Share

Bab 2172

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Omong-omong, kita harus waspada dari para murid Sekte Mistis." Elio mengelus dagunya, lalu menatap ketiga orang yang berjubah hitam itu dan melanjutkan, "Teknik Mengontrol Pedang mereka sangat misterius dan hebat."

"Mereka bisa memenggal kepala musuh dari jarak ribuan meter. Mereka sudah terbiasa melawan musuh yang kemampuannya di atas mereka. Kalau kita bisa menguasai Teknik Mengontrol Pedang mereka, kita pasti bakal menjadi terkenal di dunia persilatan."

"Teknik Mengontrol Pedang adalah teknik andalan Sekte Mistis. Orang luar nggak pernah tahu cara mempelajarinya. Dulu Tetua Sekte Pedang pernah menawarkan tiga teknik rahasia sekte untuk menukarkannya dengan teknik andalan itu, tapi ditolak." Elsa menggeleng.

Sekte Pedang sangat peduli pada segalanya yang berkaitan dengan pedang. Pedang terkenal, teknik pedang, dan sebagainya. Asalkan punya kesempatan, Sekte Pedang akan mengumpulkannya sampai dapat.

"Sebenarnya aku tahu sedikit soal Teknik Mengontrol Pedang," ucap Luther tiba-tiba.

"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Inisial FY
Kalau emang gk niat Lg, selesaikan saja ceritanya, muak juga lama2
goodnovel comment avatar
MrSteviano
Ya ya ya… Author semangatt dongk
goodnovel comment avatar
Ipit Doank
oiii anjing babi mulai lg ni ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2739

    Peluru itu memang tidak langsung mengenai si preman, tetapi menghantam tanah di dekat kakinya, memercikkan percikan api. Dia langsung ketakutan setengah mati, berguling lalu merangkak mundur.Para preman lainnya juga terkejut oleh suara tembakan yang tiba-tiba itu. Mereka berhenti maju. Wajah mereka penuh keraguan ketika menatap Bianca yang sedang mengacungkan pistol. Untuk sementara, mereka tidak berani mendekat."Sayang, kamu nggak apa-apa?" Bianca bergegas maju dengan cemas. Ujung pistolnya masih mengarah ke para preman itu dengan waspada.Luther bersandar pada pagar jembatan penyeberangan, menyeka darah di sudut bibirnya sambil terengah-engah. Dia melambaikan tangan. "Nggak apa-apa, cuma luka sedikit."Melihat keadaan Luther yang begitu berantakan dan gerakannya yang jelas sudah tidak setangguh dulu, kecurigaan di hati Bianca semakin kuat. Dia tak tahan bertanya, "Sayang, bukannya dulu kamu jago bertarung? Kok sekarang kelihatan lemah banget?"Luther tersenyum pahit. Dalam keadaan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2738

    "Tabrak saja," kata Luther dengan sangat tegas.Bianca langsung mengerti maksud Luther. Dia menyipitkan matanya, lalu menginjak pedal gas dalam-dalam dan langsung meluncur ke arah Zidan dan anak buahnya.Zidan yang terkejut pun buru-buru meloncat menyingkir, sedangkan dua preman yang tidak sempat menghindar pun langsung tertabrak hingga terpental ke tanah.Bianca segera memindahkan tuas persneling ke gigi mundur, lalu kembali menginjak pedal gas dengan kuat. Setelah menerjang dan memecah barisan kerumunan itu, dia menggunakan bagian belakang mobil untuk langsung menghantam mobil yang memblokir di persimpangan. Benturan dahsyat itu membuat mobil penghalang terdorong menyamping dan membuka satu celah jalan.Begitu serangan berhasil, Bianca tak berhenti sedetik pun. Dia memutar setirnya dan langsung melakukan teknik mengepot yang indah, lalu menerobos keluar dari kepungan dan memelesat menuju kejauhan."Sialan! Kejar mereka, jangan biarkan mereka kabur," teriak Zidan dengan sambil bangkit

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2737

    Bianca mengangkat kepalanya dan senyumannya masih tetap cerah. "Bu Ariana sudah kembali ya? Kebetulan kami juga hampir selesai makan. Rasa masakan di sini memang enak. Bu Ariana, terima kasih sudah merekomendasikan tempat ini."Ucapan Bianca ini seolah-olah sudah menempatkan dirinya dan Luther di pihak yang sama, sedangkan Ariana berubah menjadi orang luar yang mentraktir.Ariana pun memaksakan senyumannya. "Baguslah kalau kalian suka."Setelah mengatakan itu, Ariana menoleh ke arah Luther. Namun, keinginan terakhirnya untuk berbicara berduaan dengan Luther pun akhirnya padam saat melihat tatapan Bianca yang waspada dan tatapan Luther yang tenang serta datar."Aku masih ada rapat di kantor sore ini, jadi nggak bisa menemani kalian lebih lama. Aku sudah membayar tagihannya," kata Ariana sambil mengambil tasnya dan berdiri."Aduh, nggak enak sudah membuat Bu Ariana sampai keluar uang," kata Bianca. Mulutnya berkata tidak enak, tetapi ekspresinya sama sekali tidak terlihat rasa sungkan."

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2736

    "Bu Ariana, jangan cuma diam saja, ini lidah sapinya sangat segar. Cepat coba." Bianca seolah-olah baru menyadari keheningan Ariana.Dia menyapa dengan hangat, tetapi senyuman itu sedikit memperlihatkan rasa puas sebagai pemenang."Terima kasih." Ariana mengangkat mata, tersenyum tipis, mengambil sepotong lidah sapi. Namun, dadanya terasa sesak. Dia sulit menelan makanan.Dia mencoba mencari topik untuk memecahkan kecanggungan yang mencekik itu, sekaligus menanyakan kondisi Luther. "Luther, kudengar beberapa waktu lalu kamu pergi lama untuk mengurus sesuatu ya?"Sebelum Luther menjawab, Bianca sudah menyela dengan nada bangga, seolah-olah menegaskan dirinya menguasai jejak Luther. "Ya dong, Luther-ku hebat banget, pergi mengurus hal-hal sangat penting, bahkan menyelamatkan Kaisar! Benar begitu, Sayang?"Sambil berkata, dia mengambilkan sebuah bakso daging sapi untuk Luther.Hati Ariana bergetar. Menyelamatkan orang penting negara? Dia tahu Luther luar biasa, tetapi tak menyangka sampai

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2735

    Suara bisik-bisik di sekitar sengaja direndahkan, tetapi tetap bisa terdengar jelas oleh Luther. Dia hanya bersikap tenang, sama sekali tidak menaruh perhatian.Bianca justru terlihat sangat menikmati sorotan itu, terutama ketika merasakan tatapan iri dari para pelanggan wanita. Dia semakin puas, sesekali mengambilkan makanan dan menuang minuman untuk Luther dengan mesra.Sedangkan Ariana, sejak tadi tetap mempertahankan sikap dingin. Seolah-olah tidak mendengar bisik-bisik di sekitar, dia hanya sesekali mengangkat mata melihat kedua orang di hadapannya yang terlihat begitu serasi. Sorot matanya sedikit meredup.Saat itu, seorang pelayan muda membawa kuah hotpot yang masih mendidih dan berjalan dengan sangat hati-hati.Mungkin karena terpukau oleh kecantikan luar biasa Bianca dan Ariana, pikirannya sedikit melayang. Kakinya tersandung tanpa sengaja."Ah!" Pelayan itu terkejut, tubuhnya hilang keseimbangan dan hotpot panas itu hampir terlepas dari tangan, langsung menuju ke arah Ariana

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2734

    Nada berbicara Bianca terdengar datar, tetapi agak dingin. "Bu Ariana, benar-benar kebetulan sekali. Tapi, terus menatap suamiku seperti itu, sepertinya kurang pantas, 'kan?""Suami?"Ariana yang akhirnya tersadar kembali dari lamunannya pun menekan gejolak di hatinya dan ekspresinya kembali tenang serta dingin seperti biasanya. Dia tersenyum, lalu berkata dengan nada yang terselip sedikit keraguan yang sulit ditangkap, "Bu Bianca, aku ingat ... kamu sepertinya belum menikah, 'kan? Dari mana datangnya suami itu?"Bianca sudah menduga Ariana akan bertanya seperti itu, sehingga dia langsung merangkul lengan Luther dengan erat dan menempelkan tubuhnya pada Luther dengan mesra. Dia mengangkat kepalanya dengan penuh keyakinan dan berkata dengan suara jernih, "Ini suamiku. Besok kami akan pergi mengurus akta nikah."Kata-kata Bianca bagaikan batu yang dilempar ke permukaan danau yang tenang, menimbulkan riak di hati Ariana. Senyuman di wajahnya terlihat agak membeku, lalu kembali menatap ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status