Share

mereka panik

Mendengar teriakan ayah mertua yang sangat melolong di antara magrib dan isya tentu saja penghuni pekarangan kami keluar semua dari rumah mereka. Tak pelak mereka yang mendapati ayah tertancap parang langsung terbelalak panik, menghambur dan mencoba menolong.

"Astaga, Pak, kenapa bisa begini?" tanya Kak Yanto.dengan paniknya.

"Aku tergelincir lantai licin dan entah kenapa bisa begini, dasar Setan!""

"Ayah jangan mengumpat begitu, tidak baik, itu ujian untuk ayah," ucapku yang tersirat mengejeknya.

"Ngomong apa sih kamu?" bentak Kak Yanto.

"Barusan ayah sendiri yang bilang padaku, bahwa masalah dan kesakitan apapun yang terjadi dalam hidup seseorang itu hanya ujian, bukan disebabkan oleh kesalahan orang lain, benar kan Ayah?" tanyaku pada pria yang kini menangis dan lemas.

"Tolong bawa aku ke mantri kesehatan atau puskesmas, aku akan mati, aku akan mati ...."

"Jangan bilang begitu, Yah, mati tidaknya Tuhan yang tentukan," balasku.

"Diam kamu, An****! tak bisakah mulutmu yang cerewet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status