Share

35. Seragam PKK

"Ini bau apaan sih, Mas?" Bu Susi menutup hidung.

"Gak ada yang bau, Bu Susi salah cium kali." Mas sayur melihat kanan kiri, awas mencari bau yang Bu Susi maksud. Namun tetap saja tak ia temukan.

"Bau bangkai, kalian gak cium apa?" Bu Susi menutup hidung.

"Perasaan Bu Susi saja kali. Orang kita gak cium apa-apa kok. Gak usah ngadi-ngadi, Bu."

Bu Susi diam sambil menutup hidung rapat. Ada-ada saja tingkah wanita itu.

"Ayam satu bungkus, Mas. Kalau ada yang sayap, ya," pinta Bu Aini.

Penjual sayur itu segera mengambil ayam permintaan Bu Aini.

"Ubinya ada, Mas? Satu, ya."

Lelaki itu segera mengambilkan pisang dan ubi. Kemudian memberikannya padaku.

"Aduh, Bu Aini kentut, ya. Baunya kok gak enak."

"Is, ngawur saja Bu Susi ini. Hidung kamu yang bermasalah. Periksa sana!" Bu Aini menunjuk Bu Susi sambil membawa kantung plastik berisi ayam.

Bu Susi segera berlari, menyingkir dari kerumunan.

Howeek... Howeek....

Bu Susi muntah di depan rumah Bu Aini. Tepat di tengah-tengah gerbang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status