Share

D-Day (Pov Nizar)

Divya membeku sesaat, mata indahnya melotot tajam ke arahku. Detik berikutnya, ia sontak menutup mata ini dengan satu tangannya, sedang tangan lainnya mendorong tubuhku agar enyah dari tempat barang khusus barang pribadi wanita ini.

Setelah beberapa langkah, Divya melepaskan tangan dari mataku. Kini, bibirnya mengerucut. Dua tangannya berada di pinggang.

“Kamu ngapain sih bawa aku ke sini?” Dia mengacungkan jari telunjuk tepat di depan wajahku. Matanya menyipit curiga. “Sengaja ya mau ngubek-ngubek rahasia wanita?”

“Dasar lelaki. Mata keranjang!” decitnya.

Dih, dikata mata keranjang. Padahal liat pembungkus gak seberapa dibanding liat isinya. Apalagi kalau punya istri, rasanya tuh kayak ada manis-manisnya.

“Itu pembungkus doang. Isinya lebih menarik,” lirihku tapi sepertinya bisa didengar Divya.

“Apa kamu bilang?” Tatapannya mengintimidasi.

Aku tertawa kecil. Raut wajah wanitaku ini tampak jelas sedang salah tingka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status