Share

Bab 2

Author: Luna
Satu bulan kemudian.

Audrey duduk di depan ruang pasien sambil menatap surat tagihan yang ada di tangannya dengan terbengong. Setelah meninggalkan hotel waktu itu, dia tidak kembali bekerja lagi. Tempat itu sudah meninggalkan trauma baginya. Namun, kehilangan pendapatan dari pekerjaan itu membuat kehidupannya yang sudah sulit bertambah sulit.

Setelah melamun sejenak, Audrey pun berdiri. Sekarang, dia tidak memiliki waktu untuk disia-siakan. Dia harus cepat-cepat mencari pekerjaan baru. Hanya saja, begitu berjalan ke luar rumah sakit, dia langsung melihat sebuah sosok yang familier. Sosok itu tidak lain adalah ayahnya, Michael Conner.

Setelah melihat sosok itu, Audrey pun mengepalkan tangannya. Saat ibunya sakit, dia pernah pergi memohon bantuan pada pria ini. Namun, pria ini malah menyuruh orang untuk langsung mengusirnya. Audrey masih mengingat kekejaman Michael sampai sekarang. Jadi, dia tidak merasa kedatangan Michael hari ini adalah untuk menjenguk dirinya dan ibunya.

“Pak Michael, ada masalah apa kamu datang kemari?” tanya Audrey sambil berjalan maju untuk menghalangi Michael. Saat ini, keadaan ibunya sedang kurang bagus. Dia tidak ingin orang tak berkepentingan mengganggu istirahat ibunya.

Saat mendengar panggilan Audrey, ekspresi Michael terlihat muram. Namun, setelah memikirkan alasannya datang hari ini, dia mau tak mau harus bersabar.

“Audrey, ada kabar baik yang mau Ayah sampaikan padamu. Kali ini, aku sudah menyiapkan sebuah perjodohan untukmu. Jodohmu itu putra Keluarga Moore, sebuah keluarga kaya yang berkuasa. Putra ketiga keluarga itu sangat bertalenta ...,” ujar Michael dengan berlebihan.

Di sisi lain, Audrey malah memicingkan matanya dan sama sekali tidak memercayai omong kosong ayahnya. Dia bertanya, “Mana mungkin kamu menyiapkan hal sebagus itu untukku?”

Audrey sangat tahu diri. Dia merasa tidak mungkin ada hal sebaik ini yang terjadi padanya. Di sisi lain, Michael terlihat canggung. Apa yang dikatakan Audrey memang benar. Putra dari Keluarga Moore ini memang sangat hebat dan merupakan pria idaman para wanita. Namun, itu sebelum dia mengalami kecelakaan.

Setengah bulan yang lalu, Zayden tiba-tiba mengalami kecelakaan. Setelah susah payah diselamatkan, dia malah berada dalam keadaan koma. Dokter mengatakan bahwa dia mungkin sadar, tetapi juga mungkin akan tetap berada dalam keadaan koma selamanya. Oleh karena itu, Keluarga Moore berencana untuk mencarikannya seorang istri. Dengan pertimbangan yang matang, mereka akhirnya memilih Keluarga Conner.

Selama ini, Michael selalu ingin mengandalkan perjodohan bisnis untuk mengembangkan bisnis keluarganya. Namun, meskipun mimpinya memang sudah menjadi kenyataan, dia malah memiliki kesulitan yang tak terungkapkan.

Putri bungsunya, Yasmin Conner tidak berhenti menangis dan membuat keributan begitu tahu dia harus menikahi seorang pria koma. Saat ini, dia sedang mogok makan.

Dari kecil, Michael sudah sangat memanjakan Yasmin. Jadi, mana mungkin dia tega melihat putri kesayangannya itu menderita. Oleh sebab itu, dia pun teringat akan Audrey yang sudah dia usir dari rumah dari dulu. Lagi pula, Keluarga Moore tidak menunjuk siapa yang harus menikahi putra mereka.

Saat melihat Michael yang tegang, Audrey langsung mengetahui dengan jelas maksudnya dan berencana untuk langsung pergi.

Namun, Michael buru-buru menghentikannya dengan berkata, “Ada sedikit masalah dengan Tuan Zayden, tapi kamu nggak bakal menderita setelah menikah dengannya. Coba pikirkan ibumu. Kalau pengobatannya terus ditunda, dia mungkin nggak bakal bisa hidup lama lagi. Asalkan kamu setuju, aku bakal langsung bayar lunas semua biaya pengobatannya. Kamu pikirkan saja baik-baik mau menyetujui pernikahan ini atau nggak.”

Ucapan Michael yang sederhana ini sukses membuat Audrey menghentikan langkah kakinya. Setelah ayahnya membawa pulang selingkuhannya, lalu mengusir dirinya dan ibunya, mereka berdua hanya bisa bergantung hidup pada satu sama lain. Meskipun harus kehilangan yang lainnya, Audrey tidak boleh kehilangan ibunya.

Audrey menggertakkan giginya untuk menahan amarahnya dan berkata, “Apa yang sudah terjadi pada Tuan Zayden yang kamu bilang itu? Biarpun kamu bisa menutupinya sesaat, kamu nggak bakal bisa menutupinya selamanya. Sebaiknya kamu katakan saja dengan jelas.”

Saat melihat Audrey yang sulit tertipu, Michael juga khawatir Audrey akan melarikan diri pada waktunya jika dirinya terus mengarang cerita. Jadi, dia memaksakan diri untuk menjawab, “Saat ini, Tuan Zayden berada dalam keadaan koma. Habis menikah, kamu nggak perlu melakukan apa-apa selain merawatnya.”

Setelah mendengar jawaban ayahnya, Audrey memejamkan kedua matanya. Dia merasa ayahnya sangat konyol. Ternyata karena tidak rela putri kesayangannya menikahi pria koma, Michael baru teringat akan dirinya.

Namun, apakah Audrey memiliki pilihan lain ...?

Saat mengingat ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit, dia baru bersuara setelah sekian lama, “Aku setuju.”

Beberapa hari kemudian, Audrey diantar orang Keluarga Conner ke Kediaman Moore.

Berhubung masalah pernikahan ini terlalu mendadak dan kondisi Zayden juga seperti itu, pernikahan ini tidak diadakan secara besar-besaran.

Setelah menunggu di luar sebentar, pengurus rumah membawa Audrey ke ruang tamu. Begitu masuk, Audrey melihat seorang pria tua yang sudah beruban berdiri tidak jauh darinya. Meskipun sudah tua, dia masih terlihat penuh energi dan juga memiliki wibawa yang sangat kuat. Audrey pun buru-buru menyapanya.

Saat melihat Audrey menyapanya, Timothy Moore menggeleng sambil tersenyum dan berkata, “Nak, apa kamu sangat takut padaku? Biarpun sudah tua, aku nggak akan menerkammu.”

Saat mendengar lelucon pria tua itu, Audrey teringat pada kakeknya yang sudah meninggal. Hatinya pun menjadi sedikit lebih tenang.

Melihat Audrey yang sudah tidak lagi begitu kaku, Timothy pun membawanya masuk ke kamar Zayden. Begitu pintu kamar dibuka, Audrey melihat ada seorang pria yang terbaring di tempat tidur yang besar. Saat Timothy membawanya mendekat, Audrey baru melihat jelas tampang pria itu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dihamili CEO Koma   Bab 455

    Sesudah menimbang pro dan kontranya, Dash segera membuat keputusan. Lara yang sudah selesai mengobrol pun kembali, lalu melihat Dash melamun di atas ranjangnya.Dash berinisiatif untuk berkata, "Nenek, aku sudah mengerti maksudmu. Mulai hari ini, aku akan jaga jarak dengan Paman Zayden. Mama sudah memilih untuk pergi, jadi aku nggak boleh menyusahkannya. Aku ingin Mama bahagia."Ketika melihat cucunya begitu pengertian, Lara mengecup pipinya dan membalas, "Kalau begitu, kamu harus membantu Papa Chris saat dia melamar mamamu nanti. Oke?""Oke," sahut Dash sambil memberi isyarat tangan. Setelah mendapatkan jawaban dari Dash, Lara pun mengabari Christian tentang hal ini. Christian sangat terharu saat mengetahui Dash lebih memilihnya daripada ayah kandungnya sendiri.Christian segera pergi ke toko perhiasan untuk mengambil cincin berlian yang telah lama disiapkannya. Sebenarnya dia sudah lama ingin melamar Audrey, tetapi tidak menemukan momen yang pas. Dia pun khawatir Audrey akan menjauhi

  • Dihamili CEO Koma   Bab 454

    Sesudah Zayden pergi, Lara memasuki bangsal. Dia tak kuasa menghela napas saat melihat cucunya memegang mainan Transformers baru yang dibawakan oleh Zayden. Bagaimanapun, Dash masih kecil. Dia pasti senang dengan orang yang memberinya mainan baru."Dash, jangan main lagi, Nenek mau bicara," ujar Lara.Begitu mendengar suara Lara, Dash meletakkan mainannya. Sejak dulu, dia memang selalu menuruti perkataan neneknya. "Nenek mau bilang apa?""Dash, Nenek mau tanya. Kamu sangat menyukai Paman Zayden, ya?" tanya Lara langsung.Dash ragu-ragu sejenak sebelum mengangguk. Beberapa hari ini, Zayden selalu datang menemaninya. Selain menemaninya bermain game dan catur, Zayden juga membeli banyak mainan, bahkan memasak untuknya.Dash bukanlah anak yang keras kepala. Dengan berbagai perlakuan ini, dia tentu mulai memiliki kesan baik terhadap Zayden."Kalau harus memilih di antara Papa Chris dan Paman Zayden, kamu lebih suka siapa?" tanya Lara lagi.Dash tertegun sejenak, tidak menduga dirinya akan d

  • Dihamili CEO Koma   Bab 453

    Ketika melihat putranya meraba-raba kepala sendiri, Audrey mengira Dash sakit kepala. Dia segera menghampiri, lalu bertanya, "Dash, kenapa? Sakit kepala, ya? Atau bagian mana yang sakit?""Mama, aku nggak apa-apa," jawab Dash sembari menggeleng. Kemudian, dia teringat pada sesuatu sehingga bertanya lagi, "Bibi tadi teman Mama, ya?""Bukan, anaknya juga sakit. Dia hanya mengobrol denganku tadi," timpal Audrey dengan jujur.Dash pun tampak bingung, merasa ada yang tidak beres. Akan tetapi, dia tidak terlalu memikirkannya karena mereka mungkin tidak akan bertemu lagi.....Sementara itu, wanita yang mengobrol dengan Audrey barusan buru-buru mencari tempat yang tidak diperhatikan siapa pun. Dia memasukkan beberapa helai rambut Dash ke sebuah kantong kecil dengan hati-hati.Kemudian, wanita itu mengamati sekelilingnya. Setelah memastikan tidak ada siapa pun, dia bergegas keluar dari rumah sakit dan mendekati sebuah mobil yang terparkir di sana.Begitu jendela mobil diturunkan, si wanita men

  • Dihamili CEO Koma   Bab 452

    Apakah hubungannya dengan Zayden akan retak karena wanita itu? Felya duduk sendirian di ruang kantor, merasa sangat kesepian.Beberapa saat kemudian, Felya bangkit dan menyuruh orang memesan tiket ke luar negeri. Dia harus memastikan bahwa anak itu memang darah daging Zayden. Mengingat obsesi Zayden terhadap wanita itu, putranya mungkin saja tertipu.Kalau Dash memang cucunya, Felya pun harus mencari cara untuk membawanya pulang. Dia tidak bisa membiarkan cucunya tinggal di luar negeri bersama orang lain. Setelah bertekad, Felya berkemas dan menaiki penerbangan terdekat untuk ke luar negeri.....Selesai memasak beberapa lauk, Audrey ingin membawanya ke rumah sakit. Sejak tadi, Zayden terus menunggunya di ruang tamu. Dia tahu Audrey tidak akan mengajaknya pergi, jadi hanya bisa duduk di sini karena takut ditinggal.Ketika melihat Audrey hendak keluar, Zayden segera bangkit dan berucap, "Aku ikut." Dengan begitu, keduanya sama-sama menuruni tangga dan berangkat ke rumah sakit.Di dalam

  • Dihamili CEO Koma   Bab 451

    Setelah Zayden membalut lukanya, dia mencari tisu untuk menyeka noda darah di lantai. Dia tahu Audrey adalah wanita berhati lembut. Kalau bukan karena membenci seseorang, Audrey pasti selalu bertanya untuk sekadar memberi perhatian.Kini, Zayden pun mengerti. Begitu seorang wanita berhati lembut membulatkan tekadnya, tidak akan ada yang bisa membuatnya goyah.Namun, Zayden tidak berhak untuk mengeluh karena semua ini terjadi gara-gara dirinya. Kebodohan dan kesombongannya yang membuat hubungan mereka menjadi begitu buruk.Tidak peduli secuek apa Audrey padanya, Zayden harus bisa menerima dan bertahan. Dia yakin, suatu hari nanti dirinya akan memiliki posisi lagi di hati Audrey.Sesudah memikirkan semua ini, Zayden tidak terlihat murung lagi. Dia membereskan semua barang, lalu berdiri di depan dapur sambil menatap Audrey yang sibuk memasak. Kali ini, dia tidak masuk dan mengganggu lagi, melainkan hanya memperhatikan Audrey.Sementara itu, Audrey merasa sangat tidak nyaman ditatap oleh Z

  • Dihamili CEO Koma   Bab 450

    Zayden tidak memperhatikan keraguan Audrey. Dia meletakkan barang-barangnya di samping, lalu membawa bahan makanan ke dapur.Audrey mengira Zayden ingin memasukkan bahan makanan ke kulkas, tetapi pria ini malah memakai celemek seperti ingin masak.Audrey tidak pernah melihat Zayden masak sehingga menghampiri untuk bertanya, "Kamu ngapain?"Zayden menoleh meliriknya sekilas, lalu menjawab, "Dash bilang ingin makan beberapa masakan, jadi aku mau masak untuknya."Audrey mengernyit dengan makin kuat mendengarnya. Dia melirik sekilas resep yang ditulis khusus oleh Zayden, lalu mendapati semua itu memang makanan favorit Dash. Namun, sejak kapan keduanya menjadi begitu akrab?Audrey seketika menjadi berwaspada. Dash tidak tahu motif Zayden, tetapi Audrey tahu jelas. Pria ini hanya ingin menggunakan trik kecil untuk membuat Dash menyukainya. Dengan begitu, dia mungkin bisa balikan dengan Audrey. Huh! Jangan mimpi!"Tuan Zayden yang terhormat, kamu sudah terbiasa hidup bergelimang harta sejak k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status