Share

Pelaku Pembakaran Cafe

Dada Kusaini terasa nyeri. Bagaimana bisa seorang ibu begitu mudah melepaskan anaknya. Kusaini pikir, dengan menahan sang buah hati, itu artinya menahan kepergian Gina dari hidupnya. Tapi salah ... Gina justru senang ketika Kusaini menahan langkah buah hatinya untuk mendekat ke arah dimana dia berdiri.

"Bawa anak itu ke rumah, Kus. Benar-benar wanita gemblung! Sana pergi kamu, jangan balik lagi ke kampung ini!" usir Eni dengan berkacak pinggang.

Gina berjalan gontai menyusuri jalanan kampung yang lenggang. Di tengah jalan, dia bertemu Tomi dan keluarganya yang hendak ke balai desa. 

"Pulang saja ... semuanya sudah selesai," tutur Gina datar tanpa menghentikan langkah. 

Mereka bungkam. Satu sisi begitu iba dengan takdir Gina, tapi di sisi lain, kelakuannya memang tidak bisa dibenarkan.

"Oh ya ... Terima kasih karena kamu telah merusak kehidu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status