Share

Tak Direstui

Ailyn tak bisa memejamkan mata. Andai ditampung, air matanya sudah memenuhi ember besar. Lusa dia akan dinikahkan dengan orang yang tak diinginkan.

“Ayah jahat! Kenapa tega padaku? Ibu ... aku rindu ibu. Aku ingin menyusul ibu saja,” ujarnya, masih dengan isak tangis.

Sembari menutup kepala dengan bantal, wanita itu membiarkan segala kesedihan menyatu. Mohan sudah dibutakan uang yang Alex janjikan.

Drrr ... Drr ....

Ailyn mengambil ponsel yang bergetar sejak tadi. Tenaganya bagai dikuras habis.

“Hm?” Tanpa memeriksa siapa yang menelepon, diletakkannya benda itu di atas telinga.

“Ay, kau baik-baik saja? Aku takut terjadi sesuatu padamu.” Suara Karan terdengar lirih, nyaris tak terdengar apa-apa.

“Aku dikunci di kamar.” Ailyn menyeka air mata, mulai membetulkan posisi duduknya agar bersandar.

“Aku ... sudah mengatakan pada Papa tentang rencanaku itu.” Karan yang hanya memakai kaos berwarna putih dan cela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status