Mommy!" pekik Raygan ketika melihat sang mommy berdiri di depan gerbang sekolah untuk menunggu kepulangannya.
Senyuman di wajah polos bocah itu terlihat dengan jelas. Sudah lama dia memimpikan hal ini, hal yangsangat sederhana, akan tetapi sangat bermakna di hati kecilnya."Jagoan mommy sudah pulang. Bagaimana sekolahnya? Apa menyenangkan?'' Tanya Naura sambil mengusap lembut puncak kepala Raygan."Hari ini Raygansangat senang. Karena akhirnya Raygan bisa mengatakan kepada teman-teman Raygan jika Raygan juga punya mommy," ucap Raygan tersenyum penuh percaya diri."Ray! apakah dia mommymu?" tanya Bimo, teman sekelas Raygan."Ia! dia adalah mommyku. Aku uga punya mommy sama sepertimu," ucap Rayga mengenggam tangan Naura."Tapi saya perhatikan kalian tidak mirip sama sekali. Apalagi melihat mommymu itu yang masih sangat muda. Saya rasa dia tidak mungkin mommy kandungmu, atau jangan-jangan," ucap Tania, mama Bimo tersenyum sinis."Stop! jaga mulut Anda jika berbicara di depan putra saya," ucap Naura penuh keberanian. Dia menatap ibu dan anak itu dengan tatapan penuh kebencian."Kenapa kau marah? Saya hanya mengatakan apa yang ada di pikiran saya," ucap Tania memayunkan bibirnya sinis."Sayang! Ayo kita pulang," Naura memilih untuk tidak mengubris ucapan Tania. Dia menarik tangan Raygan menjauh dari Tania dan putranya."Aku hanya menyarankan, lebih baik Anda mengatakan yang sebenarnya. Karena kebohongan pasti akan terbongkar. Aku hanya merasa kasihan kepada bocah ini,""Aku justru lebih kasihan melihat putra Anda," ucap Naura tersenyum sinis. "Kenapa dia dilahirkan dari seorang wanita yang tidak memiliki attitude dalam berbicara. Dilihat dari penampilan Anda, sepertinya Anda adalah orang berpendidikan." Naura menatap penampilan Tania yan begitu elegan dengan barang-barang mahal yang menempel di tubuhnya."Tapi sayang! Pendidikan tidak akan bisa merubah etika seseorang,'' ucap Naura tersenyum sinis lalu kembali melangkahkan kakinya.Mendengar ucapan Naura yang begitu menohok, Tania hanya mampu mengepalkan tangannya geram. "Siapa wanita itu? Dia sangat berani, lihat saja, aku akan membungkam mulut sampahmu itu," batin Tania menatap kepergian Naura.*******Arga melirik Leon dari kaca spion depan. Terlihat pria yang telah berumur matang itu duduk diam sambil menatap ke kaca jendela mobil. Walaupun sudah lama saling mengenal, akan tetapi Arga tidak pernah bisa menebak isi pikiran pria itu. Leon memang sangat tertutup, jadi wajar saja jika tidak ada seorang pun yang bisa mengenal dirinya dengan baik."Apa Tuan sedang memikirkan sesuatu?" tanya Arga memecahkan rasa penasarannya."Tidak! Apa Nuara sudah menjemput Raygan?" Tanya Leon malah balik bertanya."Sudah, Tuan! Tapi supir nyonya mengatakan jika saat menjemput Tuan Muda, Nyonya sempat berdebat dengan salah satu orang tua murid di sana," ucap Arga menjelaskan."Berdebat?" tanya Leon mengerutkan keningnya bingung."Ia, Tuan!""Biarkan saja! Dia pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri," Ucap Leon dengan santai. Mendengar ucapan Bosnya itu, Arga langsung mengerutkan keningnya binggung. Kenapa ada suami secuek itu kepada istrinya sendiri? Memang suami tidak ada gunanya. Begitulah isi pikiran Arga saat ini."Jangan membicarakanku di belakang. Apa kau ingin di pecat?" Leon menatap tajam asistennya itu, sepertinya dia tau apa yang sedang di pikirkan sang asisten."Ti ... Tidak, Tuan! Maafkan saya," ucap arga gugup tidak berani berkutik."Apa Tuan Besar bisa membaca pikiran orang lain? Kenapa aku baru tau?" batin Arga mengusap lehernya."Jangan berpikir yang tidak-tidak. Fokuslah menyetir," ucap Leon dingin. Dia mencoba menyandarkan tubuhnya dan memejamkan mata untuk menghilangkan rasa penatnya. Hari ini memang sangat melelahkan, jadi dia ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak.Sesampainya di rumah utama, Arga menepikan mobil. Dia bergegas turun dan membukakan pintu untuk Leon. Tanpa banyak bicara Leon turun dari mobil itu, dia menatap satu persatu pelayan yang berjejer untuk menyambut kedatangannya."Daddy!" Raygan tiba-tiba berlari kearahnya, diikuti oleh Naura yang mengejarnya dari belakang."Ma ... Maaf, Tuan!" ucap Naura menunduk ketakutan ketika melihat tatapan elang Leon yang tertuju kearahnya.Melihat putranya menangis, hati Leon langsung begitu hancur. Walaupun dia sudah tau apa penyebabnya, akan tetapi dia langsung menatap Naura dengan tatapan penuh intimidasi. Sehinga membuat wanita itu langsung ketakutan setengah mati."A ... Apa Daddy dan Mommy membohogi Raygan? Apa Mommy bukan Mommy kandungku?" Tanya Raygan dengan air mata yang berlinang membasahi wajahnya."Siapa yang mengatakan itu?""Aku! Aku adalah Ibu kandungnya. Bukan dia," ucap seorang wanita dengan tegas sambil berjalan mendekati mereka."Kau! Kenapa kau ada di sini?" Tanya Leon mengeraskan rahangnya."Mom! Apa benar mommy itu mommy tiri Ray?" Deg...Jantung Naura langsung berdegup kencang mendengar pertanyaan putra sambungnya itu. Walaupun usianya masih sangat muda, akan tetapi Raygan memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Jadi, walaupun Tania tidak mengucapkan secara langsung, tetapi dia dapat mengerti apa maksud ucapan wanita itu."Sayang! Kamu tidak perlu memikirkan perkataan mereka." Naura memilih untuk tidak membahas masalah itu lagi. "Tapi Ray juga berhak tahu, Mom," ucap Raygan dengan tegas. Sudah cukup selama ini dia di bully oleh teman-temannya, memang dia tidak masalah mendapatkan hinaan dan ejekan dari mereka. Namun, dia tidak terima jika ada orang yang menyakiti Naura, wanita yang telah memberikan kasih sayang seorang ibu untuknya. Mendengar ucapan Raygan, Naura hanya bisa diam membisu. Mulutnya seperti terkunci, sehingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah katapun."Sayang!" ucap Naura menatap Raygan dengan mata yang berkaca-kaca."Kebohongan tidak akan pernah bisa
"Sayang! Ikut Mommy Naura ke kamarmu ya," Ucap Leon mengusap lembut air mata Raygan. "Naura! Bawa Raygan ke kamarnya." Naura hanya mengangguk patuh mendengar perintah Leon. "Sayang!" Ucap Naura dengan lembut sambil membawa Raygan menjauh. Melihat Naura dan Raygan telah pergi, Grace langsung tersenyum kecil. Dia berjalan mendekati Leon dengan senyuman yang melingkar di wajah cantiknya. Dia sangat yakin jika Leon akan menyambut kedatangannya dengan baik. "Kenapa kau kembali?" Tanya Leon dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan. Sehingga membuat senyuman yang sejak tadi melingkar di wajah Grace langsung menghilang dalam seketika. "Sayang! Kenapa kau bertanya seperti itu? Aku sudah kembali, sekarang lebih baik kita buka lembaran baru bersama-sama. Bersama putra kita," Grace merangkul mesra lengan Leon lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu. "Maaf! Kami tidak membutuhkanmu lagi." Leon langsung mendorong tubuh Grace agar menjauh darinya. Tidak banyak bicara, dia langs
"Tuan!" Ucap Arga menatap Leon yang masih fokus dengan tumpukan dokumen yang ada di hadapannya. "Hem!" Leon hanya berdehem, tanpa menoleh sedikitpun. Tatapannya tetap tertuju pada dokumen yang ada di tangannya. Walaupun dia terlihat sangat lelah, tetapi dia tetap fokus dengan tumpukan dokumen itu. "Sepertinya tuan sangat kelelahan. Lebih baik tuan istirahat saja, biar saya yang memberiksa dokumen ini,""Tidak! Saya akan memeriksanya sendiri. Sebentar lagi juga selesai," Ucap Leon terus membuka lembaran dokumen itu. Pernikahannya dan Naura sudah berjalan selama dua minggu, akan tetapi hari-harinya selalu dia habiskan di kantor. Pergi sebelum Naura bagun, dan pulang setelah Naura tidur terlelap. Bahkan mereka hanya berbicara di kantor saja, itupun hanya mengenai masalah pekerjaan saja. Setelah kedatangan Grace, pria itu terlihat lebih tertutup dari biasanya. Walaupun aslinya dia memang seperti itu. "Tuan! Apa Anda tidak ingin menghabiskan waktu dengan nyonya besar?" Tanya Arga member
"Arggh! Sial. Kenapa tiba-tiba keuangan perusahaan kita bisa menurun seperti ini? Bukankah perusahaan Tuan Leon sudah memberikan bantuan kepada perusahaan ini?" Tanya Heri melemparkan berkas yang berisi laporan keuangan kantor. "Ma... Maaf, Tuan! Tapi," "Tapi apa?" Tidak membiarkan manager keuangan berbicara, Heri terus saja nyerocos tiada henti. Walaupun sudah mendapatkan uang yang begitu banyak dari Leon, tidak membuat nasib keuangannya semakin membaik. Kepalanya terasa ingin pecah melihat keadaan perusahaan yang semakin hancur. "Tuan Rico mengunakan uang perusahaan, Tuan!" Jelas manager keuangan itu tidak mau menjadi sasaran kemarahan Heri. Rico yang berbuat ulah, kenapa dia yang harus mendapatkan hukumannya. "Apa! Dimana anak itu?" "Di... Di ruangannya, Tuan!"Tidak banyak bicara, Heri langsung bergegas menuju ruangan Rico. Matanya memerah, rahannya langsung mengeras, seakan ingin menerkam setiap orang yang mendekat. Melihat ekspresi Heri yang menakutkan, semua karyawan yang d
"Sekali lagi kau menatap istriku seperti itu, akan kupastikan kau tidak bisa melihat lagi untuk selamanya." Leon menatap Rico dengan tatapan elangnya. "Ayo!" Ucap Leon menarik tangan Naura menuju mobil."Ternyata Tuan bisa cemburu juga," Batin Arga tersenyum kecil melihat tingkah tuan besarnya itu."Jaga sikapmu jika kau ingin hidup. Ingat! Nyonya Naura yang sekarang adalah Nyonya besar keluarga Arvando. Jika sekali lagi kau melakukan kebodohan ini, maka tidak akan ada kata ampun untukmu,'' ucap Arga dengan tegas, lalu pergi meningalkan Rico yang sedang menahan sajit karena bugeman mentah dari Loen."Arghh! Sial. Kenapa nasibku hari ini sangat sial?'' pekik Rico dengan kesal. Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi, itulah yang dirasakan Rico saat.Sedangkan Leon langsung membawa Naura ke mobil. Tidak lupa dia membukakan pintu untuk sang istri. Naura hanya diam melihat sikap suaminya itu. Tentu dia tidak mau mengambil hati dari setiap setiap perlakuan baik sang suami, demi kebaikan dirinya
Di saat semua orang sedang menikmati suasana pesta, tiba-tiba perhatian mereka teralihkan ketika melihat kedatangan Leon dan juga Naura. Keduanya berjalan secara beriringan, sehingga semua orang yang ada di sana menjadi penasaran. Apalagi melihat kecantikan Naura, membuat mereka enggan untuk membuka mata. "Siapa wanita itu? Kenapa dia bersama Tuan Leon?""Dia sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Nyonya Grace, istri Tuan Leon,""Bukankah mereka susah berpisah? Perasaan sudah tujuh tahun Nyonya Grace menghilang. Apa mungkin wanita itu," Suara bisik-bisik tamu langsung terdengar ke seluruh gedung. Grace memang sudah lama menghilang, bahkan status pernikahannya dengan Leon juga belum jelas seperti apa. Namun, selama ini berita perceraian mereka tidak ada terdengar sama sekali, sehingga banyak yang mengira jika status mereka masih suami istri. "Selamat datang, Tuan!" Ucap Dirga, seorang pengacara terkenal yang kebetulan hadir di pesta itu. Dia adalah pengacara keluarga Arvando. "Ken
Beberapa waktu lalu. "Catatan keuangan perusahaan Debora Grup," Gumam Naura menatap dokumen yang ada di depannya. Ntah mengapa tiba-tiba dokumen yang berisi catatan keuangan perusahaan mendiang sang papa ada di mejanya. Padahal sekarang dia berada di perusahaan keluarga Arvando. Tidak mau berpikir panjang, Naura membuka lembaran dokumen itu satu persatu. Di sana telah tercantum dengan jelas catatan keuangan perusahaan mendiang papanya mulai sebelas tahun silam, tepat beberapa saat sebelum kedua orang tuanya meninggal dunia. "Catatan ini," Gumam Naura menatap lembaran dokumen itu dengan tidak percaya. "Ternyata mereka selama ini membodohiku. Lalu tanda tanggan itu." Naura kembali mengingat kejadian beberapa tahun silam. Dimana Heri meminta tanda tangannya, dengan alasan untuk membayar hutang papanya. Waktu itu Naura masih menginjak remaja dan belum mengerti apa-apa. "Sial! Ternyata mereka merebut semua aset papa dengan cara licik." Naura mengepalkan tangannya geram mengingat semua
Naura menatap tajam Grace yang berdiri angkuh di depannya. Dia sama sekali tidak tau masalah rumah tangga Leon dan Grace, bahkan Leon juga tidak menceritakan apapun kepadanya. "Maaf! Saya tidak punya waktu untuk melayani Anda," Ucap Naura singkat lalu bangkit dari duduknya. "Kenapa? Apa kau takut semua orang tau tentang kebusukanmu?" Tanya Tania tersenyum sinis. Ntah mengapa setelah pertemuannya beberapa waktu lalu dengan Naura, dia langsung menyimpan dendam terhadap wanita itu. "Tanpa aku bicara, semua orang juga sudah tau siapa dirimu," Ucap Grace tersenyum sinis sambil menunjukkan akun media sosialnya. Dia menunjukkan berita terbaru tentang hubungan Naura dengan Leon yang telah menjadi berita viral. Padahal baru beberapa menit berita itu tersebar, akan tetapi langsung menjadi trending topic di dunia sosial media. "Naura Ayunda Debora, putri keluarga Debora yang telah diam-diam menikah dengan Tuan Leon Arvando. Diduga mereka telah menikah sirih beberapa minggu lalu," Ucap Grace