kecil. Jangan sampa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status