Share

15. Haikal VS Andi

Aku tinggalkan Pasya yang sedang asyik menonton film kartun kesukaannya. Aku berjalan cepat bersama dengan mama ke ruang tamu. Benar saja perkiraanku. Setibanya di ruang tamu, aku melihat kalau mas Haikal sudah berdiri berhadapan dengan Andi. Kedua pria itu saling tatap dengan cukup tajam. Bahkan aku melihat tangan keduanya pun terkepal.

“Ada apa ini?” tanyaku dan mama secara bersamaan.

Mas Haikal terdiam. Diamnya mas Haikal sepertinya dimanfaatkan oleh Andi, yang sempat tersenyum tipis. Walaupun samar, aku sempat melihatnya. Entah lah, aku tiba-tiba merasa tak suka melihat senyuman itu. Senyuman yang terbungkus maksud tertentu.

“Saya juga nggak tahu, Bu. Haikal datang dan tiba-tiba marah pada saya. Padahal saya kemari mau melihat kondisi Pasya yang sedang sakit. Kebetulan saya adalah dokter anak yang tadi pagi memeriksanya. Jadi setelah selesai praktik, saya kemari ingin bertemu dengan Pasya,” sahut Andi.

“Alasan saja kamu, Ndi! Mana ada dokter yang menjenguk pasiennya di rumah. Jang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status