Share

Bab 17 Kekuatan Sang Tuan Muda

Setelah berjibaku dengan kepadatan lalulintas, akhirnya Sofie sampai juga di tujuan dan tak lupa ia mengucapkan beribu terimakasih kepada Ryan.

"Makasih, Bang. Maafin aku ngerepotin di hari pertama aku masuk."

"Ngerepotin apa? Udah buruan masuk, kasian yang sudah nungguin," sahut Ryan.

"Yowes, makasih sekali lagi. Eh, salam buat mbak Mega, makasih udah minjemin suaminya buat jadi supir," canda Sofie.

"Sof, kamu mending..."

Tanpa menunggu Ryan menyelesaikan kalimatnya, Sofie segera bergerak cepat untuk keluar dari mobil dan menutup pintunya. Lalu tak lupa ia melambaikan tangannya.

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam."

Keesokan paginya, saat Sofie tengah bersiap untuk pergi bekerja, Raffa memandanginya dengan wajah sedih.

Sofie segera menyadari akan ekspresi putra semata wayangnya itu, ia pun berbalik menghadap Raffa dan berdiri dengan kedua lututnya untuk mensejajarkan dengan putranya. Lalu, ia menggenggam tangan putranya dan membelai rambut lurus yang masih berantakan.

"Raffa maafin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status