Share

Diceraikan Demi Mantan

last update Last Updated: 2025-03-22 12:55:27

Seketika isi kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang mengaduk-aduk emosi. Matanya melotot dan tubuhnya gemetaran menunggu Nancy menjawab.

"Kamu bisa melihat sendiri, aku sedang mengandung sekarang, Hazelt."

Nancy menarik tangan Hazelt dan membawanya untuk menyentuh perutnya.

"Kamu belum menikah, mana mungkin bisa hamil?"

"Apa itu salah? Karena secepatnya ayah biologis anak ini akan segera menikahi ku. Tinggal menunggu dia menceraikan istrinya saja." Nancy tersenyum puas sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda Hazelt.

Nafas Hazelt memburu, seluruh tubuhnya seolah ikut bergetar. Penuh ketakutan Hazelt memberanikan diri bertanya, "siapa dia, Nancy?"

"Wah, dia sudah datang." Segera Nancy bangkit untuk menyambut seseorang yang baru saja datang.

Hazelt menggeser pandangannya mengikuti arah pandangan Nancy. Melihat siapa yang datang, seketika beberapa detik jantungnya berhenti berdetak.

"Harper!"

Hazelt berjengit karena kagetnya melihat Harper lah yang datang. Hazelt beranjak dari kursinya gegas menghampirinya. Ia tidak memberi ruang pada Nancy berhasil merebut perhatian Harper. "Tidak perlu menjemput ku kemari."

Namun, Harper menepis kasar tangannya. Pria itu terus berjalan melintasinya, menghampiri Nancy yang tersenyum penuh kemenangan.

Sikap Harper itu jelas tidak menghargai dirinya sebagai istri di depan Nancy. Tetapi, Hazelt tetap bersikap professional dan menganggap Harper sedang bertemu dengan rekan bisnisnya.

"Harper, selamat, ya." Nancy berdiri menyambutnya dengan memberikan pelukan plus cium pipi kiri dan pipi kanan.

"Terimakasih, Nancy. Semua ini berkat bantuanmu." Harper melepas pelukannya setelah melakukan hal yang sama dengan Nancy.

Hazelt mendekati keduanya, hatinya terasa sangat sakit seperti diiris-iris, dengan pemandangan mesra di depan matanya.

Bahkan ia tidak tahu kata selamat untuk apa yang diucapkan Nancy kepada Harper. Karena ia dan Harper tidak pernah bercerita tentang apapun, alih-alih meminta idenya dalam pekerjaan sang suami.

"Iya, dong. Karena aku, kamu berhasil mendapatkan kerjasama senilai 500 milliar dengan keluarga Rich Trover." Dengan bangga Nancy sengaja menaikkan nada suaranya. Melirik Hazelt yang terdiam bisu.

Rich Trover! Kening Hazelt mengernyit, nama yang baru saja disebut Nancy tidak asing lagi di telinganya.

Ia segera sadar, tujuan Nancy mengajaknya bertemu malam ini di Vintage Town cafe, karena sudah merancang semua kebohongannya ini.

"Tidak seperti istrimu itu yang tidak tahu apa-apa, selain menghabiskan uangmu." Nancy menjentikkan jarinya ke arah Hazelt. Raut wajahnya tampak masam, sesungguhnya dia berkata begitu karena rasa cemburunya kepada Hazelt. Wanita yang berhasil memiliki Harper, si Tuan Muda tampan dan kaya raya.

"Tidak perlu membawa-bawanya dalam rencana kita. Sekarang katakan apa yang kamu inginkan, Nancy?"

Kata itu yang diinginkan Nancy dari Harper.

"Kamu harus menemaniku kunjungan kerja keluar kota, Harper." Nancy meletakkan kepalanya manja di bahu Harper, jari-jemarinya mempermainkan kancing kemeja Harper.

Di depan matanya, Harper juga berani merangkul pinggang Nancy begitu mesra.

Hazelt sangat cemburu dengan sikap keterlaluan Harper itu. Merasa dirinya tidak dihargai, ia berkata tegas, "Harper, segera selesaikan urusanmu dengan Nancy, lalu, kita pulang."

Namun, Harper seolah-olah tidak mendengarnya. Pria itu sangat sibuk meladeni Nancy yang bermanja-manja di pelukannya. Bahkan di depan matanya, Harper semakin berani memberikan sentuhan kecil di wajah Nancy.

Hati siapa yang tak memanas melihat suami malah memanjakan wanita lain? Ia belum lupa bagaimana panasnya persenggamaan mereka semalaman.

Menyedihkan, Hazelt menggertak gerahamnya kasar, hatinya sangat sakit. "Hentikan semua ini, Harper!" berang Hazelt menarik tangan Harper menjauh dari Nancy. Tidak segan-segan ia menepis kasar tangan Nancy yang berusaha menahan Harper.

"Katakan, Harper , apa salahku padamu sampai membuatku tidak berharga sebagai istrimu di depan Nancy?"

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu masih di sini, Hazelt?" Harper balas bertanya tanpa emosi.

Harper menatapnya dalam-dalam. Hazelt bisa melihat kehangatan di dalam sana. Juga bisa merasakan keteduhan yang tersembunyi di manik mata berwarna coklat tua itu. Namun, nyatanya aura yang keluar dari diri pria itu tetap saja dingin dan cuek.

"Aku tidak bisa pulang sendiri."

"Stt, jangan bersikap kekanakan, Hazelt! Oiya, tunggu!"

Kemudian Harper mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan memberikannya kepada Hazelt.

"S-surat cerai?"

"Bukankah itu yang kamu inginkan?" Harper menaikkan kedua alisnya, tenang menatapnya yang langsung tidak berkutik.

"A-apa maksud kamu berkata begitu, Harper?" Gugup dan kaku Hazelt bertanya. Tadi pagi pria itu bersikeras tidak mau bercerai darinya.

"Yah, sekarang aku sudah berhasil menjadi CEO di perusahaan besar dan mendapatkan apa yang aku mau. Itu semua atas dukungan Nancy. Jadi, aku tidak membutuhkanmu lagi, Hazelt."

Aura dingin dari pancaran sinar matanya membuat Hazelt segera sadar, Nancy sudah berhasil menguasai Harper.

GLEKK

Mendengar keputusan Harper, Hazelt merasa tidak ada lagi arti dirinya bagi Harper. Tetapi, Hazelt tidak mau menunjukkan kesedihan hatinya, sekalipun ia tidak terima diceraikan di depan Nancy.

Hazelt berusaha berpura-pura tegar. Beberapa saat melihat Harper dan Nancy bergantian. Ia tersenyum manis, meraih kertas dan pulpen dari tangan Harper.

Tenang ia berkata, "lupakan ucapanku tadi. Sebenarnya sudah lama aku menantikan ini. Bukankah tadi pagi aku juga memintanya padamu?"

Harper menggertak gerahamnya, menatapnya dingin dengan dagu yang terangkat tinggi. Kedua tangannya mengepal dengan nafas memburu.

"500 milliar untuk kebutuhan hidupmu. Kalau masih kurang kamu tinggal bilang saja!" Harper melemparkan cek berisi 500 milliar ke wajah Hazelt.

"Aku tidak menginginkan uangmu, Harper." Hazelt mengembalikan surat cerai yang sudah selesai ia tanda tangani kepada Harper.

"Jangan munafik, Hazelt. Kalau bukan karena aku sudah lama kamu mati karena miskin."

Hazelt tertawa kecil. Kata-kata penghinaan itupun, tidak lantas melunturkan cintanya yang besar kepada Harper.

Sejenak Hazelt menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Jauh dalam hatinya sangat terluka dengan kata-kata itu.

"Harper, aku sudah tahu kamu pasti akan berhasil mendapatkan 500 milliar dari keluarga Rich Trover. Tetapi, kamu tidak tahu semua keberhasilan mu ini berkat diriku selama ini. Akulah yang mendukung dan mempromosikan mu kepada keluarga Rich Trover, tanpa sepengetahuan mu selama ini," papar Hazelt membongkar rahasia perjuangannya untuk Harper.

"Hahk! Hahaa!" Harper tidak bisa menahan tawanya. "Lucu sekali, Hazelt!"

Tiba-tiba Harper menghentikan tawanya, pancaran mata tajamnya seakan-akan ingin menelannya. Pria itu menyeretnya menjauh dari Nancy. Setengah berbisik dia memberi kecaman kepada Hazelt.

"Berhenti mempermalukan dirimu di sini, Hazelt. Kamu hanya wanita miskin yang terpaksa aku nikahi, ingat!"

"Aku tidak butuh dukungan darimu. Aku berhasil meraih semua kesuksesan ini karena kehebatan diriku dan bantuan Nancy!"

"Aku bicara fakta, Harper! Selama ini aku menutupi semuanya darimu. Karena aku takut kamu merasa sungkan setelah tahu siapa yang selalu mendukungmu sebenarnya."

Tidak ada emosi yang terlihat di wajah Harper. Alisnya terangkat dengan sorotan mata yang tajam menatapnya.

"Kamu sudah lama mendukungku? Bahkan kamu tidak mengenal siapa keluarga Rich Trover!"

Harper memandang rendah Hazelt dari ujung rambut hingga ujung sepatunya. Kemudian beralih melihat Nancy yang berjalan perlahan ke arah mereka.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    The End

    Di mansion Rich Trover. Tuan Rich Trover dan nyonya Karen kaget melihat Hazelt membawa dokumen perusahaan.Mereka yang tengah bersiap berangkat keluar kota, guna menghindari media, kembali duduk."Harper mau membantu perusahaan Rich Trover, Pa. Jadi, malam ini kita bertemu untuk membahasnya," ujar Hazelt."Harus sekarang, Hazelt?" tanya Rich Trover."Iya, Pa. Atau, Papa saja yang menemuinya," kata Hazelt memberikan dokumen di tangannya ke Tuan Rich Trover."Tidak, Sayang. Kamu diantar Davies saja ke sana, ya. Kebetulan Papa dan Mama harus berangkat keluar kota sekarang." Tuan Rich Trover memeluk hangat Hazelt. "Maafkan, Papa. Tapi, untuk saat ini Papa harap kamu bisa membantu tugas Papa. Keadaan sekarang di sini tidak baik untuk Papa dan Mama.""Iya, Pa. Ada Davies yang dia menjagaku," ujar Hazelt, pamit.Davies mengekori Hazelt, dia merasa bersalah karena sudah berkhianat. Hazelt salah, dia tidak bisa menjaganya.Sepanjang perjalanan menuju mansion Harper, sampai tiba di sana, ha

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Membuat Penawaran

    Kemarahannya tidak termaafkan lagi. Harper kecewa dengan Hazelt. Dia tidak akan memberikan kesempatan kepada Hazelt, bisa menikmati kebahagiaan dengan siapapun kecuali dengannya.Rencana yang disusunnya begitu nekat dan rapi. Akuisisi perusahaan Rich Trover di bawah Hazelt hanyalah permulaan. Kematian Charlie juga hanya cara menyingkirkan satu penghambat jalannya.Langkah selanjutnya adalah menjatuhkan perusahaan pusat Rich Trover. Harper menghabiskan berhari-hari, untuk bisa mendapatkan rahasia detil tentang perusahaan pusat Rich Trover. Dalam tekanan, Davies yang berperan penting dalam mempermudah semua rencana Harper. Satu persatu dia berhasil melumpuhkan seluruh perusahan Rich Trover.Perusahaan Rich Trover yang dulunya berjaya, mulai goyah, investor panik. Berita itu segera tersebar, media dengan cepat membongkar kehancuran perusahaan Rich Trover.Harper menyaksikan semua ini dengan mata dingin. Dia tidak merasakan kepuasan. Hanya tekad yang membara."Hazelt akan menangis denga

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Kematian Charlie

    Tiba di apartemen Bone, Harper masuk dengan berjalan santai.Charlie yang tengah sibuk dengan ponselnya, kaget tiba-tiba Harper sudah berdiri di depannya."Untuk apa kamu kemari?" tanyanya, wajahnya sedikit memucat karena kagetnya."Aku ingin mengucapkan selamat untukmu," jawab Harper menatapnya tajam.Charlie berdiri, tertawa kecil melihat sikap kekanakan Harper itu. Harper juga tahu, besok lah hari pernikahan mereka. "Kenapa mengucap selamat sekarang, Harper? Tidak mungkin kamu tidak tahu, besoklah hari pernikahan kami, bukan sekarang."Charlie mengambil gelas dan menuang wiski, memberikannya kepada Harper."Atau, ada yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Charlie menunjukkan jam di pergelangan tangannya."Gagalkan pernikahan ini. Aku masih suami Hazelt." Harper to the point."Itu dulu, sekarang Hazelt calon istriku." Dahi Harper mengerut, bingung dengan ekspresi tenang dan ucapan Charlie. "Kamu tidak bertanya, Charlie?""Untuk apa, Harper? Tidak perlu! Kamu menikahinya selama

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Obsesi Mengerikan Harper

    Mata Harper terpaku pada laptop di atas meja. Jari-jarinya mulai sibuk di atas keyboard, mencari informasi tentang perusahaan Rich Trover. Perusahaan besar yang sudah diakui diberbagai negara-negara besar. Harper nekat melakukan rencananya ini, karena perusahaan Rich Trover hampir tidak mempunyai kelemahan. Atau, sesuatu yang bisa dia manfaatkan untuk menjatuhkannyaNamun, tujuan utamanya adalah hanya akan mengakuisisi semua perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan dibawah kepemimpinan Hazelt saja. Dia ingin menunjukkan kemarahannya kepada Hazelt.Setelah beberapa jam menyelidik, senyum sinis terukir di bibir. "Aku menemukannya," ucapnya berguman sendiri. Harper menemukan perusahaan kecil, Greyson Corp, yang merupakan salah satu mitra kerja utama perusahaan Rich Trover, Trover industries. Saat ini Greyson Corp sedang mengalami masa sulit, rentan terhadap pengambilalihan."Tunggu saja apa yang bisa aku lakukan untukmu, Hazelt," desisnya menemukan letak peluangnya di Grayson Corp

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Hazelt Hanya Milik Harper

    Hazelt merunduk, memungut kartu undangannya yang terjatuh. "Itu benar, Harper. Aku akan menikah dengan Charlie. Kamu bisa membacanya di sini."“Kenapa kamu tidak memberitahuku?” Harper berteriak. "Kenapa kamu menyembunyikannya dariku, Hazelt? Setelah semua perjuanganku membuatmu bisa kembali padaku! Kamu mematahkan harapanku!""Untuk apa aku kembali padamu? Aku tidak mau jatuh ke kesalahan yang sama, Harper. Aku juga bisa bahagia," jawab Hazelt, berusaha menutupi kegugupannya. Sejujurnya, ia takut dengan reaksi Harper. Dalam hatinya, kehadiran Harper adalah ancaman bagi kebahagiaannya.Harper tertawa sinis. "Bahagia? Kamu pikir akan bahagia bersamanya? Kamu milikku, Hazelt. Kamu selalu menjadi milikku.""Aku bukan milik siapa pun, Harper. Aku bebas." Hazelt menahan tubuhnya, berusaha menunjukkan ketegaran di hadapan Harper."Kalau begitu, kamu tidak akan keberatan jika aku menunjukkan ini pada Charlie, kan?" Harper mencibir sambil mengeluarkan selembar kertas lusuh dari saku jaketnya.

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Kemarahan Harper

    Tampak Charlie menghela napas berat. Tatapannya tidak lepas dari wajah penasaran Hazelt. "Lupakan saja. Tidak perlu dibahas. Aku menerima apapun masa lalumu.""Tapi, aku butuh tahu, Charlie. Apa Harper yang mengatakannya padamu?""Harper tidak mengatakan apapun. Tapi..." Kalimat Charlie menggantung di udara, menekan dada Hazelt hingga sesak karena rasa penasarannya.Mata Hazelt membulat sempurna, menunggu tidak sabar. Gugup menempati setiap inci tubuhnya. Charlie menghela napas panjang. "Ada seseorang yang membongkar semuanya, Hazelt. Dia, Nancy.""Nancy?"desisnya hampir tidak terdengar.Nama itu mengejutkannya, ia tidak menyangka Nancy nekat melakukannya. Pantas saja kemarin dia mendatanginya."Hari itu, Nancy mendatangiku ke kantor. Dia memintaku agar mau berpura-pura menjadi kekasihnya di depan keluarganya.""Berpura-pura menjadi kekasihnya?" Hazelt ingat, Nancy juga meminta Harper melakukan hal yang sama. "Iya. Aku tidak tahu untuk apa dia melakukannya. Pun aku tidak ingin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status