Dihamili CEO Koma

Dihamili CEO Koma

By:  Luna  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.3
27 ratings
455Chapters
34.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Demi menolong ibunya yang sakit parah, Audrey Conner yang berbadan dua terpaksa menikah dengan seorang pria koma. Tak disangka, suaminya yang koma secara ajaib tersadar di hari pertama pernikahan mereka. Semua orang mengira Audrey akan diusir dan dipermalukan. Tak disangka, Zayden Moore yang sudah terkenal kejam dan tak berperasaan malah begitu mencintai, melindungi, dan memanjakan Audrey. Saat ada yang sengaja memprovokasi Zayden dengan anak haram itu, dia malah menatap ke arah versi kecil dirinya yang berada di dalam gendongan Audrey dan berkata, “Maaf, mereka memang adalah istri dan anakku.”

View More
Dihamili CEO Koma Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Warti Rachman
ceritanya bagus di lanjut doong yg ke 2
2024-04-19 15:46:45
0
user avatar
Ida Nuraida Sarwana
ceritanya selalu ditunggu2 krn penasaran tp sayang karakter Zayden tidak bs diandalkan shg ending-nya tdk sesuai harapan. Jd kecewa dengan ending-nya.
2023-12-09 18:58:46
2
user avatar
Ryy Yolanda
ceritanya bagus dan menarik. seru banget ceritanya. cuma gak suka sama karakter shania aja. soalnya gk sepadan shania yg jadi saingan audrey & merebut t4 audrey
2023-12-05 21:47:15
1
user avatar
Fanni Sark
karakter zayden kadang membingungkan. dia hanya tegas dlm bicara tapi plin plan dalam mengambil keputusan.
2023-12-03 08:42:01
2
default avatar
Kristinenaomi
sangat menarik
2023-11-27 09:51:29
0
user avatar
Dwi Fariz
ceritanya sangat menarik sekali
2023-11-26 20:51:18
0
user avatar
Lembayung
ceritanya bagus
2023-11-26 12:55:10
0
user avatar
NOVA MARDIANA
cerita bagys
2023-10-21 02:54:59
0
user avatar
Ryy Yolanda
bagus dan menarik ceritanya. jangan lama2 up nya thor
2023-10-02 21:16:06
0
user avatar
fitriani adam
di tunggu kelanjutannya
2023-09-20 16:16:11
0
user avatar
Lilis Abdullah Kuengo
di tunggu kelanjutannya....
2023-08-30 11:12:36
0
user avatar
Denisa Denis
kapan update?
2023-08-29 20:59:10
0
user avatar
Zhao Miu Lin
ditunggu lanjutannya thor, sukses Selalu semangat berkarya.
2023-08-27 18:10:40
0
user avatar
Ana Mariana Sainuddin
bikin rugi uang ku aja baca klu enggak nyambung
2023-08-23 19:27:26
0
user avatar
Rivan Ardantha NP
lanjut thor menunggu bab selanjutnya .. koin bonusku udah banyak
2023-08-22 09:33:39
1
  • 1
  • 2
455 Chapters
Bab 1
Tengah malam.Audrey Conner sedang membersihkan kamar tamu sesuai tugasnya. Sejak ibunya sakit parah, dia bekerja di pagi hari dan datang ke tempat ini di malam hari untuk melakukan pekerjaan bersih-bersih. Dengan bekerja begitu keras, dia baru sanggup membayar biaya pengobatan ibunya yang mahal.Akhirnya, pekerjaannya hari ini sudah hampir selesai, hanya tersisa sebuah kamar presidensial saja. Audrey menyeka keringat di dahinya, lalu masuk ke kamar itu. Kamar ini gelap gulita. Baru saja Audrey hendak mencari saklar lampu, sepasang tangan yang kuat tiba-tiba menekannya. Dia langsung terkejut dan hampir berteriak. Namun, sebelum dia sempat berteriak, pria itu membekap mulutnya dan berkata, “Jangan bersuara.”Audrey membelalak ketakutan. Dia tidak tahu siapa pria ini dan apa maksudnya. Apa pria ini adalah orang cabul atau orang gila? Saat memikirkan hal ini, Audrey langsung memberontak dengan sekuat tenaga. Hanya saja, dia benar-benar tidak bisa melawan pria yang begitu tinggi dan kekar
Read more
Bab 2
Satu bulan kemudian.Audrey duduk di depan ruang pasien sambil menatap surat tagihan yang ada di tangannya dengan terbengong. Setelah meninggalkan hotel waktu itu, dia tidak kembali bekerja lagi. Tempat itu sudah meninggalkan trauma baginya. Namun, kehilangan pendapatan dari pekerjaan itu membuat kehidupannya yang sudah sulit bertambah sulit.Setelah melamun sejenak, Audrey pun berdiri. Sekarang, dia tidak memiliki waktu untuk disia-siakan. Dia harus cepat-cepat mencari pekerjaan baru. Hanya saja, begitu berjalan ke luar rumah sakit, dia langsung melihat sebuah sosok yang familier. Sosok itu tidak lain adalah ayahnya, Michael Conner.Setelah melihat sosok itu, Audrey pun mengepalkan tangannya. Saat ibunya sakit, dia pernah pergi memohon bantuan pada pria ini. Namun, pria ini malah menyuruh orang untuk langsung mengusirnya. Audrey masih mengingat kekejaman Michael sampai sekarang. Jadi, dia tidak merasa kedatangan Michael hari ini adalah untuk menjenguk dirinya dan ibunya.“Pak Michael,
Read more
Bab 3
Pria yang terbaring di atas tempat tidur sedang memejamkan matanya dan wajahnya terlihat agak pucat. Namun, semua ini tidak memengaruhi parasnya yang sempurna. Dia tidak seperti sedang koma, tetapi bagaikan pangeran dalam dongeng yang sedang tidur.Meskipun Audrey tidak pernah mementingkan penampilan seseorang, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengakui ketampanan Zayden. Dia mengamati Zayden, lalu menyadari ada banyak bekas tusukan jarum di punggung tangannya yang putih.Audrey pun tertegun. Saat melihat bekas luka ini, dia langsung teringat pada ibunya yang juga tersiksa oleh penyakitnya selama beberapa tahun terakhir.Jika bukan karena mengalami kecelakaan, orang sehebat Zayden tidak mungkin bisa digapai Audrey. Dengan kata lain, dia yang merupakan anak yang ditelantarkan Keluarga Conner tidak mungkin bisa menikahi Zayden. Mereka berdua benar-benar sangat kasihan. Saat memikirkan hal ini, Audrey pun agak bersimpati pada pria itu. Ekspresinya juga berangsur-angsur menjadi lembu
Read more
Bab 4
Selesai berbicara, pembantu itu pun keluar dari kamar.Audrey menatap pria yang terbaring di tempat tidur dengan ragu untuk sesaat. Setelah itu, dia menekan rasa malunya dan membuka selapis demi selapis pakaian Zayden.Meskipun Zayden berada dalam kondisi koma, tubuhnya masih tetap sangat bagus. Selain bekas luka yang masih tertinggal akibat kecelakaan, tubuhnya yang proporsional masih dihiasi dengan otot-otot yang sempurna dan bahkan terlihat sangat menggoda.Audrey mengambil handuk basah, lalu mulai menyeka tubuh Zayden. Pada akhirnya, dia mulai merasa kewalahan setelah hanya tertinggal sepotong celana dalam Zayden. Tangannya masih menggenggam celana dalam Zayden, tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk melepaskannya.Di dalam benak Audrey, tiba-tiba terngiang kembali kata-kata yang baru dia dengar barusan. Jika Zayden tidak sadar dari komanya, Audrey mungkin harus melahirkan seorang pewaris untuk Zayden. Namun ... bagaimana bisa dia mengandung anak Zayden apabila Zayden tidak sad
Read more
Bab 5
Setelah mendengar suara itu, Timothy langsung menatap ke arah kamar Zayden dengan terkejut. Dia bahkan kurang memercayai penglihatannya.Audrey menoleh dan melihat Zayden berdiri dan bahkan berjalan keluar sendiri. Orang yang mengganggunya tadi adalah Zayden? Audrey pun tercengang. Dia tidak menyangka Zayden akan tersadar secepat itu.Zayden melirik Audrey sekilas, lalu menatap Timothy yang masih memasang ekspresi tidak percaya. Kemudian, tatapannya melembut dan dia berkata, “Ayah, aku sudah sadar. Maaf sudah membuatmu khawatir selama beberapa saat ini.”Timothy baru merasa bagaikan tersadar dari mimpi dan berlari ke arah Zayden. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya untuk meraba-raba Zayden dengan maksud untuk memastikan Zayden benar-benar baik-baik saja. Dia berseru dengan berlinang air mata, “Syukurlah kalau kamu sudah sadar! Syukurlah!” Zayden buru-buru menahan Timothy dan berkata, “Ayah, jangan terlalu bersemangat.”Selesai berbicara, Zayden menatap Audrey yang terlihat kewalaha
Read more
Bab 6
Saat melihat Zayden yang begitu serius, Timothy akhirnya juga setuju dan berkata, “Baiklah. Begitu kamu membawa pulang wanita yang kamu cintai, aku tidak akan melarangmu untuk bercerai.”Setelah mencapai kesepakatan, Zayden pun kembali ke kamarnya. Saat melihat sosoknya yang menjauh, Timothy hanya bisa berdesah.Setelah melihat situasi ini, Erick, pengurus rumah ini pun maju dan menghibur Timothy, “Pak Timothy, jangan terlalu khawatir. Nona Audrey sangat polos dan baik hati. Setelah menghabiskan waktu bersama, Tuan Zayden mungkin akan menyadari kebaikannya. Dengan begitu, bukannya mereka bisa memupuk perasaan untuk satu sama lain secara perlahan?”Setelah mendengar ucapan Erick, Timothy mengangguk dan berdesah dalam hati, ‘Semoga begitu.’...Setelah Zayden pergi ke ruang baca bersama Timothy, Audrey buru-buru kembali ke “kamar pengantin” yang baru ditinggalinya tidak sampai satu malam itu. Saat mengingat kembali tatapan dingin Zayden tadi, dia tidak bisa menekan rasa takutnya. Pria it
Read more
Bab 7
Pada saat berikutnya, Zayden sudah menekan Audrey ke dinding. Zayden mencengkeram dagu Audrey dengan kuat untuk memaksanya mendongak, lalu berkata padanya, “Awalnya, aku masih penasaran tentang latar belakang wanita yang dicari ayahku. Tak disangka, ternyata kamu itu cuma seorang wanita mata duitan.”Nada Zayden terdengar penuh ejekan, kekuatannya juga lumayan kuat. Audrey bahkan merasa dagunya seperti akan dihancurkan oleh Zayden. Rasa sakit itu membuat Audrey tanpa sadar berlinang air mata, tetapi dia berusaha menahan air matanya agar tidak mengalir. Kemudian, dia menjawab, “Benar, aku ini memang wanita mata duitan. Jadi, apa Tuan Zayden sudah bisa kasih aku uangnya supaya wanita menjijikkan seperti aku segera pergi?”Setelah mendengar jawaban ini, Zayden merasa agak heran. Lebih tepatnya, dia tidak pernah bertemu dengan wanita mana pun yang begitu terang-terangan menunjukkan seberapa materialistik diri mereka. Bahkan jika benar-benar menginginkan uang, mereka biasanya juga akan bers
Read more
Bab 8
“Tadi, ayahku mencariku khusus untuk membicarakan hal ini. Kayaknya dia sudah tertipu sama kamu dan tidak mengizinkanku untuk bercerai denganmu,” ujar Zayden.Setelah mendengar ucapan Zayden, Audrey pun mengerutkan keningnya. Timothy berkata seperti itu? Namun, setelah mengalami hal barusan, dia tidak bisa menerima untuk bersama dengan pria yang emosinya begitu tidak stabil. Dia tidak sanggup menyinggungnya, tetapi bisa bersembunyi darinya.“Kalau begitu, aku yang akan berbicara dengannya. Jangan khawatir, aku tidak akan mengatakan kalau kamu yang mau bercerai,” jawab Audrey dengan tenang. Kemudian, dia membalikkan badan.Zayden menatap Audrey dengan penuh minat. Meskipun sudah memiliki banyak pengalaman dalam menilai orang, dia tetap tidak bisa menebak apa sebenarnya yang dipikirkan wanita ini. Apa Audrey sedang bermain tarik ulur dengannya, atau dia tahu rencananya ditakdirkan gagal sehingga dia menyerah?Selesai berbicara, Audrey berbalik dan bermaksud untuk berdiskusi dengan Timoth
Read more
Bab 9
Tatapan Audrey terlihat sangat jernih dan tegas. Meskipun perjanjian ini membuatnya sangat tergoda, dia tidak ingin menjual tubuhnya untuk pria ini.Zayden pun terdiam. Setelah merenung sesaat, dia memicingkan matanya dan menjawab, “Jangan khawatir, meskipun wanita sepertimu memohon padaku, aku juga tidak akan menyentuhmu.”Audrey pun tersenyum. Dia sama sekali tidak merasa tersinggung dan berkata, “Baguslah kalau begitu.”Kemudian, Audrey menuliskan syaratnya di kontrak dengan serius sebelum membubuhkan tanda tangannya di bawah. Setelah itu, dia menyodorkan kontrak itu kepada Zayden.Setelah melihat tulisan Audrey, Zayden merasa tulisannya sangat berbeda dengan kesan wanita bermata duitan yang diberikannya kepada Zayden. Tulisan Audrey sangat indah dan anggun. Dapat dilihat bahwa dia sering berlatih menulis. Namun, Zayden cepat-cepat menyingkirkan perasaan aneh ini. Dia juga membubuhkan tanda tangannya di samping tanda tangan Audrey dan menyimpan kontrak itu.Kemudian, Zayden mengelua
Read more
Bab 10
Zayden juga tidak tahu sudah berapa lama dia menatap Audrey. Setelah Audrey membalikkan halaman buku, dia baru tersadar. Saat mengingat dirinya menatap wanita itu hingga terbengong begitu lama, Zayden pun tersenyum mengejek.Seorang wanita mata duitan malah bangun pagi untuk membaca buku? Apa Audrey ingin membuat Zayden mengubah pandangannya terhadap Audrey? Ini benar-benar adalah permainan yang membosankan. Setelah itu, Zayden pun turun dari tempat tidur dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.Saat mendengar suara pergerakan, Audrey baru menyadari bahwa Zayden sudah bangun. Apa Zayden marah karena dirinya menggunakan meja kerjanya? Audrey juga tidak berani berpikir kejauhan. Bagaimanapun juga, uang yang diberikan Zayden adalah biaya pengobatan ibunya. Dia pun buru-buru membereskan meja kerja Zayden dan duduk diam.Beberapa saat kemudian, Zayden pun berjalan keluar dari kamar mandi. Saat melihat Audrey yang sudah membereskan barangnya, dia berkata dengan nada malas, “Ayo keluar
Read more
DMCA.com Protection Status