Share

Bab 174 Pria Pilihannya

Penulis: Syakia
Milla mengangkat segelas minuman sambil berpura-pura santai bersandar di tepi bar. Dalam hati, pikirannya kembali memutar percakapan barusan dengan Graham dan semua kejadian sejak dia memasuki pesta malam itu.

Sejauh ini, ada dua orang yang membuatnya curiga. Pertama, Sunny yang entah dari mana tahu bahwa kedatangannya ke pesta ini punya tujuan khusus. Yang kedua ... Zeno. Sebab, Zeno juga sempat menyinggung soal tanaman giok.

Saat itu, di tempat yang tidak jauh darinya, terdengar beberapa wanita yang mendadak mengeluarkan seruan lirih.

"Kalian lihat berita barusan nggak?"

"Ada apa?"

"Barusan banget, Grup Mahendra baru saja mengakuisisi Pusat Perdagangan Kota Yoman!"

"Serius? Wah, itu pasti transaksi besar! Grup Mahendra benar-benar luar biasa kaya ...."

Sambil membicarakannya, secara tak sadar mata mereka semua tertuju ke arah Chris yang berdiri di sisi lain aula. Pria itu benar-benar tampak seperti bangsawan sejati. Dia begitu berwibawa dan tak tersentuh. Andai bisa menikah dengannya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 338 Bekerja Sama

    Setelah sarapan, Milla bersikeras mengenakan pakaian yang sama seperti malam sebelumnya, bahkan sengaja merias wajahnya agar riasannya tampak sedikit luntur, berpikir bahwa hal itu akan membuat orang lain lebih percaya.Kemudian, dia mempersiapkan emosinya. Selagi sebagian besar karyawan Grup Mahendra belum masuk kerja, dia mengenakan masker dan berlari keluar dari lift dengan mata berkaca-kaca, lalu menaiki taksi untuk kembali ke Grup Jauhari.Chris berdiri di lantai paling atas gedung, menyaksikan wanita itu berlari ke pinggir jalan di alun-alun. Meskipun dari jarak yang begitu tinggi, dia masih bisa melihat dari belakang bahwa suasana hati Milla sedang sedih dan tertekan.Dia tak bisa menahan senyuman. Dengan bakat akting seperti itu, untuk apa Milla mendukung Sunny dulu? Jika mendukung dirinya sendiri, mungkin Milla sudah terkenal sejak lama.Saat ini, ponselnya berdering. Chris mengangkatnya."Pak Chris, dugaanmu benar. Setelah Bu Milla naik taksi, sebuah mobil langsung mengikutin

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 337 Dari Hati ke Hati

    Meskipun masih banyak pertanyaan di dalam hatinya, Milla tidak punya kesempatan untuk bertanya lagi. Dia bisa merasakan dengan sangat jelas ketulusan dan hasrat pria di depannya ini. Perasaan itu membuatnya larut begitu saja dalam cintanya.....Larut malam, sepasang pria dan wanita yang kelelahan berpelukan di sofa kantor Chris, dibalut dengan selimut tipis.Di luar kembali turun hujan. Kantor begitu tenang dan damai, sangat cocok untuk mengobrol dari hati ke hati.Milla masih terhanyut dalam gejolak emosi yang baru saja dia alami. Kemudian, dia memutuskan untuk membuka suara duluan."Ehem." Milla berdeham.Chris mengulurkan tangan, menyibakkan rambut di telinga Milla. "Perlu dinaikkan suhunya supaya nggak terlalu dingin?""Aku mau tanya sesuatu. Ini serius." Milla memasang ekspresi serius. Pria di belakangnya lantas mengangguk sambil menyandarkan dagunya ke atas kepala Milla."Apa orang-orang yang kamu tinggalkan di ruang rapat itu masih menunggumu?" tanya Milla."Kamu cuma mau tanya

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 336 Kangen Kamu Hari Ini

    Di dalam mobil, Milla merasa dirinya semakin dekat dengan kebenaran. Di dadanya seperti ada api yang membara dan 20 menit terasa sangat panjang.Akhirnya, dia tiba di Grup Mahendra. Dia naik lift ke lantai paling atas. Saat melihatnya datang, Wilson lagi-lagi terkejut."Bu Milla, kenapa ke sini?""Chris ada di dalam?" tanya Milla sambil menatap pintu ruang rapat yang tertutup."Ya."Milla mengamati ekspresi Wilson. Meskipun terkejut, ekspresinya tak seperti orang yang berbohong."Oke, aku tunggu dia." Milla tak berbicara panjang, langsung melangkah ke ruang tamu di seberang dan duduk di sofa untuk menunggu.Wilson tak berani bersikap ceroboh. Dia segera menuangkan air untuk Milla, lalu melangkah masuk ke ruang rapat dengan hati-hati.Lima menit kemudian, pintu ruang rapat terbuka. Chris melangkah keluar dengan cepat, langsung menuju ke arah Milla.Melihatnya muncul, Milla merasa beban berat di dadanya akhirnya sirna. Selama Chris benar-benar berada di Grup Mahendra, maka semua kemungki

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 335 Masuk Rumah Wanita

    Milla diam-diam menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan sesak di dadanya. "Itu hak dia.""Benar sekali." Bertrand mengangguk, lalu menyalakan mobil.Namun kebetulan sekali, mobil Chris berada di depan dan mobil Bertrand di belakang. Mereka terus searah sepanjang jalan.Hingga akhirnya mereka melihat sendiri mobil Chris berbelok masuk ke sebuah kompleks apartemen sederhana, barulah mobil mereka mengambil arah yang berbeda.Saat itu pula, Bertrand menerima telepon dan segera menepikan mobil ke sisi jalan. Dia tersenyum sambil berujar dengan tidak enak hati, "Aku angkat telepon sebentar di luar. Maaf, tunggu sebentar ya."Milla mengangguk.Bertrand keluar dari mobil untuk menjawab telepon. Milla pun menoleh ke arah gerbang kompleks di seberang jalan. Telepon Bertrand berlangsung cukup lama, tetapi Milla tak melihat mobil Chris keluar lagi.Itu berarti, dia masuk ke rumah perempuan itu ....Kalaupun Chris hanya bersikap sopan mengantar perempuan itu pulang, tak seharusnya dia tinggal

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 334 Chris Sedang Berkencan

    Tak lama kemudian, pintu kantor terbuka. Bertrand masuk dan mengangguk sopan sambil berterima kasih kepada asisten yang membukakan pintu. Wajah asisten itu langsung memerah. Kemudian, dia buru-buru mundur dan keluar.Setelan jas hitam yang pas badan, dipadukan dengan sweter leher tinggi warna putih. Bertrand adalah pria yang paling memesona dengan balutan hitam putih yang pernah dilihat Milla, tidak ada tandingan. Aura elegannya alami dan menawan, tak heran membuat si asisten wanita tak mampu menahan pesonanya."Pak Bertrand, ada urusan apa datang selarut ini?" Milla tersenyum sambil menuangkan teh untuk Bertrand."Dari mana kamu tahu aku suka teh?" tanya Bertrand."Tebak saja." Milla tersenyum tipis. Orang yang kondisi tubuhnya tidak terlalu baik biasanya tidak terbiasa minum kopi, jadi dia menebak Bertrand lebih suka teh."Ehem ... terima kasih." Bertrand menutupi mulutnya dengan saputangan. "Tapi, nggak perlu repot-repot. Aku hanya mampir sebentar dan berniat mengajakmu makan malam.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 333 Pak Chris Tidak Pilih-Pilih

    Mobil berhenti di pinggir jalan dan memercikkan genangan air. Shania yang kaget saat tetesan air itu mengenai betisnya pun langsung meloncat menjauh.Namun, pintu mobil terbuka dan terlihat orang yang keluar adalah Wilson. "Pak Chris menyuruhmu masuk ke mobil.""Pak Chris?" tanya Shania yang makin panik."Ayo masuk," desak Wilson.Shania tidak berani menolak pun membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil, lalu duduk di samping Chris dengan gemetar. "Pak Chris, maaf, aku sudah basah kuyup. Nanti mobilmu akan kotor .... Sebaiknya aku turun saja ... kantor juga sudah dekat ....""Sudah waktunya pulang kerja, kenapa kamu kembali ke kantor?" tanya Chris sambil mengangkat kepala dan memberikan isyarat mata pada Wilson.Melihat isyarat itu, Wilson pun berbalik dan menyerahkan sebuah handuk pada Shania."Target penjualanku untuk minggu ini belum tercapai, pulang rumah pun merasa gelisah. Jadi, aku ingin lembur ...," jawab Shania sambil menundukkan kepala untuk berterima kasih pada Wilson.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status