Share

Bab 2553

Author: Aku Mau Minum Air
Cahaya bulan di malam hari tertutup oleh awan tebal.

Setelah kembali ke kediamannya, Nivan mulai merenungkan bagaimana caranya melemparkan Zeus dan Hera ini ke tangan pangeran kedua, Nolan. Dia ingin mengalihkan masalah ini pada Nolan dan bukannya Naim karena kekuatan Nolan jauh lebih besar.

Selain itu, Nolan berasal dari kalangan militer dan memiliki banyak ahli yang kuat di bawah komandonya, sangat cocok untuk menghadapi kedua raja dewa dari Kuil Dewa ini. Nivan berpikir jika kedua pihak ini saling menghancurkan, itu akan jauh lebih baik. Dia tinggal duduk diam dan menikmati hasilnya.

Setelah berpikir cukup lama, Nivan tiba-tiba berdiri dan berteriak, "Pengawal, panggil Pejabat Utama Jihan, Wakil Menteri Mandra, dan Letnan Jenderal Chico satu jam lagi datang ke ruang baca untuk membahas urusan penting."

"Siap," jawab pengawal pribadi di depan pintu, lalu segera pergi.

Satu jam kemudian, orang-orang yang diundang oleh Nivan pun tiba. Mereka semua adalah orang kepercayaan yang sudah di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2652

    Rusa suci itu mengabaikan kura-kura es, lalu berjalan lurus dan berhenti tepat di depan Nolan. Dia menoleh dan menatap Nolan dengan sepasang matanya yang berwarna biru, lalu menggoyangkan kepalanya seolah-olah memberi isyarat agar Nolan mengikutinya."Rusa suci ini ... jangan-jangan sedang menyelamatkanku?" kata Nolan dengan terkejut sekaligus ragu. Dia memang merasa sangat aneh, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain saat melihat kura-kura es di samping menatapnya dengan tatapan penuh ancaman. Dia pun hanya bisa memimpin orang-orangnya mengikuti arah yang dituju roh suci.Kura-kura es ragu sejenak saat melihat punggung Nolan dan kelompoknya menjauh, lalu akhirnya berbalik dan kembali tenggelam ke dalam danau. Setelah itu, dia menghilang di air keruh itu.Rusa suci membawa Nolan dan Hawi serta yang lainnya terus berjalan dan kadang-kadang berhenti. Setelah menyeberangi hamparan salju yang luas, mereka akhirnya tiba di sebuah gua tersembunyi dengan pintu masuk gua yang tertutup lapisan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2651

    Saat tubuh raksasa kura-kura es muncul di permukaan danau, suara retakan es terdengar bagaikan guntur yang meledak di atas padang salju. Air danau yang keruh menyembur bersama pecahan es, lalu membeku di tepi danau menjadi lereng es yang curam.Lapisan es di punggungnya memancarkan cahaya kebiruan yang dingin. Setiap keping tempurung menonjol seperti batu es yang dipahat dengan cermat, ujung-ujungnya setajam bilah yang bisa merobek udara.Sepasang mata merah menyala berputar, menyapu orang-orang panik di tepi danau. Saat tatapan dinginnya jatuh pada Nolan, mata itu justru membawa sedikit penilaian seperti manusia."Cepat mundur cepat!" teriak Hawi dengan satu tangan menarik lengan Nolan ke belakang. Dia baru melewati pertarungan sengit melawan raksasa kepiting, jadi sangat paham betapa mengerikannya hewan buas laut dalam semacam ini.Ukuran tubuh kura-kura es ini saja sudah lebih lebar daripada geladak Kapal Berkah. Bongkahan es yang menjuntai sepanjang 3 meter di tempurungnya. Jelas,

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2650

    Bongkahan es raksasa itu menghantam sisi perkemahan dan memecahkan lapisan es, lalu serpihan es yang bagaikan senjata rahasia mematikan itu memercik ke segala arah. Banyak prajurit yang terluka karena tergores dan darah mereka menodai permukaan tanah salju yang putih.Rubah-rubah salju terkejut karena peristiwa mendadak itu sampai mundur secara serentak, lalu berbalik dan lari menuju ke dalam dataran es yang gelap sampai akhirnya lenyap ditelan malam.Nolan bangkit dari tanah dan menatap pemandangan berantakan di sekelilingnya dengan hati yang sangat sedih. Mereka bukan hanya kehilangan banyak prajurit malam itu, tetapi perkemahan juga rusak parah. Persediaan yang tadinya sudah terbatas pun kini makin parah.Keesokan paginya, langit tetap gelap dan angin dingin terus bertiup. Para prajurit mulai membersihkan perkemahan, menambal tenda, dan merawat rekan-rekan mereka yang terluka.Sementara itu, Nolan bersama beberapa pasukan elite naik ke sebuah bukit kecil di sekitar untuk menyelidiki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2649

    Patung es itu memancarkan cahaya dingin di bawah embusan angin dingin. Wajah para prajurit yang membeku di dalam kristal es terlihat mengerikan, seolah-olah masih menceritakan rasa sakit yang dirasakan mereka sebelum membeku.Saat melihat beberapa patung es itu, Nolan menelan ludah beberapa kali dan berusaha keras menekan guncangan di hatinya. Dia mengangkat tangan dan mengelus lengannya yang masih kaku. Bagian yang tadi tersentuh kabut putih itu, kulitnya masih berwarna biru dan rasa dinginnya seolah-olah menusuk sampai ke tulang."Pangeran Nolan, rusa suci itu ternyata punya hawa dingin yang begitu beracun," kata Hawi sambil bertumpu pada gagang pedang dan berjalan mendekat. Luka di lengan satu-satunya kembali terbuka karena hawa dingin itu, lalu darah merembes keluar dari perban dan membuat tetesan-tetesan darah di atas salju.Setelah mengatakan itu, Hawi menatap ke arah hilangnya rusa suci itu dengan tatapan penuh waspada. "Kita sebaiknya jaga perkemahan dulu, jangan sembarangan me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2648

    Awan kelabu keperakan belum juga surut dari layar kapal Kapal Berkah, tetapi pecahan es di permukaan laut sudah menghantam lambung kapal bersama gelombang, menimbulkan suara yang menusuk telinga.Nolan berpegangan pada sisi kapal yang dingin membeku, menatap siluet pulau yang tiba-tiba muncul di depan. Matanya menyiratkan secercah kegembiraan.Setelah melewati serangan kepiting raksasa dan berputar-putar di dalam kabut, akhirnya mereka berhasil menemukan jejak Pulau Dewata Promana.Namun, ketika Kapal Berkah perlahan mendekati pantai, semua orang tertegun. Berbeda dengan catatan kitab kuno yang menyebutkan Pulau Dewata Promana selalu hangat sepanjang tahun, pulau di depan mereka justru diselimuti lapisan es tebal. Sekeliling dilapisi warna putih, bahkan angin laut pun menusuk dingin, membelai wajah seperti sembilu.Batu karang di tepi pantai membeku menjadi kristal hitam kebiruan, ombak yang menghantam seketika membentuk bunga es, bertumpuk-tumpuk menutupi pantai, menciptakan hamparan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2647

    Penantian berlangsung selama tiga hari tiga malam.Siang dan malam di pulau itu berganti dengan keanehan yang sulit dijelaskan. Saat siang hari, matahari bersinar terik laksana musim panas, tetapi di tengah malam malah turun salju.Para prajurit berjaga bergiliran di luar halaman. Mereka menyaksikan bunga trompet biru di pagar layu lalu mekar kembali, melihat keranjang buah liar di halaman kosong lalu terisi penuh lagi, tetapi sosok anak kecil itu tak pernah terlihat lagi, apalagi yang disebut Sang Dewa.Beberapa orang mulai berbisik, mengatakan bahwa pulau ini hanyalah pulau kosong, sedangkan anak kecil itu hanyalah roh penjaga pulau. Ada pula yang diam-diam melempar batu ke arah hutan bambu, tetapi batu itu malah dipantulkan kembali oleh penghalang tak kasatmata, hingga kepala orang itu berdarah akibat hantaman batu itu sendiri.Nivan tidak pernah berkata sepatah kata pun. Setiap pagi, dia merapikan jubah perangnya, lalu berdiri di depan pintu pagar yang tertutup rapat, membungkukkan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status