Share

34. Tragedi Sosis Bakar

"Angkat! Angkat!" teriak Mas Ridho.

Dengan susah payah Mas Adit mengangkat tubuh istrinya lalu ditidurkan di sofa ruang tamu.

"Ih, dasar nyusahkeun!"

"Hus! Jangan ngomong begitu, Git. Gak baik," ucap Mas Ridho seraya meliriknya.

Adik iparku mencebik, dengan kesal ia melangkah ke kamar. Aku bahkan ingin mengatakan hal yang sama. Namun takut menyinggung perasaan orang lain.

"Bun, ambilkan minyak kayu putih."

Membalikkan badan, aku melangkahkan kaki menuju kamar. Kesal, tapi tak ada pilihan lain. Sebagai manusia biasa wajar jika aku kesal pada Bu susi. Bukan sekali dua kali ia membuatku emosi. Hampir tiap hari ada saja tingkahnya.

Botol minyak kayu putih kemasan besar sudah berada di tangan. Dengan langkah gontai aku kembali ke ruang tamu. Wanita itu masih saja tak sadarkan diri. Awas saja kalau akting.

"Ini." Aku berikan botol minyak kayu putih itu.

Mas Adit tersenyum seraya menatap lekat netra ini.

"Istrinya pingsan itu lho, jangan jelalatan matanya."

Mas Ridho kembali menyen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status