Setelah mandi dan menenangkan diri, Audrey baru berjalan keluar dari kamar mandi. Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berdering. Begitu melihat yang menelepon adalah Michael, Audrey pun mengangkatnya dan bertanya, “Ada apa? Sudah transfer uangnya?”Michael menjawab dengan dingin, “Datanglah ke Kediaman Conner sekarang juga. Aku akan buka cek untukmu.”Audrey merasa agak aneh, tetapi tidak berpikir kejauhan. Mungkin saja Michael keberatan mengeluarkan uang lagi dan ingin mencuci otaknya.“Oke, aku akan ke sana sekarang juga,” jawab Audrey.Setelah menutup telepon, Audrey pun bersiap-siap. Kemudian, dia berpesan kepada seorang pelayan bahwa dia tidak akan makan malam di rumah sebelum keluar. Tidak lama kemudian, Audrey pun sampai di Kediaman Conner. Saat melihat bangunan yang familier, tetapi juga terasa asing itu, dia menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel.Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilakan Audrey masuk. Saat melihat Michael yang sedang duduk di sofa, Audrey lang
Setelah mendengar ucapan itu, Audrey pun mencibir dalam hati. Pria hari itu adalah Zayden. Apa menghabiskan waktu dengan suaminya termasuk selingkuh?“Ternyata yang kamu maksud pria itu? Dengar baik-baik, dia itu ....” Baru saja Audrey hendak membeberkan identitas Zayden, dia tiba-tiba teringat perjanjian di antara mereka.Masalah mengenai Zayden yang sudah sadar masih dirahasiakan dari dunia luar. Jika Audrey membeberkannya dan merusak rencana pria itu, konsekuensinya tidak akan terbayangkan. Setelah memikirkan hal ini, Audrey terpaksa mengurungkan niatnya.Maria yang melihat reaksi Audrey langsung memprovokasinya, “Cepat bilang! Siapa pria itu?”Audrey menjawab sambil menggertakkan giginya, “Aku nggak bisa membocorkan identitasnya, tapi dia itu anggota Keluarga Moore.”“Kalau dia itu anggota Keluarga Moore, kenapa kamu nggak bisa bilang dia itu siapa?” tanya Michael.Saat ini, Audrey merasa sangat serbasalah. Jadi, dia hanya bisa diam. Melihat Audrey yang hanya diam saja, Michael lan
Setelah memikirkan hal ini, ekspresi Zayden menjadi semakin suram. Saat ini, dia memang sudah setuju untuk membiarkan Audrey tinggal di sini. Namun, itu tidak berarti dia sudah menerima Audrey sebagai istrinya. Audrey masih belum layak untuk bersikap merajuk terhadapnya.Setelah menenangkan Timothy, Zayden segera menelepon Caleb untuk menyelidiki keberadaan Audrey saat ini.Tidak lama kemudian, Caleb melapor, “Kalau dilihat dari lokasi ponselnya, Nona Audrey masih belum keluar lagi setelah pulang ke Kediaman Conner.”Begitu mendengar Audrey kembali ke Kediaman Conner, Timothy langsung memelototi Zayden dan bertanya, “Apa kamu melakukan sesuatu yang menyakiti Audrey? Cepat bujuk dia untuk kembali!”Zayden pun mengerutkan kening dan baru hendak menjawab. Namun, Timothy sudah terlebih dahulu menggebrak meja dan mengancam, “Aku tidak peduli apa yang terjadi pada kalian. Pokoknya, Audrey itu menantuku. Kalau kamu tidak membawanya pulang, itu artinya kamu tidak menghormatiku sebagai ayahmu!”
Yasmin berbicara dengan nada yang sangat lembut dan menunjukkan seolah-olah dia sedang melakukannya untuk kebaikan Zayden. Namun, Zayden hanya mengerutkan keningnya. Dia tentu saja mengetahui apa maksud Yasmin. Dia memang terlihat baik hati, tetapi kata-katanya dimaksudkan untuk mencemarkan nama baik Audrey.“Oh? Wanita sepertinya? Memangnya dia itu wanita seperti apa?” tanya Zayden.Setelah melihat Zayden sepertinya memercayai kata-katanya, Yasmin merasa senang dan menjawab, “Umm ... sebagai adiknya, aku nggak boleh mencemarkan nama baik kakakku ....”Maria pada dasarnya sudah sangat tidak sabar. Berhubung Yasmin tidak ingin mengatakannya, dia langsung menyela dengan buru-buru, “Yasmin, kalau kamu malu mengatakannya, aku saja yang bilang. Tuan, Audrey nggak sepolos penampilannya. Dari SMA, dia sudah pacaran dan sering bergaul dengan pria-pria nggak benar. Nilainya juga sangat hancur. Dengar-dengar, dia pernah ikut pesta seks. Nggak lama setelahnya, dia juga pernah menggugurkan kandun
Meskipun keluarga ini dibangun di atas kontrak palsu, Audrey tetap bisa merasakan kehangatan yang sudah lama tidak dirasakannya.Zayden memapah Audrey keluar dari ruang bawah tanah. Begitu keluar, dia baru melihat luka mengerikan yang terdapat di dahi wanita dalam pelukannya. Meskipun lukanya sudah tidak berdarah, bercak darah yang tertinggal sangat menusuk mata. Zayden pun memicingkan matanya. Tatapannya terlihat sangat dingin dan menakutkan.Tepat pada saat ini, Michael dan Maggie yang sudah mendengar pergerakan dari luar juga buru-buru datang.Melihat semua orang sudah berkumpul, Zayden bertanya dengan nada dingin, “Siapa yang menimbulkan luka ini?”Semua orang saling memandang dan tidak berani berbicara.Zayden menatap Maria, lalu bertanya, “Dari ucapanmu barusan, sepertinya kamu sangat tidak menyukai Audrey. Jadi, apa kamu pelakunya?”Saat melihat tatapan membunuh Zayden, Maria langsung ketakutan. Kedua kakinya juga gemetar dan dia hampir langsung berlutut di lantai.“Bukan aku! I
Awalnya, Audrey mengira Zayden hanya menggertak anggota Keluarga Conner. Tak disangka, Zayden benar-benar langsung mencambuk Michael. Namun, terlepas dari keterkejutannya, Audrey juga merasa cukup gembira.Selama bertahun-tahun setelah ibunya jatuh sakit, Audrey sudah banyak menerima perlakuan buruk dari Michael. Saat ini, Michael dicambuk murni karena kesalahannya sendiri. Dia memang pantas menerima hukuman ini.“Ini hanyalah hukuman yang kecil. Kalau lain kali hal yang sama terulang lagi ....” Zayden tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia hanya melirik anggota Keluarga Conner dengan dingin, lalu membawa Audrey pergi.Saat ini, Audrey merasa tubuhnya sudah jauh lebih hangat dan kakinya juga sudah lebih bertenaga. Dia pun mengulurkan tangan dan mendorong dada Zayden untuk mengisyaratkan bahwa Zayden sudah bisa melepaskannya dan membiarkannya jalan sendiri.Namun, Zayden bukan hanya tidak melepaskan Audrey, tetapi malah mengeratkan genggamannya. Melihat Zayden yang begitu bersikeras memapa
Saat teringat tentang anggota Keluarga Conner yang menyebalkan, tatapan Zayden menjadi semakin dingin. Dia pun berkata, “Kelak kalau ada yang berani memukulmu lagi, kamu harus balas memukulnya lebih kuat. Mengerti?” Setelah mendengar ucapan ini, Audrey menatap Zayden dengan heran. Apa Zayden bermaksud untuk mendukungnya? Meskipun ucapan Zayden ini tidak begitu lembut, Audrey merasa cukup terharu. Dia hanya mengiakan dengan suara pelan karena takut gejolak di dalam hatinya terungkap.Tidak lama kemudian, luka Audrey sudah selesai ditangani.Zayden menunduk untuk mengamati luka yang sudah diperban itu sejenak. Setelah itu, dia segera mengatur sebuah pemeriksaan yang menyeluruh untuk Audrey.Awalnya, Audrey tidak ingin begitu repot. Namun, berhubung Zayden bersikeras, dia hanya bisa menurutinya. Setelah Audrey dibawa ke ruang pemeriksaan, Zayden duduk menunggu di luar. Zayden menatap punggung Audrey yang ramping, lalu teringat kembali tentang Audrey yang rela dipukul demi menyimpan raha
Zayden melipat kedua tangannya di depan dada sambil mendengar penjelasan dari Audrey. Namun, senyuman menyindir di bibirnya tidak memudar sedikit pun. Ketika dilihat dari tampangnya, Audrey mengerti bahwa apa pun yang dia katakan saat ini tidak akan berguna.Audrey pun menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau. Kemudian, dia lanjut berkata, "Maaf, aku tahu kalau mau membuat Tuan Zayden percaya padaku lagi, itu adalah hal yang mustahil. Tapi, beri aku sedikit waktu. Aku akan mengurus hal ini dengan baik dan memberikanmu jawaban yang memuaskan.""Menurutmu, apa aku masih akan membiarkan wanita licik sepertimu tinggal di Kediaman Moore?" tanya Zayden.Raut wajah Audrey menjadi kelam. Faktanya, Audrey bukan tidak ingin meninggalkan Kediaman Moore, tetapi dia butuh sedikit waktu untuk mengurus masalah ibunya. Setidaknya, dia masih belum bisa diusir saat ini. Jika tidak, dengan sifat Michael yang pendendam, Michael pasti akan memperhitungkan masalah hari ini k