Share

Keras Hati

Nadine membanting ponselnya sembarang, mengenai punggung ranjang, terpental ke lantai. Ia terbawa emosi sejak pagi menghubungi Dimas belum juga mendapat respon. Sampai mala mini pun menunggu tetap belum aktif ponselnya.

Ia tidak bisa bersabar lagi menunggu bagai orang dungu. Seorang Nadine ingin apa yang dikehendaki direspons segera. Dimas benar-benar suka menguras emosinya.

Perempuan yang mengenakan tanktop bertali kecil ini menyambar kunci mobil, menarik jaket jeans dari gantungan, dan mengenakannya sambil melangkah panjang ke luar.

“Ke mana, Nadine?” Wanita berpakaian tidur itu mendekat, khawatir melihat wajah cemberut putrinya yang akan keluar rumah.

“Ke rumah Jay, Ma,” jawab Nadine sambil lalu.

“Ada apa? Ini sudah larut. Apa Jay sudah di rumah?” Ria mengejarnya sampai pintu depan.

“Justru itu, Ma. Dia itu maunya apa, sih nggak respons panggilan aku?!”

“Jangan bawa mobil dalam keadaan emosi, biar mama yang ngantar.”

Nadine pun pasrah mamanya mengambil alih kunci mobil.

“Awas dia k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status