Share

Hamil kah?

Keluar dari ruangan, mata ketiga manusia beda generasi itu terlihat sembab. Ibu segera mendekat, dipeluknya tubuh Maya yang dirasa sedikit berisi beberapa hari belakangan. Bapak membuang muka, hal seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Pernah, di awal-awal tahun pernikahan Maya dan Abian, anak menantunya itu kerap menangis setelah periksa ke Dokter yang ternyata hasilnya adalah zonk. Rahim Maya masih saja kosong bahkan setelah banyak sekali resep dokter, saran, dan ramuan nenek moyang yang sudah Maya konsumsi.

"Tidak apa-apa, jangan bersedih," ucap Ibu dengan suara bergetar. Dipeluknya Maya semakin erat membuat menantunya itu semakin mengeraskan tangisannya. Siapa sangka ... hubungan yang hampir meregang karena ulah Sarah ternyata sekarang keduanya semakin dekat seperti ibu dan anak kandung. "Lagipula kedatangan kita ke Dokter memang untuk memeriksakan kesehatan kamu kan?"

Maya mengangguk tanpa menghentikan tangisnya. "Bu ...."

"May, Ibu tidak masalah sekalipun kalian berdua bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status