Share

152.

"Jangan macam-macam, Mas! Aku mengizinkanmu tidur satu kamar karena aku masih menghormatimu. Ada orang tua kita di sini. Kalau harus memilih, sebenarnya aku jauh lebih nyaman kalau Mas Bara tinggal saja di rumah ibu."

Bara terkesiap. Bibirnya terkatup, ia kehabisan kata-kata menghadapi kemarahan Indah yang ternyata sangat mengerikan. Melihat gelagat istrinya, Bara tau Indah telah salah mengartikan ucapannya barusan. Padahal, Bara tak ada niatan untuk meminta haknya, ada hal lain yang ingin dia sampaikan.

"Kamu salah paham, Ndah."

"Sudah! Aku sedang tidak mau berdebat. Aku lelah!" pungkas Indah yang kini merebah dengan membelakangi lelaki itu.

Kehamilan itu membuat Indah mudah lelah dan mengantuk, tetapi rasa tak nyaman membuatnya hanya berganti-ganti posisi sejak tadi. Lama wanita itu terjaga, Indah akhirnya bangkit. Tangannya meraba meja kecil di dekat ranjang, mengambil minyak kayu putih.

"Biar aku saja."

Indah menoleh, Bara mengambil botol kecil di tangannya. Tanpa kata, lelaki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Sri Lestari
kok lama banget ya ngak update
goodnovel comment avatar
Dwi Aprilinda Pratiwi
Thor kok ga update2 lama bgt yah
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
ditunggu cerita lanjutannya akak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status