Share

Perasaan yang tersisa

Arini dan Lasmi masih berdiri terpaku terus memandang rumah makan yang ada di seberang jalan di mana Badrun berada bersama seorang wanita di dalamnya.

“Ayo Lasmi kita pulang saja!” Ajak Arini karena merasa tidak tahan melihat kemesraan suaminya dengan wanita itu.

“Baiklah, ayo Kak! Kata Lasmi.

Selama perjalanan pulang Arini lebih banyak diam, dia masih memikirkan apa yang baru saja dilihatnya di rumah makan.

“Siapa wanita itu seandainya aku tidak melihat sendiri mungkin aku tidak percaya. kalau mas Badrun bisa bersikap semesra itu di tempat umum. Padahal mengingat usianya sudah berumur. Kalau denganku dia tidak pernah bersikap seperti itu alasannya dia malu dengan usianya,” batin Arini.

Lasmi memahami diamnya kakaknya, untuk itu dia juga ikut diam tidak mengajak bicara kakaknya.

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah.

“Aku masuk dulu ya, Lasmi!” kata Arini begitu turun dari motor.

“Ya, Kak! Aku mau memasukkan motor dul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status