Share

Salma Murka

"Salma tidak bisa berpikir apa-apa, Ma. Pikiran Salma buntu. Kepergian Mas Ridho merupakan pukulan terbesar untuk Salma." Aku menunduk, air mata bisa lagi menetes. Sudah kering karena sejak pagi tak henti-hentinya menangis.

"Bukan salah Salma, Ma. Dia syok tidak bisa berpikir. Itu hal wajar."

Papa mengelus pundak, menguatkan hati yang terlanjur rapuh ini.

"Perut kamu...." Papa menatapku.

"Salma sudah melahirkan, Pa. Te ... Tepat saat Mas Ridho mengalami kecelakaan. Bahkan Mas Ridho belum sempat melihat putranya," ucapku dengan suara bergetar. Sesak kembali terasa saat mengingat kejadian itu. Saat aku berjuang tapi Mas Ridho sudah berpulang.

"Kami sudah melahirkan, Sal?" Mama mendekat ke arahku. Amarahnya telah berkurang.

"Iya, Ma. Mama dan Papa sudah memiliki cucu lelaki."

"Di mana, Sal?"

"Di dalam, Ma, Pa."

Untuk sesaat mereka lupa dengan luka yang terbuka. Kehadiran Ammar bagai obat yang menyembuhkan.

Mama menatap Ammar yang tengah tertidur pulas di atas ranjang. Tanpa diminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status