Share

Terancam

"Tunggu saja, kalian pasti senang melihat kedatangan wanita ini nanti."

Halimah memilih diam dan menuruti ucapan Tomi, karena memaksa kakaknya bercerita pun percuma rasanya. Begitupun dengan Leha, wanita paruh baya itu cukup tersenyum melihat cekcok gurauan yang kedua anaknya lakukan.

"Lagi bahas apa sih, Mas ngucapin salam dari tadi nggak ada yang nyaut," seloroh Vano sembari mencium punggung tangan Ibu Mertuanya, dan beralih pada Halimah yang mencium punggung tangannya.

Halimah terkekeh, dia meminta maaf karena terlanjut asyik menggoda Tomi yang terlihat tengah kasamaran. Dia mengikuti langkah Vano masuk ke dalam kamar setelah suaminya itu selesai basa-basi bersama Tomi dan Leha. Gurat lelah terpancar di wajahnya apalagi saat ini Cafe mereka sudah memiliki banyak cabang.

"Mas Tomi bilang hari Minggu besok mau ada cewek yang datang, Mas."

"Oh ya, siapa?"

"Entahlah,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Grace Luhulima Mahulete
ya ampun si ki kusumo kok msh hidup aja blm dpt karmanya. author kok pendek2 banget cetitranya.
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Makanya jd org jgn terlalu baik. Nurut sama suami apalg suaminya tau betul gmn sifat org
goodnovel comment avatar
LItanirawati Radjamuda
thorr..jgan pelit....bacaanx cuman se upil....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status