Share

BAB 38

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karir ( 38)

Isyarat (1)

Aku duduk di depan mesin kasir saat melihat rombongan Bu Fatma masuk ke dalam restoranku. Seperti biasa, dia langsung menyapaku dengan sangat ramah. Tak kusangka Soraya mengekor di belakang pimpinannya. Bedanya, dia langsung mengambil tempat duduk yang sudah direservasi atas nama pimpinan mereka.

"Mbak Vinda … sehat?" tanyanya sembari menampakkan barisan giginya yang rapi. Sungguh, tak terpancar sedikit pun aura mencekam dari wajah kepala sekolah yang satu ini. Bahkan dia tak segan-segan menyapa dengan ramah para pegawaiku. Dia juga kulihat beberapa kali memberi uang tip cukup lumayan pada mereka.

"Alhamdulillah sehat, Bu Fatma. Terima kasih sudah reservasi untuk ke sekian kali. Bawa rombongan banyak pula," ucapku tak kalah sumringah. Tak kusangka, Bu Fatma mendekat dan berbisik di telingaku.

"Abaikan wajah demit betina itu, Mbak. Bawaan lahir sepertinya," bisik Bu Fatma. Aku hampir meledakkan tawa kalau tak ingat ada puluhan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status