Share

Bab 08

"Mom! Apa benar mommy itu mommy tiri Ray?"

Deg...

Jantung Naura langsung berdegup kencang mendengar pertanyaan putra sambungnya itu. Walaupun usianya masih sangat muda, akan tetapi Raygan memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Jadi, walaupun Tania tidak mengucapkan secara langsung, tetapi dia dapat mengerti apa maksud ucapan wanita itu.

"Sayang! Kamu tidak perlu memikirkan perkataan mereka." Naura memilih untuk tidak membahas masalah itu lagi.

"Tapi Ray juga berhak tahu, Mom," ucap Raygan dengan tegas. Sudah cukup selama ini dia di bully oleh teman-temannya, memang dia tidak masalah mendapatkan hinaan dan ejekan dari mereka. Namun, dia tidak terima jika ada orang yang menyakiti Naura, wanita yang telah memberikan kasih sayang seorang ibu untuknya.

Mendengar ucapan Raygan, Naura hanya bisa diam membisu. Mulutnya seperti terkunci, sehingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

"Sayang!" ucap Naura menatap Raygan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kebohongan tidak akan pernah bisa mengalahkan kejujuran. Aku bisa menerima jika mommy adalah mommy tiriku. Tapi, aku tidak mau mendengar itu dari mulut orang lain," ucap Raygan memalingkan wajahnya.

Dia menatap ke arah kaca jendela mobil dengan tatapan kosong. Dia memilih untuk diam, sehingga membuat suasana dalam mobil itu menjadi sangat mencekam. Sedangkan Naura hanya bisa diam, dia menatap bocah itu dengan tatapan penuh kebingungan.

"Apa yang harus aku lakukan? jika aku mengatakannya," batin Naura berada didalam sebuah dilema besar. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, dia takut Leon akan marah besar. Namun, jika dia tidak mengatakannya, dia tidak sanggup melihat bocah itu bersedih seperti ini.

Sesampainya di rumah utama.

Raygan turun dari mobil dengan wajah yang murung. Dia langsung masuk ke rumah tanpa memperdulikan Naura yang terus membujuknya. Hal itulah yang paling ditakuti semua orang, jika bocah itu sudah marah, maka dia tidak akan mau bicara dengan siapapun.

"Sayang!" Ucap seorang wanita berpenampilan modis langsung memeluk Raygan.

Melihat wanita itu, Naura langsung terdiam. Tubuhnya langsung bergetar hebat. Dia menatap wanita itu dengan tatapan tidak dapat di artikan. Cantik, sungguh cantik hanya itu yang ada di pikirannya.

"Maaf! Anda siapa?" Tanya Raygan dengan polos. Dia menatap wanita itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ini Mommy, Sayang. Apa kau tidak merindukan mommy?" Tanya Grace menatap sang putra dengan tatapan penuh kebahagian.

Sudah tujuh tahun dia tidak bertemu dengan putranya, dan hari ini dia datang kembali. Namun, tidak ada yang tau apa tujuan wanita itu kembali setelah begitu lama menghilang. Walaupun sudah memiliki satu putra, akan tetapi tubuh wanita itu masih begitu indah, kulit putih bersih, di tambah lagi wajah yang begitu mulus tanpa ada sedikitpun flek ataupun jerawat.

"Maaf! Anda siapa?" Tanya Naura memberanikan diri.

Mendengar pertanyaan itu, Grace langsung beralih menatapnya. Dia menatap penampilan Naura dari atas sampai bawah sambil tersenyum sinis.

"Aku Grace Alvando. Nyonya besar rumah ini," Ucap Grace dengan sombong.

"Apa kau istri kedua suamiku?" Tanya Grace kembali.

"Istri kedua?" Batin Naura bertanya pada dirinya sendiri. Dia tidak menyangka jika dia ternyata istri kedua dari Leon, akan tetapi mengapa Leon tidak mengatakan itu kepadanya?

"Ternyata kau masih sangat muda," Ucap Grace tersenyum sinis. "Tapi jangan harap kau mendapatkan hakmu di sini."

Naura hanya bisa diam menunduk mendengarkan ocehan Grace. Tanpa dia sadari butiran-butiran air bening berhasil lolos membasahi wajah cantiknya. Sakit! Sungguh sakit, hatinya begitu hancur mengetahui kebenaran ini. Seperti jatuh di kerikil-kecil kecil yang begitu tajam dan menancap ke seluruh tubuhnya.

"Dia adalah mommy Ray! Jadi jangan buat dia menangis," Ucap Raygan langsung berlari ke arah Naura. Tangan mungilnya mengenggam tangan Naura, dan memberikan semangat untuk sang mommy.

"Mom! Mommy jangan menangis ya. Mommy adalah mommy Ray, tidak akan ada yang bisa mengantikan mommy," Ucap Raygan dengan tegas.

"Sayang! Mommy adalah mommy kandungmu, mommy yang telah melahirkanmu," Ucap Grace tidak terima. Dia menarik Raygan dengan kasar agar menjauh dari Naura.

"Hentikan!" Ucap Naura menatap tajam Grace. "Aku memang bukan ibu kandungnya, tapi jangan sesekali kau mengasarinya di depanku. Atau aku akan mematahkan tanganmu saat ini juga," Naura langsung menepis kasar tangan Grace yang mencengkram tangan Raygan. Dia menatap wanita itu penuh keberanian. Bahkan dia tidak perduli dengan tanggapan Leon nantinya.

Tiba-tiba terdengar suara mobil memasuki area perkarangan rumah itu. Para pelayan langsung bergegas keluar untuk menyambut kedatangan pemilik mobil itu. Sedangkan Raygan langsung berlari keluar dengan air mata yang mengalir membasahi wajahnya. Tentu saja dia ingin meminta penjelasan dari sang daddy untuk semua ini.

"Lihat saja! Aku akan menendangmu keluar dari istanaku hari ini juga." Grace sangat yakin jika Leon akan senang melihat kedatangannya. "Seorang babu tidak akan bisa menjadi ratu, jadi kau tidak perlu berkhayal terlalu tinggi," Ucapnya tersenyum sinis.

"Aku memang bukan wanita hebat seperti Anda, tapi setidaknya aku punya hati dan juga ketulusan yang bisa aku andalkan. Asal Anda tau, kecantikan Anda hanyalah sebuah titipan, jadi apa yang perlu Anda banggakan?" Tanya Naura tersenyum sinis lalu memilih untuk mengejar Raygan.

"Asal Anda tau, aku juga istri Tuan Leon, jadi kita memiliki hak yang sama di rumah ini," Ucap Naura kembali sebelum melangkahkan kakinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status