Share

Bab 17

Aku mundur seolah membiarkan sepasang insan itu melepaskan kerinduan.

Tanganku yang tadinya tertaut dengan tangan Nizar pun sedikit merenggang, tapi saat ingin melepas, Nizar justru mengeratkan genggamannya.

Entah, siapa gerangan gadis muda itu?

Dia pasti habis nonton Fabio Asher juga. Terlihat dari pakaiannya yang basah kuyup, sama seperti kami.

“Gak nyangka ketemu Kak Nizar di sini. Ibu baik-baik aja, Kak?” tanya wanita yang tidak kutahu namanya itu setelah mengurai pelukan.

Dilihat-lihat, mereka sudah saling mengenal lama agaknya. Kalaupun belum, gak mungkin sedekat itu. Apalagi sampai membahas Ibu mertuaku.

Tapi, tetap saja, dada ini agak sesak melihatnya.

Aku gak cemburu kan? Tolong siapa pun di sini, katakan kalau aku gak cemburu!

Lagian, gak mungkin juga aku cemburu sama Dia?

Aku tersenyum kecut sambil menunduk. Menghela napas berat, menoleh ke arah Sarah sebentar yang ternyata saat ini jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status