Share

Melarikan Diri

"Ma! Buka pintunya, Ma! Mama! Mas Seno!" teriak Andin. Digedornya juga pintu kayu itu dengan sekuat tenaga. Namun nihil, jangankan ada yang membukakan pintu itu. Dua orang yang dia panggil juga tidak ada yang menyahut.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?"

Andin mengitari kamarnya, dengan kakinya yang pincang itu dia tertatih-tatih mencari sesuatu untuk membuka pintu kamar atau kabur dari kamar tersebut.

Beruntung kamar yang ditempati Andin itu berada di lantai satu, bersampingan dengan dapur. Setelah dia pisah kamar dengan suaminya yang menempati kamar utama di lantai dua. Jadi kalau pun dia kabur dari jendela, tubuhnya tidak akan cidera.

"Kamar ini hanya punya satu pintu yang kuncinya dipegang Mas Seno. Jendela ini juga tidak bisa dibuka dengan mudah."

Andin memutar otaknya, diperhatikannya susunan jendela itu. Jendela kayu yang tidak memiliki kunci. Karena kamar yang dia tempati itu awalnya gudang, maka dari awal rumah itu dibangun, jendela itu memang tidak diperuntukk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
semoga Dewa penolong buat Andin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status